Terlambatlah kesana karna aku terlena, ekspektasi mereka aku buat kecewa"
Â
"Tertinggal lah sudah aku oleh rekan-rekan ku, tersusul lah sudah aku dengan yang mulai setelah aku"
Â
Memasuki umur yang mulai dewasa, The Lantis harus menghadapi pahitnya kenyataan yang ternyata jalan hidupnya kini tidak sesuai ekspetasi orang-orang di sekitarnya.
Â
Semakin dewasa, banyak orang merasa bahwa pencapaian yang dimilikinya tidak sehebat pencapaian orang-orang lain.
Â
Kemudian, The Lantis menyambung liriknya ke bagian reff dengan menginterpretasikan dunia ini sebagai jalan raya yang padat akan kendaraan.
Â
"Tapi ku berada di lampu merah, ku harap kau sabar untuk menunggu aku disana. Walau ku berada di lampu merah, ku yakin semua ini hanyalah hambatan sementara"
Â
Di dunia nyata, setiap jalanan lampu merah selalu ada kebisingan dari kendaraan lain yang saling menyalip untuk ke tujuannya masing-masing. Hal ini mewakili sifat kompetitif manusia.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H