Mohon tunggu...
Saiful Yazan Samsan
Saiful Yazan Samsan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Penulis lepas, menuangkan fenomena kehidupan sosial, budaya dgn intrik politik - hukum didalamnya *** \r\nTwitter:@saiful_yazan *** fb:www.facebook.com/saiful.samsan***\r\nBlog:saifulyazans.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sahabatku Berpulang

27 Mei 2013   14:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:57 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empat belas menit yang lalu saya terkejut tubuhku lemas lunglai, ketika menerima SMS dari teman dekat saya namanya 'Iman' isi SMS-nya singkat dan jelas : "Zainul ninggal mlm tadi".

Maaf teman-teman kompasianer, mungkin dapat dipastikan anda tidak mengenal teman saya yang berpulang ini namanya Fajar Zainul Qamar, dulu pernah saya tulis disini , mengapa saya pastikan anda tidak mengenalnya , karen beliau bukan dari kalangan public figur atau selebriti, beliau hanya seorang penjaga parkir terminal, tulisan ini saya buat sebagai arsip kejadian-kejadian penting dalam hidup saya.

Dalam tulisan saya Fajar Zainul Qamar yang saya posting tanggal 01 Oktober 2012 sempat dikomentari oleh kompasianer Subur R dan Latiefah Sriwulan

Mohon maaf juga jika saya mengatakan Sosok Zainul seorang pribadi yang 'hancur-hancuran' dari remaja sampai umur 30-an beliau berkecimpung di dunia hitam, pernah beliau mengatakan kepada saya ingin mati saja karena beban  hidup yang begitu berat, namun alhamdulillah di dalam penjara untuk yang kesekian kalinya beliau dipertemukan dengan seseorang yang memberikan arahan supaya teman saya ini jika sudak keluar nanti tinggal di sebuah pesantren.

Singkatnya begitu masa tahanan selesai beliau pulang kerumah dan izin kepada isteri dan anaknya untuk belajar ilmu agama di sebuah pesantren, beberapa tahun beliau berguru disitu sampai akhirnya pembimbing beliau mengizinkan Zainul untuk pulang hidup seperti biasa di tengah masyarakat, dan gurunya yakin sahabat saya ini mampu menerapkan ilmu yang sudah didapat, dua-tiga bulan kemudian entah dari mana saya menemukan nomor telponnya, saya sangat senang karena sahabat saya hilang bak ditelan bumi.

Beliau tinggal menetap di Solo Jawa Tengah, sejak saat itu kami terus berkomunikasi baik siang maupun malam, menceritakan keadaan masing-masing dan terus mendoakan satu sama lain - saya sering mengatakan di setiap obrolan sangat berharap suatu saat nanti dapat dipertemukan dengan sahabat saya ini, namun rupanya permintaan saya ini tidak dikabulkan olehNYA.

Namun meskipun begitu saya  bersyukur karena sahabat saya ini  insya allah dijalan yang diridhoi, karena dari obrolan-obrolan kami dapat saya simpulkan beliau sudah diberi petunjuk olehNya, salah satunya adalah beliau tidak pernah mengeluh meski hidup tidak berkecukupan dan sering mewanti-wanti saya agar jangan tergoda dengan rayuan dunia seperti korupsi dan wanita.

Kisah sahabat saya ini tidak kalah fenomenalnya  seperti kisah Ustadz Jepri (Uje) namun bedanya beliau bukan orang terkenal.

Selamat jalan sahabatku, semoga tenang disisiNya....

Inna lillahi wa inna lillahi nrojiunn...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun