Tempurejo - Saat ini dunia Pendidikan di Indonesia sedang mengalami perombakan besar-besaran terkait sistem Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), hal tersebut perlu dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Virus yang muncul sejak akhir tahun 2019 ini sudah sukses menyebar ke seluruh belahan bumi, termasuk tempat lokasi saya KKN yaitu Desa Tempurejo Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember.
Desa Tempurejo merupakan salah satu desa yang berpotensi baik dalam bidang pendidikan, tak ayal bahwa mayoritas masyarakat di desa ini merupakan sekumpulan siswa yang memiliki daya juang kompetisi dibidang akademik maupun non akademik, buktinya torehan prestasi baik tingkat kecamatan dan kabupaten sudah banyak diraih.
Namun sejak virus COVID 19 menyerang, aktvitas KBM disekolah turut serta mengikuti aturan pemerintah yaitu Belajar Online dari rumah, imbasnya tak jarang siswa sering mengalami proses KBM yang tidak maksimal, permasalahan yang timbul oleh beraneka ragam alasan menyebabkan semangat belajar anak menurun serta pemahaman terkait materi terbilang miris.
Dikarenakan permasalahan tersebut, tentu siswa mengalami kesulitan dalam menangkap materi yang disampaikan guru di sekolah. Sehingga banyak penyelesaian tugas yang diberikan gurupun harus tercampuri oleh bantuan orang tua, saudara dan orang terdekat lainnya, hal ini tentu akan menyebabkan sifat manja dalam diri anak dan tak ayal akan mengurangi minat belajar.
Melalui serangkaian permasalahan yang ada, kami selaku mahasiswa Universitas Jember hadir dalam bentuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III membawa agenda program kerja yang bertujuan untuk memulihkan tingkat belajar siswa, serta pengembangan softskill beserta hardskill dalam pemanfaatan teknologi khususnya Ms Office.
Ms Office menjadi salah satu software yang saya rasa perlu untuk diajarkan kepada para siswa, sebab di zaman yang sudah serba modern seperti saat ini Ms Office dapat terbilang menjadi sebuah software yang harus dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat, terlebih dibangku sekolah pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) sendiri sudah dihapuskan.
Selain itu, mengingat pembalajaran online yang dihadapi saat ini, tentu tingkat giat baca buku terbilang sangat memperihatinkan, dibalik kemudahan akses internet dan kemudahan-kemudahan yang lain, kami ingin terus melestarikan giat baca pada siswa guna mempertahankan esensi buku sebagai jendela dunia.
Adapun pelaksanaan KKN Back to Village III ini berlangsung selama satu bulan penuh (11 Agustus-9 September 2021), pada Minggu pertama hal yang dilakukan adalah pemantapan proker serta sosialisasi target sasaran. Adapun sasaran yang dimaksud adalah siswa Sekolah Dasar dan Siswa Madrasah Tsanawiyah/SMP sederajat.
Setelah proker dirasa matang untuk dilaksanakan, pada Minggu ke-2 pertemuan kelas Ms Word resmi diselenggarakan, dengan diikuti oleh sepuluh siswa MTs pertemuan kelas ini terbagi menjadi 2 sesi antara lain penyampaian materi, praktik penggunaan dan quiz di akhir pertemuan. Selain itu untuk Siswa SD hanya difokuskan pada pengenalan program.
Berlanjut pada Minggu ke-3, hal yang dilakukan adalah pertemuan kelas Ms Power Point, pada pertemuan kelas ini, kelas terbagi menjadi 3 sesi yaitu Penyampaian materi, Praktik penggunaan dan Pendampingan Quiz. Mekanisme ini juga dilaksanakan pada pertemuan minggu terakhir terkait pemahaman Ms excel.
Setelah segenap kegiatan selesai dilaksanakan, kami menarik kesimpulan bahwa kegiatan KKN BTV III ini berjalan sesuai ekspektasi kami, hal tersebut terbukti dari rasa antusiasme peserta didik kelas KKN yang selalu giat dalam mengikuti serangkaian pertemuan kelas, serta kami menarik kesimpulan dari hasil Quiz mingguan yang terbilang cukup memuaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H