Di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, semangat belajar mengaji anak-anak di desa semakin meningkat. Hal ini terlihat di desa Tlogosih, dimana antusiasme anak-anak untuk mempelajari Al-Qur'an begitu tinggi.
Sejak tanggal 29 Maret 2024 hingga 8 April 2024, saya berkesempatan membantu Bu Niti Rahayu dalam mengajar mengaji anak-anak desa. Beliau adalah seorang guru mengaji yang telah mengabdikan diri selama 13 tahun untuk mengajar anak-anak di desa tersebut. Bu Niti Rahayu mengajar secara sukarela, tanpa pamrih, dan telah membantu banyak anak belajar agama islam mulai dari tata cara sholat, belajar tajwid, dan membaca Al-Quran.
Pada bulan Ramadhan ini, jumlah murid Bu Niti Rahayu adalah 35 orang. Usia para murid beragam, mulai dari 4 tahun hingga 12 tahun, dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang baru belajar dari Yanbu'a pemula, ada yang sudah lancar membaca Al-Qur'an, dan ada pula yang menyetorkan hafalan juz amma.
Setiap hari, saya dan Bu Niti Rahayu mengajar selama 2 jam setiap harinya. Kami membagi murid-murid menjadi beberapa kelompok berdasarkan tingkat kemampuan mereka. Saya mengajar kelompok yang belajar membaca yanbu'a dan Al-Qur'an, sedangkan Bu Niti Rahayu mengajar kelompok yang belajar tajwid, al-Qur'an, dan hafalan juz amma.
Mengajar anak-anak dengan rentang usia yang luas memang memiliki tantangan tersendiri. Namun, dengan kesabaran dan metode yang tepat, proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
Meskipun belajar mengaji di bulan Ramadhan, anak-anak tetap menunjukkan semangat yang tinggi. Mereka antusias mengikuti setiap sesi mengaji dan tidak pernah mengeluh meski mereka juga berpuasa. Kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak sangatlah penting dalam kegiatan ini. Dukungan dari Bu Niti Rahayu sebagai pengajar utama sangatlah membantu dalam kelancaran proses belajar mengajar.
Pengabdian di bulan Ramadhan ini merupakan pengalaman yang berharga bagi saya. Saya merasa senang dapat membantu anak-anak desa dalam mempelajari Al-Qur'an. Semoga dengan kegiatan ini, anak-anak desa semakin cinta dan gemar membaca Al-Qur'an, dan menjadi generasi Qur'ani yang membawa manfaat bagi agama dan bangsa.
Pengalaman mengajar mengaji di desa tersebut merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Saya belajar banyak tentang kesabaran, keikhlasan, dan semangat untuk mengajar. Saya juga belajar tentang pentingnya pendidikan agama bagi anak-anak. Saya berharap agar semakin banyak orang yang tergerak untuk membantu pendidikan agama di desa-desa.
Mari kita bersama-sama mendukung generasi muda untuk mempelajari Al-Qur'an. Dengan semangat dan kerjasama, kita dapat mencetak generasi Qur'ani yang berakhlak mulia dan membawa kemajuan bagi bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H