Aktifitas Ramadan banyak memerlukan kekuatan fisik. Mulai dari puasanya, tarawihnya, tilawahnya dan aktifitas ibadah lainnya. Dengan kondisi fisik yang sehat baik dapat melakukan ibadah tanpa gangguan berarti. Sedangkan bila kondisi fisik tidak prima terbuka peluang untuk tidak melaksanakannya amaliyah dengan maksimal, bahkan bisa melewatkannya.
Misal, karena terlalu lelah, sehingga tidak menjalankan shalat tarawih. Lalu bila jatuh sakit, maka tidak berpuasa. Padahal bila terlewatkan nilai amaliyah, Ramadan tidak dapat tergantikan pada bulan yang lain.
Jauh sebelum Ramadan kita harus mempersiapkan kesehatan fisik, salah satunya dengan mengobati penyakit sedini mungkin, dan menjaga makanan yang kita konsumsi, insyaallah tubuh menjadi sehat.
4. Bekal Maaliyah (harta)
Harta memang dibutuhkan selama Ramadan. Tapi bukan untuk beli pakaian baru atau bekal perjalanan pulang kampung atau untuk membeli kue-kue idul fitri. Bekal harta yang kita kumpulkan untuk infak, sedekah, dan zakat.
Tentu tidak salah membeli makanan, jajan, dan juga pakaian. Namun, coba kita tengok lemari kita. Sudah ada berapa baju baru kita? Baju tahun lalu masih bagus untuk dipakai. Makanan jenis apa yang belum pernah kita coba? Hampir semua pernah kita cicipi. Jadi, alangkah baiknya jika anggaran belanja kita berikan kepada fakir miskin, anak yatim, dan kaum dhuafa. Mereka adalah saudara kita yang juga berhak bahagia di hari raya.
Itulah empat hal yang bila kita laksanakan dengan sungguh-sungguh, bisa menjadikan Ramadan kita lebih bermakna. Wallahu a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H