Nama Lain : Daun Melati
Penggunaan : Obat Bisul, Menghentikan ASI
Bunga melati J. Officinale pada tingkat ketuaan M-1 berwarna putih keunguan, saat panen tidak harum tetapi menjadi harum setelah mekar. Ukuran bunga telah optimal ( bobot kuntum 0,98 ± 0,01 gram, diameter kuntum 4,15 ± 0,47 mm, dan panjang kuntum 20,16 ± 1,78 mm).
Komposisi komponen kimia terdiri dari
- Lynalol (2,9%)
- Benzyl Acetat (46,8%)
- Methyl Salicilat (24,4%)
- Benzyl Alkohol (1,3%)
- Z. Jasmone (20,2%)
- Neurol Idol (2,7%)
- Dan Indole (1,7%)
BURMANI CORTEX ( sinamil asetat )
- Nama Lain : Kulit manis jangan, Kulit kayu manis padang, Keninger
- Nama tanaman asal : Cinnamomum Burnani (Blume)
- Famili : Lauraceae
- Zat berkhasiat utama / isi :
Minyak kulit kayu manis mengandung : sinamaldehid(merupakan fenil propanoid golongan fenil propena) - Minyak atsiri yang mengandung sinamil aldehid, sinamil asetat, borneol simen. Zat penyamak, damar, bornil asetat.
- Kompisisi kimia yang terdapat dalam miyak kayu manis : jenis Cassia adalah sinamat aldehyde, sinamil acetate, salisil aldehyde, asam sinamat, asam salisilat, o-metoksin, benzalehyde, metal o-coumaraldehyde, dan phenil propil asetat
- Penggunaan : Diaforetika, karminativa, anti iritansia, bahan pewangi, bumbu maak
- Pemerian : Bau khas, Â rasa manis
- Bagian yang digunakan : Kulit batang
CENDANA (SANTALUM ALBUM LINN)
Kandungan Minyak Cendana :
- Minyak atsiri, hars, dan zat samak. Minyak : Santalol (sekuiterpenalkohol), santalen (seskuiterpena), santen, santenon, santalal, santalon, dan isovalerilaldehida.
 Khasiat Minyak Cendana :
Khasiat kayu cendana adalah sebagai penurunan demam (antipiretik), pereda rasa nyeri (analgesik), meredakan kolik angin dalam perut (karminatif), meningkatkan nafsu makan (stomaikk), dan menambah kecepatan pembentukan urin (diuretik).
Kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada Tuhan. Minyak dasar kayu cendana, yang sangat mahal dalam bentuknya yang murni, digunakan terutama untuk penyembuhan cara Ayurveda, dan untuk menghilangkan rasa cemas.
JENIS-JENIS DESTILASI / PENYULINGAN Â Â
- DESTILASI AIR
- Pada destilasi air terjadi kontak langsung antara simplisia dengan air mendidih. Simplisisa yang telah dipotong-potong, digiling kasar, atau digerus halus dididihkan dengan air, uap air dialirkan melalui pendingin, sulingan berupa minyak yang belum murni ditampung. Kerugian dari metode ini adalah : tidak semua bahan dapat dilakukan dengan cara ini (terutama bahan yang mengandung sabun, bahan yang larut dalam air, dan bahan yang mudah hangus), adanya air sering menyebabkan terjadinya hidrolisis, dan waktu penyulingan yang lama.
- DESTILASI UAP DAN AIRÂ
- Penyulingan dengan cara ini memakai alat semacam dandang. Simplisia diletakkan diatas bagian yang berlubang-lubang sedangkan air dilapisan air. Uap dialirkan melalui pendingin dan sulingan ditampung, minyak yang diperoleh belum murni. Kerugian cara ini, hanya minyak dengan tiik didih lebih rendah dari air yang dapat tersuling sehingga hasil penyulingan tidak sempurna (masih banyak minyak yang tertinggal di ampas)
- DESTILASI UAP
- Minyak atsiri biasanya didapatkan dengan penyulingan uap pada bagian tanaman yang mengandung minyak. Metode penyulingan ini tergantung pada kondisi bahan tanaman. Penyulingan dengan uap memerlukan air, uap panas yang biasanya bertekanan lebih dari 1 atmosfer dialirkan melalui suatu pipa uap. Peralatan yang dipakai tidak berbeda dengan penyulingan air dan uap, hanya diperlukan alat tambahan untuk meriksa suhu dan tekanan.
- KESIMPULAN
- Minyak atsiri merupakan suatu produk yang memiliki bau khas sebagai pengembangan proses hidup tanaman. Minyak atsiri bersifat mudah meguap karena titik uapnya rendah. Selain itu, susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu.
- Minyak atsiri secara umum terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), kadang-kadang juga terdiri dari nitrogen (N) dan belerang (S). Dalam minyak atsiri terdapat senyawa-senyawa golongan monoterpen, sesquiterpen, fenol, alkohol, eter/seter dan kumarin. Sebagian besar minyak atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak/lopofil.Minyak atsiri dapat diperoleh dengan cara destilasi atau penyulingan.
- SARAN
Kami merasa dalam penyajian makalah ini masih sangat banyak kekurangan dan kelemahan maka dari itu sudi kiranya teman-teman memberikan kritikan/saran, yang nantinya akan berguna untuk memperbaiki hasil makalah ini dan bermanfaat bagi kita semua di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Â
      Harris, R., 1990. Tanaman Minyak Atsiri. Penbar Swadaya, Jakarta.
      Ketaren,1985, Pengantar Teknologi Minyak Atsiri, Balai Pustaka, Jakarta.
      Untung, O. 2009. Minyak Atsiri, Vol 07. PT Trubus Swadaya. Jakarta
Armando, R., 2009. Memproduksi 15 Minyak Atsiri Berkualitas. Penebar Swadaya, Jakarta.