Beberapa waktu terakhir ini, banyak sekali yang bertanya kepada saya tentang perbedaan sangkar ayam hutan dan sangkar bekisar. Apakah keduanya (sangkar bekisar dan sangkar ayam hutan) ada perbedaan yang signifikan?Â
Daripada terlalu banyak menjawab pertanyaan ari banyak orang di whatsapp, baiklah saya jelaskan lewat tulisan singkat di kompasiana saja. Harap dibaca hingga tuntas sehingga akan menjadi gamblang semuanya ya.
Sebelum menentukan sangkar mana yang akan Anda cari/beli, ada baiknya Anda paham terlebih dahulu apa itu ayam hutan dan apa itu bekisar lengkap dengan ukuran tubuh, karakteristik serta cara perawatannya. Ayam hutan (Gallus sp) ada dua jenis di Indonesia, yaitu Gallus Varius (Ayam Hutan Hijau) dan Gallus Gallus (Ayam Hutan Merah).Â
Keduanya sama eksotisnya dan banyak diburu kolektor baik ari dalam maupun luar negeri. Namun saya sarankan jangan sekali-kali mengirim Ayam Hutan endemik Indonesia itu ke luar negeri untuk saat ini. Sebab apa? Satu dari sekian banyak alasan saya adalah bahwa di negara kita para penghobi belum banyak yang lihai dalam merawat kedua jenis ayam itu. Khawatirnya nanti, ayam di tempat kita habis dan suatu saat kita justru harus mengimport ayam kita dari luar negeri.Â
Baiklah kembali ke tema awal. Bahwa bekisar dan ayam hutan itu berbeda. Di mana perbedaannya? Bahwa bekisar adalah hewan hibryd, hasil persilangan antara AHH (Ayam Hutan Hijau/Green Jungle Fowl) dengan ayam domestik. Jadi ayam hutan adalah bahan untuk membuat bekisar. Karena merupakan hasil persilangan antara ayam liar dan ayam domestik, tentu saja ukuran bekisar cenderung lebih jumbo dibanding ayam hutan. Pun tingkat keliarannya sudah banyak berkurang. Karena ukuran tubuhnya yang lebih besar, maka bekisar butuh sangkar yang berukuran lebih besar ketimbang sangkar ayam hutan.Â
Selain itu, karena salah satu tujuan memelihara biasanya untuk lomba kokok, maka sangkar bekisar harus didesain agar termungkinkan ayam bisa bebas bergerak, ekor pun tidak rusak. Keindahan bekisar itu salah satunya ada pada ekor yang panjang dan mengkilap dengan beberapa helai ekor pedangnya yang cukup panjang. Juga karena saat lomba kokok ayam digantang (dikerek pada ketinggian 6m) maka sangkar harus kuat terutama pada bagian teboknya.Â
Berbeda dengan sangkar bekisar, sangkar ayam hutan didesain agar ayam tidak bisa banyak bergerak dan saat berdiri jengger hampir menyentuh bagian atas sangkar. Sebab apa? sebab saat ruang atas masih longgar, ayam hutan cenderung loncat ke atas dan membenturkan kepalanya yang seringkali berakibat sobek atau bahkan pecah tempurung kepalanya dan berujung pada kematian ayam itu sendiri. Ayam stress, pemilik ikut stress. Perhatikan gambar di atas. Yang berukuran lebih kecil adalah sangkar ayam hutan dan dua buah yang berukuran lebih besar adalah sangkar bekisar.Â
Hingga saat ini. sangkar terbaik untuk bekisar dan ayam hutan menurut banyak penghobi adalah produksi SR Rajanya Sangkar. Saya sendiri mendapat banyak rekomendasi dari beberapa rekan agar memilih sangkar produk SR jika hendak memelihara ayam hutan dan bekisar. Memang harganya lumayan sedikit lebih mahal ketimbang produk lain, namun garapannya lebih halus, rapi dan kokoh. Konon SR juga memroduksi berbagai sangkar kicauan dan anggungan dengan desain eksklusif dan sudah teruji kualitasnya.Â
Demikian sedikit keterangan, semoga bermanfaat. Nuwun..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H