Mohon tunggu...
Saiful Mukmin
Saiful Mukmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pemkab Bojonegoro Branding Potensi Daerah Melalui Gelar Seni Budaya, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif

20 Desember 2022   03:00 Diperbarui: 20 Desember 2022   03:05 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Pemkab Bojonegoro branding potensi daerah dalam kegiatan Gelar Seni Budaya, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif. Yang berlangsung Minggu (18/12/2022), di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.

Pada kegiatan ini Pemkab Bojonegoro mengusung tema "Ayo Pelesir Bojonegoro". Dengan tujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan potensi seni budaya daerah, pameran produk unggulan, dan kerajinan serta pariwisata di Kabupaten Bojonegoro.

Kegiatan di Anjungan Jawa Timur, TMII ini dihadiri oleh Bupati Perempuan Pertama Bojonegoro Anna Mu'awanah serta didampingi Kepala Bakorwil Bojonegoro, Pimpinan dan beberapa anggota DPRD Bojonegoro, Sekretaris Daerah, Asisten dan Staf Ahli, Kepala OPD, Camat dan Lurah, Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur, Guyub Bojonegoro, Ikatan Keluarga Padangan di Jakarta, Paguyuban Wong Bojonegoro, Pawarta Jatim dan para tamu undangan.

Tarian Bedoyo Plesiran menjadi pertunjukan pembuka dalam Rangkaian 'Ayo Pelesir Bojonegoro'.

Ketua Guyub Bojonegoro se-Jabodetabek Gatot Sugiono yang diwakili oleh Bambang Purnomo menyampaikan senang dengan kedatangan tim Pemkab Bojonegoro beserta jajarannya. Apalagi dengan budaya yang dibawa serta kuliner seperti jajanan lokal.

"Kami biasanya menyelenggarakan halal bi halal. Namun sudah 2 tahunan ini tidak ada karena adanya wabah cobid-19," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bakorwil Bojonegoro, Agung Subagyo menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemkab Bojonegoro, karena di penghujung tahun bisa menutup serangkaian acara yang diadakan di Anjungan Jawa Timur TMII.

Menurut Agung, Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur hampir setiap minggu menggelar acara serupa, bergantian dengan semua kabupaten dan ditutup oleh Kabupaten Bojonegoro.

"Kami bersaksi melihat geliat pelaksanaan pembangunan di Bojonegoro yang luar biasa dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat. Mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh Pemkab Bojonegoro, yang dirasakan masyarakat bisa menadi contoh dan acuan bagi kabupaten/kota lain disekitar dan se Jawa Timur." Ujar Agung.

Rangkaian acara selanjutnya ialah penyerahan piagam dan plakat dari Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur untuk Pemkab Bojonegoro melalui Kepala Bakorwil. Piagam diterima oleh Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah. Acara dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata dari Pemkab Bojonegoro kepada Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur di Jakarta.

Ibu Pembangunan Bojonegoro Anna Mu'awanah, menyampaikan beberapa progres di Bojonegoro. Menurut Bupati Bojonegoro, pada empat tahun yang lau, masyarakat Bojonegoro jika ingin berpergian merasa kurang semangat. Penyebabnya adalah infrastruktur yang belum memadai sehingga susah untuk dilewati.

Berkat Kerjasama seluruh stakeholder Bojonegoro, lanjut Bupati Anna, sekarang di Bojonegoro susasanaya semakin ramai karena infrastruktur yang sudah memadai terutama jalan. Tahun ini, Pemkab Bojonegoro hampir menuntaskan 600 kilometer jalan.

"Kenapa yang pertama infrastruktur? Karena dengan infrastruktur bisa berdampak di banyak sekor," jelas Bupati Anna

Bupati juga menjelaskan terkait inflasi yang naik di beberapa kabupaten, sementara inflasi di bojonegoro terkendali. Hal ini karena pembangunan infrastruktur yang memadai sehingga suply dan demand terpenuhi baik di kecamatan maupun desa.

Terkait kemiskinan, Bupati menjelaskan adanya berbagai kategori. Kategori miskin di negara maju berbeda dengan kategori miskin di negara berkembang. Miskinnya provinsi maju berbeda dengan miskinnya provinsi yang belum maju.

Bupati melanjutkan, angka stunting di Bojonegoro hanya 2,9 persen. "Bulan Agustus saya cek ada 2.971. Hari ini sudah turun sekitar 1.900." terang Bupati Perempuan Pertama Bojonegoro ini.

Sementara dalam hal Pendidikan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bojonegoro kalah dengan kabupaten yang APBD-nya tidak sebesar seperti Jombang. Setelah dikaji, hal tersebut dikarenakan Pendidikan, karena di Jombang banyak pesantren.

Untuk mengejar ketertinggalan, Bupati Anna dalam waktu 4 tahun IPM Bojonegoro sudah menjadi sangat baik yaitu dengan 7,09. "IPM ini juga akan kita kejar terus," tambahnya. Bupati juga menyebutkan angka harapan hidup warga Bojonegoro mencapai 71,08.

Bupati Anna menegaskan Pemkab Bojonegoro bekerja dengan menggunakan data. Pada tahun 2023 Pemkab memfokuskan pembangunan jalan antar desa. Sementara di tahun 2024 Pemkab Bojonegoro akan fokus membangun jembatan.

"Bagi yang ingin anaknya melanjutkan pendidikan, Pemkab telah menyiapkan perda Dana Abadi. Ini tinggal menunggu dari Kemenkumham," ujar Bupati.

Nantinya jika sudah ada harmonisasi maka Pemkab Bojonegoro merupakan kabupaten yang pertama mempunyai perda Dana Abadi yang sudah disipakan sebanyak Rp 4 triliun.

"Ini semua saya yakin berkat kerjasama Pemkab Bojonegoro dengan DPRD Bojonegoro serta seluruh warga Bojonegoro, baik langsung maupun tidak langsung memberikan informasi, kritik dan saran," kata Bupati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun