Mohon tunggu...
Saiful Amri
Saiful Amri Mohon Tunggu... Editor - Penilik PAUD Disdikbud Kab. Kuningan, Ketua Pegiat Literasi Kab. Kuningan

Nama panggilan Mr. Sam. Penerima Penghargaan Jambore GTK Hebat Juara 2 Penilik Inovatif Prov. Jawa Barat Tahun 2024. Senang menulis genre apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lulu Bersedih (Cerita Anak)

14 Januari 2025   23:15 Diperbarui: 20 Januari 2025   10:59 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Seorang Anak Bersedih (Sumber: Desain AI)

LULU BERSEDIH

Penulis: Sam Saiful Amri

Lulu gadis berusia 9 tahun. Ia murid kelas 3 SDN Suka Senang. Hobinya bermain lompat tali, petak umpat, gobak sodor, dan permainan lain yang enerjik. Ia tidak suka bermain gawai yang hanya duduk berdiam diri.

Lulu tinggal bersama kedua orang tuanya dan kakaknya bernama Adi. Mereka tinggal di sebuah jalan yang cukup ramai. Tepatnya di daerah paling barat dari Jawa Barat berbatasan dengan Jakarta Timur.

Hari itu hari pertama lebaran. Sejak pagi, ia dan keluarganya bersilaturahmi ke rumah kakek dan neneknya. Ia bertemu paman, bibi, dan saudara sepupunya. Kakek dan nenek adalah orang tua ayah Lulu. Ia mendapat banyak angpau dari keluarga besar ayahnya itu.

Sore itu keluarga Lulu menyiapkan segala keperluan. Lulu dan keluarganya akan berangkat ke rumah Abah dan Emak. Mereka tinggal di desa. Abah dan Emak adalah orang tua ibunya Lulu. Ia akan bertemu keluarga besar dari ibunya.

"Lulu ...," panggil ibunya.

"Lulu di kamar, Bu," sahut Adi, kakaknya Lulu.

"Sedang apa dia di kamar?" tanya ibu kepada Adi. Ibu merasa heran karena biasanya Lulu ceria bermain bersama teman-temannya.

Baca juga: Ibuku Membisu

"Nggak tau, Bu. Sejak tadi dia diam saja di kamar," jawab Adi.

 Ibu bergegas ke kamar Lulu. Ayah menyusul ibu. Tak luput Adi membuntuti. Mereka bertiga menyaksikan Lulu yang sedang terdiam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun