Mohon tunggu...
Saiful Asra
Saiful Asra Mohon Tunggu... -

Seandainya saja aku puas akan takdir ku, maka pasti aku menjadi orang yang bebas!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hidup untuk Kebahagian!

6 Januari 2010   10:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:36 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabat ku!
Banyak kita yg menginginkan kebahagian, tapi sampai dengan hari ini kita belum tau, apa yg membuat kita bahagia, klo kita di tanya apa yg membuat kita bahagia, maka kita pasti menjawab apa yg menjadi cita2 dan tujuan kita tercapai, lalu setelah mencapai apa yg kita cita2 kan lantas membuat kita bahagia? Tdk ada sebuah jawaban yg pasti akan pertanyaan itu, tapi memiliki cita2 adalah sebuah keharusan..
Lalu bagaimana kita bisa bahagia sementara keadaan kita sangat sulit? Kadang kita selalu melihat masalah adalah sebuah kenistaan, kita sering bertanya, ya tuhan knp engkau berikan cobaan ini kpd ku?
Maka utk mendapatkan kebahagiaan dalam masalah adalah dengan melihat masalah sebagai sebuah kemuliaan, kerena tuhan memberikan setiap masalah mengikuti ukuran kemampuan kita, sering kita kalah dalam masalah hanya krn faktor keyakinan dalam diri, krn kita yakin masalah itu susah utk di selesaikan maka kt akan di ganggam oleh masalah itu, maka berbalikan lah bhw masalah itu akan selesai, dan kitapun mampu menggemgam masalah itu,,,
Kebahagian sungguh merupakan sebuah pilihan, jika kita bersedih karena di tinggalkan oleh orang yg kita sayangi, dengan meratapi tampa berkesudahan maka itu adalah pilihan, jika kita sudah menetapkan pilihan berada dalam kesedihan maka bertetapan dalam kesedihan, dan begitu jg sebaliknya, jika kt berjuang utk mengakhiri kesedihan maka kita akan mampu mendapatkan kebahagiaan, jika kita sedih selama 1 menit, maka kita telah kehilangan kesenangan selama 60 detik, dan jika kita berbagia dalam 1 menit, maka 60 detik telah kita lewati masa2 kesedihan,,,,

Sungguh kebahagian itu merupakan pilihan, syarat utk kebahagiaan adalah memilih bahagia dengan memiliki pikiran positif dan membuang jauh2 segala pernak pernik negatif yg mengalir dalam pikiran kita, maka pilihan kebahagian akan mengikuti orang2 yg memilih bahagia dari pada menderita..
Jgn pernah percaya kpd hal2 yg tdk bisa di rasionalkan, tapi jika kita jg percaya pada hal2 yg demikian, maka labih baik percaya pada hal yg paling tidak bisa di jelas, apa hal tersebut, yaitu tuhan,,,!

Sahabat ku!
Ketika masih bersama dengan orang2 yg berada di sekitar kita, kita sering kesel, marah dan benci pada mereka, bahkan terkadang, terhadap org tua teman-teman sering kita kesel, dengan berbagai macam perkataan muncul, ibu itu kulot, ini gak boleh itu gak boleh, ibu itu gak ngerti dengan anak muda jaman sekarang,ketika bapak saya masih hidup, saya sering memaksakan kehendak, semua permintaan harus di penuhi, kita tidak sadar telah melakukan kesalahan dengan melakukan setiap tindakan karena keegoisan kita, tapi seiring dengan perjalan waktu, dan bapak saya meninggal, saya serasa sangat menyesal, seandainya bapak masih ada, semua permintaan dia serasa akan saya penuhi, tapi ada daya nasi telah menjadi bubur, kita tidak mampu mengembilikan waktu yang telah melewati batas dan ruang yang ada, sehingga, kita tau guna tangan setelah tangan tiada, kita tau nya guna mata setelah mata itu tiada, dan kita tau betapa berharganya hidup setelah kematian menjemput, nau’zubillahi minzalik!

Sahabat ku,
Sumber utama ketidak bahagiaan adalah ketidak mampuan menerima apa yang sudah terjadi, begitu banyak diantara kita tidak bahagia karena apa yg sudah terjadi tidak pernah terjadi, sehingga kebahagiaan kita di bawa arus kejadian di masa lampau, jika kita ingin bahagia maka mari kita lepaskan ikatan kebahagian dengan apa yang sudah terjadi di masa lalu. Kebahagian itu akan pasti akan kita peroleh ketika kajadian di masa lalu menjadi pengungkit utk kebahagiaan di masa depan!
jika anda marah kepada seseorang, maka marahlah, tapi jangan sampai terbawa amarah, jika adan benci kepada seseorang maka bencilah namun jangan sampai kpd kebencian, krn kemarahan sesaat merupakan bentuk perpindahan emosi dalam menata diri untuk mewujudkan pribadi yang mulia dan lebih baik!

Mari kita jadikan pribadi yang memiliki indikasi baik dalam memperoleh kebaikan di masa depan, semua kita punya masa lalu, susah maupun senang, maka dari itu pilih indikasi kabaikan maka kebahagian akan menjelma dalam diri kita semua, amin allahumma amien!

Semoga pengalam pribadi ini menjadi motivasi bagi kita semua utk mendapatkan kahagiaan dengan malakukan nilai-nilai kebaiakan yang kita ciptakan hari ini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun