Mohon tunggu...
Saihur Roif
Saihur Roif Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik

Penulis Mojokerto

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bingkai Literasi dalam Sumpah Pemuda

15 Oktober 2024   09:07 Diperbarui: 16 Oktober 2024   07:49 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekolah menjadi lebih menarik dan bermanfaat dengan terus menumbuhkan beragam kreativitas dan literasi. Memang saat ini terus dikembangkan jenis literasi dan manfaatnya seiring perkembangan zaman. Sekolah berkewajiban mengembangkan literasi siswa dan memotivasi untuk menjadi bagian penting perjalanan pendidikan mereka. Dalam era informasi saat ini setidaknya ada beberapa media literasi yang harus dapat kita pahami, baik berupa media cetak, visual, digital, ataupun auditori.

Para siswa kita sebagai generasi muda yang akan menghadapi percepatan perkembangan teknologi dan informasi perlu dibekali literasi yang cukup. Bekal literasi menjadi penting agar tidak gagap menghadapi situasi ke depan. Literasi diberikan sejak dini dan bertahap sesuai jenjang usia dan kemampuan yang terus bertambah. Dengan begitu, mereka siap menghadapi dan memaknai realitas dan tantangan yang harus diselesaikan. Proses bertumbuhnya literasi sesuai jenjang membutuhkan proses dan keuletan pendampingan para guru pembimbing di sekolah. Karena itu momentum semacam peringatan Bulan Bahasa atau sumpah pemuda menjadi sarana peningkatan Literasi menyiapkan generasi penerus yang mampu memimpin bangsa di masa depan.

Kesadaran Pendidik

Kehadiran guru di sekolah sebagai pendamping belajar siswa akan mampu memberikan semangat dan dorongan siswa mencapai fitrah tumbuh kembang sesuai zamannya. Peran guru untuk mengarahkan hal-hal penting  dan yang prioritas dimiliki siswa menjadi faktor penting keberhasilan siswa menghadapi masa depan bangsa yang akan terus berkembang. Karena itu, kreativitas guru dalam menyajikan bahan literasi sangat diperlukan. Pemanfaatan waktu, ruang, dan bahan menjadi bentuk literasi yang memungkinkan dapat dinikmati dan memberikan manfaat harus selalu diupayakan, khususnya melalui momentum bulan bahasa. Program peningkatan literasi dan dreasi bahasa bisa dipilih dan dilaksanakan.

Momentum Sumpah Pemuda juga mengajarkan bahwa sejarah bukan hanya milik para pejuang generasi terdahulu yang menjadi pelakunya, sejarah juga menjadi milik kita generasi saat ini untuk menjadi sarana introspeksi dan memperbaiki. Sejarah juga harus tersambung dengan generasi ayang akan datang, para siswa dan pelajar dengan segala persiapannya agar mampu menghadirkan kondisi lebih baik dan prestasi terbaiknya.

Oleh karena itu, memaknai Sumpah Pemuda dalam bingkai Bulan Bahasa Bulan Oktober, bukan hanya peristiwa sejarah yang perlu diingat, tetapi juga memiliki makna yang sangat relevan bagi kita saat ini yakni tentang peran kita sebagai penerus bangsa dan bangga dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Kita manfaatkan literasi dan bahasa Indonesia kita dan melanjutkan pesan perjuangan para pejuang  bangsa yang meletakkan pondasi bangsa tercinta.

                                                                        Saihur Roif, S.Pd.

                                                                        KS SDN Kaligoro Kutorejo Mojokerto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun