Mohon tunggu...
Saiful Amri
Saiful Amri Mohon Tunggu... Editor - Penilik PAUD Disdikbud Kab. Kuningan, Ketua Pegiat Literasi Kab. Kuningan

Nama panggilan Mr. Sam. Penerima Penghargaan Jambore GTK Hebat Juara 2 Penilik Inovatif Prov. Jawa Barat Tahun 2024. Senang menulis genre apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Atas Nama Tuhan

22 Desember 2022   06:16 Diperbarui: 22 Desember 2022   06:34 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Maria hanya men-share bagian depan saja jadi kupikir isinya sama dengan yang di grup," jawab Nadia menjelaskan.

Nicolas makin tak sabar mendengar penjelasan Nadia dan responnya terhadap undangan dari Maria yang dikirim japri. Ia sudah mengatur rencana bersama Maria untuk mengirim undangan japri kepada Nadia.

"Boleh liat nggak?" tanya Nicolas memelas.

"Mmmm ... masih ada nggak ya. Khawatir sudah kuhapus," jawab Nadia menggantung.

Nicolas menjadi was-was mendengar jawaban Nadia. Strategi apa yang harus ia lakukan jika undangan tersebut sudah terhapus. Ia sangat ingin membahas undangan spesial itu.

Di sisi lain Nadia tidak ingin membicarakan undangan spesial dari Maria. Di mana undangan tersebut dtujukan untuk Nadia dan Nicolas. Ia bertekad sedikit demi sedikit menjauhi Nicolas sebelum cinta bersemi. Menurutnya, lebih baik berteman saja sebelum terlanjur mencintai. Hatinya tak menampik bahwa ia menyukai Nicolas. Ia pun mengetahui Nicolas memberikan perhatian lebih kepadanya. Mengapa ia berusaha biasa saja menanggapi Nicolas, karena baginya, fokus kuliah lebih baik ketimbang memberi peluang tumbuhnya benih cinta yang tak jelas ujungnya. Dirinya tak mungkin menikah dengan Nicolas karena mereka beda agama. Ia seorang muslimah sedangkan Nicolas beragama Kristen.

"Bagaimana, Nadia, apakah ketemu?" tanya Nicolas penasaran.

"Ini ada." Nadia menyodorkan layar gawainya kepada Nicolas di mana terlihat undangan spesial untuk mereka.

"Wow! Aku sudah menduga Maria akan mengundang kita berdua." Nicolas terlihat senang tak terkira.

"Nanti saat acara wedding-nya, aku jemput Kamu, ya!" ucap Nicolas menawarkan.

"Nggak perlu Niko. Acaranya kan di gereja dekat rumahmu. So, aku ke kampus aja dulu agar bareng teman-teman." Nadia terus berusaha membuat jarak dengan Nicolas yang memiliki nama panggilan Niko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun