Garut, 4 November 2024 -- Diskusi bertajuk "Garut dalam Genggaman: Keadilan Sosial dalam Dinamika Pembangunan Ekonomi Garut Menuju Indonesia Emas 2045" telah sukses diselenggarakan di Fave Hotel Garut. Acara ini dihadiri oleh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Garut nomor urut 01, Dr. H. Helmi Budiman, serta pasangan nomor urut 02, Dr. Ir. H. A. Syakur Amin, M.Eng.IPU, dan drg. Hj. L. Putri Karlina, MBA, bersama Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII) dan sejumlah narasumber terkait.
Diskusi ini mengundang masukan dari berbagai pihak untuk merumuskan visi, misi, serta program yang diusung oleh kedua pasangan calon. Tema besar yang muncul dari diskusi ini adalah pentingnya pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan yang sejalan dengan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Kedua pasangan calon menekankan pentingnya evaluasi regulasi pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) secara komprehensif dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Langkah ini bertujuan untuk memastikan regulasi yang diterapkan efektif dengan pengawasan ketat serta peningkatan kesadaran masyarakat. Langkah konservasi lingkungan, pengembangan hunian ergonomis, pengendalian pencemaran, dan pengelolaan sampah yang lebih baik juga menjadi fokus utama. Indikator pembangunan daerah akan diukur menggunakan Indikator Produk Domestik Regional Bruto Hijau (PDRB Hijau) guna mewujudkan tata kelola yang adil dan optimalisasi SDA.
Program Unggulan Pertanian dan Pariwisata
Pasangan calon mengusulkan pengembangan ekosistem pertanian yang berkelanjutan. Upaya ini mencakup perbaikan tata kelola pertanian dan penguatan korporasi pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) difokuskan pada pengelolaan pergudangan demi kemandirian pangan dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dukungan dari institusi pendidikan tinggi juga diusulkan untuk mendampingi pengembangan pertanian.
Di sektor pariwisata, pentingnya kajian komprehensif dan riset melalui skema pentahelix disoroti. Upaya ini diharapkan mampu mempersiapkan infrastruktur dan meningkatkan kualitas SDM lokal. Pembentukan satuan tugas khusus yang mengimplementasikan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah diusulkan untuk mempercepat pertumbuhan sektor ini, dengan memanfaatkan potensi budaya, kuliner, dan kesehatan sebagai daya tarik utama.
Optimalisasi Islamic Microfinance dan Pengembangan SDM
Optimalisasi Islamic Microfinance sebagai  social capital menjadi rekomendasi penting lainnya. Penguatan regulasi untuk memaksimalkan potensi Zakat, Infaq, Sodaqoh, dan Wakaf (ZISWAF) diharapkan dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dan program produktif seperti pengembangan usaha masyarakat, pendidikan, serta pelatihan. Program pendidikan akan difokuskan pada pembentukan karakter, keterampilan hidup (life skill), dan pengelolaan SDA secara mandiri, dengan kolaborasi pentahelix diharapkan meningkatkan kualitas SDM di Garut.
Pernyataan dari KB-PII
Ir,Yudi J Ramli, Ketua Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII), menyatakan bahwa diskusi ini menjadi tonggak penting dalam mengarahkan pembangunan Garut yang berkelanjutan. "Kami di KB-PII mendukung penuh langkah-langkah strategis yang mengutamakan pembangunan berwawasan lingkungan, peningkatan kualitas SDM, dan optimalisasi sektor unggulan daerah. Kolaborasi ini akan memperkuat Garut sebagai daerah yang mampu bersaing dan berkembang menuju visi Indonesia Emas 2045," ujar Yudi.
Dindin Elfajr, Ketua Bidang Politik dan Kebijakan Publik KB-PII, menambahkan bahwa peran aktif organisasi dalam memberikan masukan strategis merupakan bagian dari komitmen KB-PII untuk memastikan kebijakan yang adil dan berkelanjutan. "Kami ingin memastikan bahwa rekomendasi kebijakan ini tidak hanya menjadi dokumen, tetapi diimplementasikan secara nyata. Penguatan regulasi terkait SDA dan optimalisasi Islamic Microfinance adalah kunci untuk menggerakkan ekonomi daerah dengan keadilan sosial yang merata," jelas Dindin.
Peran KB-PII dalam Pembangunan
Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB-PII) menyatakan komitmennya untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan ekonomi Kabupaten Garut. Organisasi ini akan berperan sebagai penggerak, inisiator, dan teladan, sesuai dengan Anggaran Dasarnya. Kolaborasi antara KB-PII, pasangan calon Bupati, dan berbagai pihak lainnya diharapkan dapat menjaga kesinambungan diskusi serta implementasi kebijaka
Diskusi ini diakhiri dengan penegasan bahwa keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan keadilan sosial adalah kunci menuju Garut yang lebih maju dan sejahtera. Kolaborasi berbagai pihak diharapkan mampu mengantarkan Kabupaten Garut menuju pembangunan berkelanjutan yang adil dan berdaya saing, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H