Siapa pun pasti tergiur TTS (teka-teki silang) Kompas. Pertama, hadiahnya Rp 250.000,00 tiap pemenang. Kedua, tiap Minggu ada 20 -- 25 pemenang dari seluruh Indonesia yang dibagi secara merata secara geografis. Dan ketiga, karena soalnya sulit dijawab.
Saya, sebagai penulis/pengarang, justru tertantang pada alasan ketiga. Maklum, saya memang hobi mengisi TTS. Juga tidak ingin terserang penyakit pikun karena sekarang berstatus pensiunan. Namun, alasan yang tepat adalah saya penggila bahasa Indonesia.
Lantaran gila bahasa persatuan bangsa Indonesia itu, saya rela berpuasa, dalam arti tidak njajan, demi memenuhi keinginan beli KBBI (kamus besar bahasa Indonesia). KBBI memang bekal utama untuk melibas TTS Kompas karena sangat taat dalam membuat soal yang jawabannya bersumber secara murni dari KBBI.
Walhasil, berkat daya upaya yang tak kenal putus asa itu, semua anggota keluarga saya pasti mendapat hadiah TTS Kompas. Dan kami komitmen untuk menggunakan uangnya untuk membayar langganan koran Kompas dalam setahun. Sisanya untuk njajan.
Ingin tahu rahasianya? Saya yakin pembaca semua malah sangat ingin tahu, bukan? Baiklah, berikut tip dan trik mengerjakan TTS Kompas secara tuntas sesuai pengalaman saya pribadi.
1. Kerjakan dulu yang termudah
Begitu soal TTS Kompas sudah di depan mata, langsung buat daftar nomor jawaban di kertas folio, baik yang Mendatar maupun Menurun. Tulislah nomor-nomor jawaban itu dari atas ke bawah, satu per satu. Tujuannya, agar tidak ada yang terlewat serta mudah melacak mana yang belum dikerjakan.
Lalu, kerjakan yang paling gampang dulu. Misalnya, pertanyaan: "Tanda kendaraan bermotor kota Solo, Provinsi Jawa Tengah", "Kantor urusan agama (singkatan)", "Lambang unsur natrium", dan semacamnya. Pertanyaan semacam itu dengan sangat mudah ditaklukkan.
Caranya, langsung ketik di laman utama pencariaan google. Pasti dalam satu dua menit sudah berhasil dijawab, yaitu AD, KUA, Na. Setelah itu, tuliskan jawaban tersebut pada kotak-kotak TTS sesuai nomor dan tempatnya dalam soal.
Dengan cara ini, biasanya 5% sampai 10% soal sudah terjawab. Jangan panik sebab waktu pengiriman jawabannya diberi waktu 14 hari. Pengalaman mengajarkan, hari Minggu itu juga jawaban sudah selesai. Senin saat pengoreksian. Selasa waktu pengiriman via pos dengan perangko biasa. Kisaran Rp 3.000,00 hingga Rp 6.000,00 saja sesuai jauh dekat jaraknya ke Jakarta.
2. Manfaatkan website berkonten TTS
Ibarat naik motor, langkah kedua ini merupakan persneling 2. Gunakan kemudahan yang dipersembahkan internet. Biasanya, saya menggunakan laman: www.kuncitts.com, www.persamaankata.com, www.google.com, dan lain-lain.
Caranya, ketik pertanyaan ke kotak pencarian laman tersebut. Misalnya, pertanyan "Teknik memasak dengan jilatan api di atas wajan". Ketik pertanyaan itu di kotak "Jawaban TTS" dari laman www.kuncitts.com, lalu klik submit dan tekan enter. Muncullah jawaban FLAMBE dan maknanya.
Kemudian, cek arti kata itu di https://kbbi.kemdikbud.go.id/ dengan mengetik FLAMBE pada kotak "Cari" yang terletak di bagian atas. Bisa juga dengan menggunakan KBBI versi cetak. Langkah pengecekan di KBBI ini wajib dilakukan karena kamus inilah yang dijadikan patokan baku dalam menuliskan jawaban TTS Kompas.
Khusus untuk pertanyaan yang amat singkat, gunakanlah www.persamaankata.com. Misalnya, pertanyaan "Potret". Ketik kata itu di kotak "search". Muncul banyak jawaban di bagian bawah bertuliskan huruf biru. Pilih jumlah huruf yang pas dengan jumlah kotak TTS. Kalau 4 huruf, ya tulis saja kata "foto". Jangan yang lebih dari 4 huruf, misalnya: "bentuk", "citra", "figur", "gambar", atau malah "representasi".
Sedang laman pencarian www.google.com, sangat ampuh untuk menaklukkan peristiwa aktual di seluruh dunia. Misalnya, pertanyan "Nama belakang presiden Prancis". Ketik saja di kotak pencarian google "nama presiden Prancis". Maka, akan muncul "Emmanuel Macron". Karena yang diminta adalah nama belakang, jawabnya tentu "Macron" saja.
3. Kiat mengirim jawaban
Langkah ketiga ini merupakan yang paling krusial dan menentukan. Oleh karena itu, ikuti semua prosedur yang ditentukan pengasuh TTS Kompas dalam tajuk "Ketentuan menebak". Di situ disebutkan, antara lain, jawaban ditulis di kertas. Maka, ya jangan ditulis di kartu pos. Saya biasanya mengetiknya secara manual di atas kertas kuarto.
Lampirkan pula fotokopi KTP. Tuliskan nama dan alamat lengkap sesuai KTP seta kode posnya. Juga cantumkan nomor telepon atau HP yang mudah dihubungi. Terakhir, nomor rekening bank dan cabangnya.
Jika sudah, lipat dan masukkan ke amplop tertutup. Tulis tujuan surat, yaitu Pengasuh TTS, PO Box 4612, Jakarta 12046. Tempelkan kupon TTS di kiri atas. Bubuhkan perangko di pojok kanan atas amplop. Nilainya sesuai arahan petugas kantor pos. Ini jika masih kurang 10 hari dari akhir penerimaan. Jika sudah kurang dari itu, lebih baik menggunakan layanan "Kilat Khusus" agar tidak terlambat di Jakarta.
4. Gunakan satu nama pengirim sampai dapat hadiah, lalu ganti nama yang lain
Langkah ini butuh kesabaran dan hindari keserakahan pada hadiah. Saya biasanya tiap minggu hanya mengirimkan satu jawaban saja atas nama saya sendiri. Umumnya, setelah pengiriman sampai ke-10, barulah nama saya muncul sebagai pemenang.
Jika sudah dapat, saya menggunakan nama istri sampai menang. Berikutnya, nama pengirimnya anak pertama. Juga sampai beruntung. Terakhir pakai nama anak saya yang ragil hingga menyabet hadiahnya. Walhasil, dengan cara ini disertai kesabaran dan ketelatenan, kami sekeluarga tiap tahun meneguk uang hadiah TTS Kompas.
Itulah cara cerdas melibas TTS Kompas. Berkat pengalaman bertahun-tahun dalam ber-TTS, saya dapat menjawab TTS Kompas hanya dalam hitungan jam saja. Bagaimana dengan Anda? Semoga lebih baik daripada yang saya alami. Amin.
Saiful Asyhad, penulis buku dan aktivis TTS di jawabanttsindonesia.blogspot.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H