Mohon tunggu...
Saiful Amri
Saiful Amri Mohon Tunggu... Editor - Penilik PAUD Disdikbud Kab. Kuningan, Ketua Pegiat Literasi Kab. Kuningan

Nama panggilan Mr. Sam. Penerima Penghargaan Jambore GTK Hebat Juara 2 Penilik Inovatif Prov. Jawa Barat Tahun 2024. Senang menulis genre apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Itu Cacingku! (Cerita Fabel)

18 Januari 2025   04:06 Diperbarui: 17 Januari 2025   23:11 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Saiful Amri (Sumber: Meta AI)

ITU CACINGKU ...!Penulis: Sam Saiful Amri

"Itu cacingku ..!" teriak Sisi, sambil mengejar Dodo. Sisi dan Dodo anak ayam yang lucu. Sisi berbulu hitam sedangkan Dodo berbulu abu-abu.

"Auw." Dodo kesakitan karena kakinya tersandung akar pohon. Cacing terjatuh dari mulutnya. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Sisi untuk merebut kembali cacing tersebut. Dodo dengan cepat mengambil cacing yang jatuh. Paruhnya yang terlihat besar, lebih cekatan meraih cacing tersebut. Sisi terlambat untuk mengambil cacing itu.

"Mama .... Dodo mencuri cacingku," lapor Sisi kepada mamanya sambil menyibakkan sayapnya. Mereka bertiga sedang mencari makan pagi itu. Sisi mendapatkan rezekinya terlebih dahulu. Dengan licik, Dodo merebut cacing tersebut.

"Dodo, berhenti!" perintah mamanya sambil mengangkat kepalanya. Dodo terus berlari untuk menjauh agar menikmati cacing sendirian. Ia makin menjauh. Kakinya yang terlihat tegar itu membawanya lari kencang.

"Dodo, ayo kita makan bersama," bujuk Sisi, sambil berteriak. Dia terus mengejar Dodo. Mamanya juga mengejar mereka, sambil menyibak-nyibakkan sayapnya.

"Dodo, adikmu merelakan cacing itu untuk dimakan bersama," kata mama mereka dengan suara keras. Sisi sudah merelakan cacingnya agar dimakan berdua Dodo. Mama mereka selalu mengingatkan anaknya jika berbuat salah.

Dodo telah melakukan perbuatan yang salah. Ia merebut cacing Sisi. Seharusnya ia mencari cacing atas usahanya sendiri. Padahal Sisi bersedia makan bersama jika Dodo memintanya. Sehingga tidak perlu mencuri milik adiknya.

Mama dan Sisi tak mampu mengejar Dodo. Mereka kehilangan Dodo di balik kandang besar. Mereka terlihat terengah-engah. "Mama, aku lelah," kata Sisi, sambil merebahkan kedua kakinya di tanah.

"Sudahlah kita cari makan lagi," lanjutnya sambil mencium Sisi.

"Iya, Ma, " jawab Sisi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun