Mohon tunggu...
Saiful Islam
Saiful Islam Mohon Tunggu... -

Marketing Addict and Engineer

Selanjutnya

Tutup

Money

Kita Bisa Menjadi Inbound Marketers Yang Hebat Jika Menguasai Dua Jenis Kesabaran Ini

17 November 2014   17:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:36 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
What The Dog Saw by Malcolm Gladwell

Bagi yang suka mengamati dunia Statutisasi Marketing dan Marketingisasi Status...halah opo iku... pasti sudah familiar atau paling tidak pernah mendengar dengan sesosok mahluk yang namanya 'Inbound Marketing'. Bukan dari golongan manusia, bukan juga lelembut namun sosok ini sukses mencuri perhatian para marketers diseluruh dunia dengan menjelma sebagai Strategy Marketing paling seksi di 5 tahun belakangan ini.

Kalau dulu marketers dan segala aktivitas kampanyenya adalah sesuatu yang bikin alergi customers karena sifatnya yang sangat menganggu dan bikin iritasi, sekarang marketers dan materi kampanyenya malah diburu karena menjadi hiburan tersendiri buat customers.

Dan dulu... liat iklan 30 detikan pas nonton TV atau iklan pop up di internet yang cuma 30 detik cenderung kita hindari dengan cepet-cepet ganti channel or close pop-upnya. Sekarang malah diburu, dicari didownload malah. Iklan yang 30 detik dihindari, tapi yang durasinya 10 menit malah dicari sampai jadi trending topic worldwide. Aneehh? Mungkin tapi inilah kenyataannya.

Sudah lihat iklan LINE versi AADC reunian khan? Iklan dalam bentuk mini movie nya yang berdurasi 10 menit atau 20x lebih panjang dari iklan TV biasa sudah diview 3,8 juta di YouTube saja. Belum kehitung yg di socmed atau media lain.

AADC 2014 by LINE
AADC 2014 by LINE



Sebenarnya selain LINE ada juga yang juga jago bikin campaign ciamik seperti ini, Unilever contohnya. Sudah menjadi tradisi Unilever membuat iklan-iklan seperti ini, tak jauh dari spirit global campaignnya. Tengok saja website nya www.clear.co.id atau yang lebih mirip websitenya MTV ketimbang website jualan.

Di Indonesia fenomena seperti ini memang masih langka. Namun di luar negeri strategi marketing seperti ini adalah sudah menjadi hal lumrah dan biasa. Hal ini dipicu persaingan campaign antar Brand yang luar biasa panasnya. Dunia marketing sudah menjadi Baratayudha nya para Ads Creator yang sekarang lebih mirip seniman ketimbang marketers. Coba saja tengok ADWEEK dimana hampir tiap hari kita temui campaign marketing yang bikin kesengsem customers dan diview sampain belasan juta kali bahkan.

Dari seabrek promo kreatif tadi, tetep saja yang paling fenomenal adalah rangkaian promo milik Apple. Sang pemilik rekor dunia 'iklan' dengan durasi terlama. Baru-baru ini saja pas launch iPhone 6 September kemarin, event presentasi produk ini di live stream ratusan juta orang, itupun gara-gara servernya megap-megap. Kalau saja servernya sehat walafiat yang view streaming bisa lebih banyak lagi. Tak cukup disitu, event ini juga diliput dan dirivew juga jutaan media diseluruh dunia dan broadcast dan ilan gratis setiap harinya.

Ini video Tim Cook presentasi jualan barangnya loh...1000% jualan...ndak ada beda sama iklan jualan di TV or di YouTube. Tapi tetap aja presentasi ini ditunggu dan dinanti milyaran orang didunia. Tercatat video iklan launch product berdurasi 2 jam 3 menitan ini juga masih diview 900 ribuan lebih di YouTube. Itu yang dari channelnya Apple, belum dari channel yang lain. Ueeedaan tenan strategi marketingnya.

Terlepas dari semua fenomena penampakan marketing diatas, ada pergeseran fundamental yang patut dicermati. Terutama pergeseran strategi marketing dari konvensional ke modern, dari Outbound ke Inbound.
Marketers sudah menjelma menjadi para storyteller yang handal.

Teknik marketing konvensional yamg lebih memprioritaskan ke teknik bagaimana cara berburu dan membidik customer agar bisa dibombardir dengan ocehan-ocehan promo marketingnya. Ujung-ujungnya tentu saja membuat customer merasa tidak nyaman.

Beda nama tentu saja beda gaya. Kalau teknik hunting ala Outbound Marketing dimana maketersnya yang harus uber-uber customers yang di TO sama dia, Inbound Marketing lebih memprioritaskan ke teknik memancingnya.

Marketers cukup melempar umpan ke tengah kolam dengan kail yang sudah diberi umpan, kemudian tinggal duduk manis sambil dengerin MP3 nya Cita Citata, sambil menikmati sepiring singkong rebus plus secangkir kopi panas, dan membiarkan ikan-ikan di empang berbondong-bondong mengerubungi umpannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun