Sajakku berbaris dan bergaris
Hitam tanpa merah tinta menghiasi
Diliput tanpa mengenal waktu
Ditulis tanpa mengenal basa-basi
Dalam setiap rendemen pada setiap percobaan
Yang dinanti bukanlah nol koma nol
Melainkan garis tangan dari seorang baginda dan utusannya
Sajakku yang berbaris-baris tanpa megenal lembaran
Dari lembaran-lembaran yang tanpa mengenal 24.00
Hanya batik tipis yang siap kutemani
Demi lembaran-lembaran berharga
Yang tak sebanding dengan apa-apa
Hijau yang melambangkan kesejukan dan ketenangan
Namun tidak untuk buku batik tipis
Jurnal dan laporan yang kunanti dalam setiap belahan malam
Bagai belahan jiwa untuk kimia
Setengah dari kehidupan dunia chemistry
Tidak setiap malam hanya chemistry
Namun chemistry menghabiskan suatu malam
A day in my life yang selalu terhiasi tanpa adanya sirkulasi
Kunanti untuk setiap malam jumat yang terhiasi oleh motifasi
Sajakku yang begaris-garis hanyalah pelengkap untuk berbaris-baris
Demi sajakku yang berbaris dan bergaris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H