Hanya sedikit saja yang mempersiapkan kematian. Tentu, mereka adalah orang-orang yang dekat dengan Tuhan. Oleh karena itu, Allah saja lah yang dijadikan Tuhan, bukan yang lain. Bukan dunia yang melenakan. Bukan pula jabatan yang memabukkan. Bukan pula harta kekayaan yang membodohkan.
Saatnya kematian, apa sih yang disombongkan? Apalagi harta yang selama ini dikumpulkan, ternyata habis untuk pengobatan. Segala kursi, pada akhirnya akan pergi bersama mentari pagi. Cita-cita tinggallah cita-cita. Hanya Allah Yang Berkuasa. Ternyata, manusia adalah makhluk lemah tak berdaya.
Sebelum kematian benar-benar datang, segera eling pada Yang Mengasihi dan Meluapkan Sayang. Apa yang terjadi hari ini, itulah gambaran di masa depan. The Next is NOW. Ada surga ada neraka. Semoga panduan d Alquran tidak hanya sekadar musabaqah tilawah. Tapi dicintai dan diakhiri dengan kematian dalam perdamaian.
Wallahu a'lam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H