Pada Hari Kartini tahun ini, sebaiknya kita simak penelitian psikologi terhadap wanita. Kesimpulan akhirnya, para psikolog sepakat, wanita memang makhluk Tuhan unik. Beda dengan pria, yang menurut mereka, serba lugu dan lugas.
Apa saja keunikan wanita itu? Berikut beberapa hal penting tentang psikologi wanita yang penting diketahui mengingat peran wanita itu sangat strategis dalam kehidupan suatu bangsa.
1. besorgen
Ciri psikologi wanita yang pertama adalah senang memelihara sesuatu. Apalagi, jika sesuatu itu telah menjadi miliknya, tentu tingkat pemeliharaannya akan lebih diperhatikan. Maka, jangan heran jika wanita begitu perhatian terhadap hal-hal sekecil apa pun. Ini membuatnya terkesan makhluk yang paling cerewet di dunia. Bahkan, ada yang menjuluki kaum hawa sebagai makhluk bermulut dua.
Bukti dalam keseharian membuktikan, wanita memang paling cermat dalam menata perabot rumah tangga. Wanita paling teliti dan telaten dalam merawat barang-barang di rumahnya.
Segala yang ada di rumah dibuatnya rapi, bersih, anggun, serasi, dan apik. Maka, jangan heran jika tidak ada wanita di rumah, pasti keadaannya akan berantakan. Contoh: keadaan kamar kos-kosan pria bujangan. Wah, jangan ditanya betapa semrawut keadaan kamarnya.
Contoh lain, wanita yang sedang menjalin hubungan asmara dengan pria calon kekasihnya, dipastikan paling banyak bertanya, bahkan mendikte, penampilan sang kekasih. Itu memberi kesan bagi sang pria bahwa wanita calonnya itu cerewet, sok ngatur, dan penilaian negatif lainnya.
Padahal, sebenarnya tidak. Itu memang pembawaan kodrati wanita, yaitu senang memelihara sesuatu yang menjadi miliknya, apalagi pria ini calon kekasihnya. Sekali lagi, ini baru calon lho. Bagaimana kalau sudah menjadi kekasih beneran, tentu tingkat perhatiannya lebih tinggi lagi.
Sifat perempuan yang demikian ini sering kali berakibat buruk jika ditanggapi secara negatif. Berapa banyak calon pasangan suami istri yang putus di tengah jalan gara-gara ulah besorgen wanita yang terkesan berlebihan di benak kaum pria.
Bahkan, lebih banyak lagi terjadi pasangan suami istri yang bercerai hanya karena kecerewetan istrinya. Hal ini seharusnya tidak terjadi jika saja sang suami tahu bahwa kecerewetan istrinya itu justru pertanda cinta dan rasa memiliki serta merawat suami agar tampak prima dalam segala hal. Maka, suami harus berpikiran positif atas kecerewetan istrinya tersebut.
Dengan sifat besorgen itu, seorang istri mampu mengantarkan suaminya tercinta ke jenjang karir yang tinggi. Saya yakin, tidak ada direktur perusahaan yang suskses tanpa campur tangan istrinya di rumah.
Misalnya, bagaimana istrinya memersiapkan pakaian sebelum dia ke kantor, membersihkan tempat tidur, melayani aktivitas seksual di ranjang, dan sebagainya. Sehingga, sang direktur praktis cuma harus dituntut berkonsentrasi pada pekerjaan kantor dan kemajuan karirnya. Coba bayangkan kalau tiada istri. Duh, betapa ribet pekerjaan sang direktur, baik di kantor, apalagi di rumah.
2. sensitif
Wanita memiliki kepekaan sampai sembilan kali lebih tinggi daripada pria. Maka, jangan heran jika wanita lebih banyak memberikan porsi perasaannya lebih besar dibanding logikanya.
Buktinya, saat terjadi bencana alam di suatu tempat. Kaum pria lebih banyak berpikir bagaimana bencana itu bisa terjadi, bagaimana menyelamatkan para korban, dan bagaimana pencegahan bencana tersebut pada masa-masa mendatang. Praktis yang ada di pikiran kaum Adam adalah aspek logika dari suatu peristiwa. Berbeda dengan kaum Hawa. Mereka justru lebih tertarik pada apa saja yang mengusik perasaannya.
Misalnya, dia seolah-olah ikut merasakan penderitaan korban bencana alam tersebut, bahkan ada yang sampai menangis ketika melihat keadaan korban yang memang sangat memprihatinkan.
Kemudian, kaum Hawa biasanya lebih cepat tanggap dalam memberikan bantuan material yang dibutuhkan korban bencana. Misalnya, pembalut wanita, susu bayi dalam bentuk krim, dan tetek bengek lainnya yang sangat berkaitan dengan kebutuhan harian seseorang. Wanita akan miris hatinya bila kebutuhan pokok itu tak terpenuhi.
Berkaitan dengan sifat peka perasaan itu, maka kaum pria harus bisa dan terampil dalam bermain kata-kata, memainkan tangan, dan bahasa tubuh lainnya, serta ekspresi hati bila ingin berkomunikasi dengan wanita. Lebih-lebih yang sedang menjalin asmara.
Saat-saat genting dalam percintaan kedua pihak, tapi utamanya pria, harus mampu berperan seapik mungkin untuk membuat suasana hati wanita enjoy, nyaman, tersanjung, terlindungi, dan tentram.
3. libido seks lebih besar
Dari semua sifat psikologi wanita, masalah seks adalah yang paling menarik diteliti oleh para psikolog. Kesimpulannya sungguh mengejutkan! Nafsu seks wanita bisa mencapai sembilan kali lebih besar daripada pria. Mau tahu buktinya?
Bukti pertama adalah wanita bisa mengalami orgasme sembilan kali dalam satu kali bersetubuh. Sedang pria hanya mengalami kepuasan seks hanya sekali.
Sesudah itu, loyo! Tidak percaya? Coba amati pelacur. Berapa kali wanita PSK sanggup melayani tamu-tamunya dalam semalam? Pasti lebih dari satu, bukan? Bahkan di Amerika Serikat, ada yang mampu melayani tamunya hingga belasan hidung belang setiap malam! Benar-benar super seks bukan?
Sifat ini sangat penting diperhatikan kaum pria. Karena, terbukti 50% kesuksesan rumah tangga di negara-negara maju ditentukan oleh kesuksesan pria mengorgasme istrinya dalam bersetubuh.
Artinya, bila sang suami sudah mengalami orgasme sebelum istrinya, maka sang istrinya biasanya kecewa dan memendam kekecewaan itu di dalam hatinya. Lama-kelamaan, kekecewaan itu berubah menjadi benci. Akhirnya, wanita itu memutuskan cerai dengan suami atau melakukan perselingkuhan.
Oleh karena itu, kaum pria harus memiliki teknik dan ketrampilan khusus tentang seks wanita. Banyak buku yang memandu pria untuk memuaskan istrinya. Salah satu resep dari buku itu yang patut dikemukakan di sini adalah pihak laki-laki tidak boleh grusa-grusu.
Tidak boleh langsung gasruk. Tapi, harus merayu dan mencumbu lebih dulu sang istri. Tujuannya agar sang istri terangsang lebih dulu. Kalau sudah melakukan fore play yang cukup tersebut, barulah menu utamanya disantap. Pasti sang istri klepek-klepek dan minta lagi, lagi, dan lagi. Nah, lu!
Khusus bagi pasangan yang jarang bertemu karena harus terpisah oleh pekerjaan, tugas luar kota dan sebagainya, maka sang suami harus sering obral rayuan dan sanjungan kepada istri.
Tujuannya adalah agar hati istri tetap terpaut kepada dirinya seorang, tetap merasa diperhatikan dan diingat selalu oleh suaminya. Jika komunikasi tak terputus, maka dijamin hubungan seksual mereka akan makin dahsyat saat suami pulang. Pokoknya, ciamik deh!
Itulah beberapa karakteristik jiwa wanita yang patut diketahui. Tujuannya semata-mata untuk menambah wawasan kaum pria khususnya dalam mengarungi hidup bersama wanita pujaannya. Dengan demikian, harapan langgengnya tali perkawinan mereka berdua pasti terwujud sampai ajal memisahkan keduanya. Nah, selamat mendalami wanita pujaan Anda dengan mengenali jiwanya. Semoga sukses. Amin.
Saiful Asyhad, penulis buku dan tutor kursus kepribadian di PP Lirboyo Kediri sejak 2002 hingga kini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H