Mohon tunggu...
Mokhamad saekhu
Mokhamad saekhu Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Untuk lebih baik

ASN pada kemenag Serang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inspirasi Perjuangan Syekh Yusuf, Ulama, Mujahid, Pahlawan Nasional dan Pejuang Kemanusiaan

9 Oktober 2019   22:30 Diperbarui: 9 Oktober 2019   22:36 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. H. A. Bazari Syam , M. Pd. I

Sisi lain penyelenggaraan Pentas PAI Nasional 2019 di Makasar. 

Penyelenggaraan Pentas PAI Nasional 2019 yang digelar di Makasar Sulawesi Selatan memiliki makna tersendiri bagi Kafilah khususnya yang berasal dari Banten. 

Dr. H. A. Bazari Syam , M. Pd. I
Dr. H. A. Bazari Syam , M. Pd. I
Dr. H. A. Bazari Syam M. Pd. I, dalam wawancara khusus dengan redaksi Dinamika Ummat menuturkan bahwa pelaksanaan Even Nasional Pentas PAI kali ini sungguh memiliki makna khusus bagi kami kafilah yang berasal dari Banten. Makasar dan Banten memiliki hubungan emosional dan historical yang kuat. Yang sangat menarik salah satunya adalah Keberadaan Syekh Yusuf  seorang Ulama, Mujahid, Pahlawan Nasional dan Pejuang Kemanusiaan yang dikenal di dunia Internasional. Syekh Yusuf adalah Ulama yang sangat dihormati dan dicintai masyarakat Banten, karenanya setiap kali masyarakat Banten berkunjung ke Makasar dipastikan akan menyempatkan untuk berziarah di Maqom Syekh Yusuf. "Tidak afdlol rasanya ke Makasar tanpa berziarah di Maqom Allahummaghfirlah Syek Yusuf, makanya kafilah Banten menjadikan Ziarah ke Maqom Syekh Yusuf sebagai agenda wajib disela kegiatan perhelatan Pentas PAI di Kota Makasar" imbuhnya pasti. 

Diberitakan sebelumnya  Pemerintah Afrika Selatan memberikan gelar Pahlawan kepada Syekh Yusuf Tajul Khalwati Pejuang asal Gowa Sulawesi Selatan. Hal itu disampaikan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma saat bertemu Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (8/3/2017). Zuma mengatakan, gelar pahlawan diberikan untuk Syekh Yusuf karena ikut berjuang bersama masyarakat Afrika Selatan. Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela bahkan menyebut Syekh Yusuf sebagai 'Salah Seorang Putra Afrika Terbaik'. Sumber Liputan 6 . com

Gelar Pahlawan Nasional kepada Syekh Yusuf telah diberikan oleh Pemerintah Indonesia di masa Presiden Suharto pada Agustus tahun 1995.

Menurut catatan Wikipedia Ketika Kesultanan Gowa mengalami kalah perang terhadap Belanda, Syekh Yusuf pindah ke Banten dan diangkat menjadi mufti di Banten. Pada periode ini Kesultanan Banten menjadi pusat pendidikan agama Islam, dan Syekh Yusuf memiliki murid dari berbagai daerah, termasuk 400 orang asal Makassar yang dipimpin oleh Ali Karaeng Bisai.

Ketika pasukan Sultan Ageng dikalahkan Belanda tahun 1682, Syekh Yusuf ditangkap dan diasingkan ke Srilanka pada bulan September 1684.

Melalui jamaah haji yang singgah ke Sri Lanka, Syekh Yusuf masih dapat berkomunikasi dengan para pengikutnya di Nusantara, sehingga akhirnya oleh Belanda, ia diasingkan ke lokasi lain yang lebih jauh, Afrika Selatan, pada bulan Juli 1693. Sampai akhirnya beliau wafat pada 23 Mei 1699 di Macassar Cape town Afrika Selatan.

Rupanya kiprah semasa berjuang di Banten itulah beliau melahirkan murid murid yang menjadi ulama besar dan berpengaruh di Banten. Sehingga secara turun temurun sampai saat ini kiprah beliau tersebut tetap dikenang oleh warga Banten. Namanya selalu disebut didalam setiap ritual doa doa, kisah perjuangannya selalu diceritakan di berbagai kajian keislaman maqomnya selalu di ziarahi dan semangat perjuangannya senantiasa menjadi inspirasi. Lebih lanjut Bazari yang pada 10 Oktober 2019 pekan ini genap 3 tahun menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten sejak dilantik oleh Menteri Agama RI pada 10 Oktober 2016, mengemukakan harapannya agar tulisan tulisan mengenai Syekh Yusuf baik tentang sosok, sepak terjang maupun gagasan serta pemikirannya seperti ini terus di perbanyak agar generasi muda bisa mengambil manfaat dan inspirasi Perjuangan Beliau. Semoga kita semua bisa terus meneladani perjuangannya . Amiin.

DU Banten. Makassar 9 /10/2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun