"Muhammad tidak merekayasa mencintai, tetapi cinta yang melekat di dalam diri Nabilah yang menaklukkan jiwa lelaki itu".
Dengan kata lain, cinta kepada manusia, siapa pun itu, merupakan karakter, jiwa, dan darah daging Nabi Muhammad Saw. Semoga kita semua bisa mencontoh keteladanan dari kisah di atas. Amiin
"Bahasa perilaku lebih tajam dari bahasa lidah (kata-kata)".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!