Menulis adalah proses merangkai kata menjadi frasa, kalimat, dan atau paragraf. Rangkaian tersebut menjadi sebuah tulisan berbentuk artikel, cerita, atau bentuk lainnya. Tulisan berisi ungkapan pikiran, ide, atau gagasan yang dikemas dalam bentuk karya nonfiksi maupun fiksi. Menulis adalah upaya menyampaikan pesan melalui tulisan. Pesan ditulis dalam bentuk simbol-simbol, lambang, huruf, kata, frasa, kalimat yang dipahami masyarakat umum.
Secara praktis, sudah dipahami apa itu menulis. Dalam ilmu bahasa terdapat empat keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan/menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Dari empat keterampilan tersebut dapat dibedakan menjadi dua aspek yaitu reseptif dan produktif. Aspek reseptif adalah sebuah aspek pemrosesan bahasa sedangkan aspek produktif adalah sebuah aspek memproduksi bahasa. Keterampilan bahasa yang termasuk ke dalam aspek reseptif adalah mendengarkan/menyimak dan membaca sedangkan yang termasuk ke dalam aspek produktif adalah berbicara dan menulis. Dengan demikian menulis adalah sebuah aktivitas memproduksi atau menghasilkan bahasa dalam bentuk tulisan.
Ketika sesorang mampu menulis, itu berarti ia sedang memproduksi bahasa tulis. Keterampilan ini dapat diperoleh melalui proses mendengarkan/menyimak dan atau membaca. Kemampuan menulis seseorang berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas proses pemerolehannya. Seberapa sering atau lama seseorang melalui proses mendengarkan/menyimak dan atau membaca. Dan seberapa berkualitas atau mendukung apa yang didengarkan/disimak dan atau dibacanya akan mempengaruhi kualitas tulisan. Agar kualitas tulisan menjadi bermutu, seorang penulis harus sering mendengarkan/menyimak dan membaca. Apa yang didengarkan/disimak dan yang dibaca akan pula mempengaruhi kualitas tulisan.
Dengarkanlah/simaklah apa yang mendukung atau membantu untuk meningkatkan kualitas tulisan. Jika seseorang ingin menulis tentang artikel, maka calon penulis harus mendengarkan/menyimak kupasan atau pembahasan tentang apa itu artikel. Banyak sumber yang dapat dimanfaatkan seperti kegiatan webinar atau zoom meeting, youtube, podcast, atau sumber lain yang mendukung tulisannya tentang artikel.
Bacalah apa yang mendukung atau membantu untuk meningkatkan kualitas tulisan. Jika seseorang ingin menulis tentang cerpen, maka calon penulis harus membaca teks tentang apa itu cerpen. Banyak sumber yang dapat dimanfaatkan di antaranya media cetak atau digital seperti buku referensi, majalah, koran, tautan internet, dan sumber lain yang mendukung tulisannya tentang cerpen.
Mengapa menulis menjadi hal yang sangat penting? Ungkapan yang cukup popular sering didengar atau dijumpai, "menulis adalah sedekah dari membaca." Menulis sangat penting dalam rangka berbagi kepada para pembaca tentang apa yang diketahui oleh si penulis. Aktivitas menulis bukan hanya memberi manfaat kepada orang lain sebagai pembaca tetapi juga bermanfaat bagi diri penulis itu sendiri.
Di antara manfaat menulis yaitu; menambah pengetahuan, memperkuat daya ingat, mengungkapkan ekspresi, menghibur, menunjukkan produktivitas, menghasilkan uang, dan manfaat lainnya. Dengan menulis seseorang akan membaca referensi sehingga bertambah pengetahuannya. Menulis akan mengulang pengetahuan yang dimiliki seorang penulis sehingga memperkuat daya ingatnya. Menulis juga dapat mengungkapkan ekspresi seorang penulis. Melalui tulisan, seorang penulis dapat menuangkan atau mengekspresikan apa yang ingin diungkapkan. Menulis dapat menghibur diri si penulis. Menulis menjadikan seorang penulis sebagai pribadi yang produktif. Menulis juga dapat menghasilkan uang yang diperoleh dari beberapa penampung tulisan yang menyediakan fee untuk setiap tulisan. (Sam).***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H