Banyak hal terjadi dalam setiap keseharian yang bisa kita pelajari dan ambil hikmah-Nya. Bukan hanya tentang keilmuan yang dipelajari dibangku sekolah, ternyata banyak sekali ilmu kehidupan yang justru bisa kita dapat dalam kejadian-kejadian dilingkungan sekitar.Â
Salah satunya tentang pemuda dizaman Rasulullah yang dijamin oleh Allah sebagai salah satu penghuni syurga oleh karena memiliki amalan tersembunyi selama ia hidup didunia.
Kisah ini sangat menginspirasi dan akan selalu saya ingat sampai kapanpun. Kisah ini sempat dikisahkan oleh Ustadz Aswan Faisal pada tahun 2013, beliau adalah saudara laki-laki Alm. Ustadz Jefri Al-Buchori. Kisahnya sudah sangat lama, namun saya masih ingat karena memang memberikan kesan tersendiri dan sarat akan hikmah. Jadi saya ingin berbagi kisah ini pada teman-teman.
Kisah ini disampaikan oleh beliau pada saat menjelang berbuka puasa pada tahun 2013 lalu atau 1435 H. Beliau berkisah begini :
Suatu ketika baginda Rasullah SAW duduk dipinggir masjid bersama para sahabat selepas melaksanakan sholat berjamaah, namun tiba-tiba beliau berkata pada sahabat, "sebentar lagi akan ada penghuni syurga". Tak lama kemudian datanglah seorang lelaki yang sebagian lututnya masih basah oleh air selepas berwudu'.Â
Pada hari berikutnya baginda Rasullah SWT tetap mengatakan hal yang sama pada para sahabat hingga hari ketiga. Hal itu menyebabkan rasa penasaran luar biasa timbul dari salah seorang sahabat, karena ia penasaran siapa dan mengapa Rasullah SWA mengatakan bahwa pemuda tersebut dijamin oleh Allah akan syurga bahkan hingga disampaikan sebanyak 3 kali oleh baginda Rasullah SAW.Â
Demi menjawab rasa penasaran itu, sahabat memutuskan untuk menginap dikediaman pemuda tersebut selama 3 hari 3 malam. Selama menginap, sahabat memerhatikan amalan-amalan apa saja yang dilakukan oleh pemuda tersebut. Namun ternyata tidak ada yang istimewa, pemuda tersebut melaksanakan sholat fardhu maupun sunnah sebagaimana orang pada umumnya.Â
Hingga hari keempat demi menjawab rasa penasarannya, sahabat memutuskan bertanya pada pemuda tersebut, "apa yang membuat mu disebut sebagai penghuni syurga wahai fulan?" lalu pemuda itu menjawab, "sebelum tidur, aku memaafkan kesalahan-kesalahan saudaraku dan menghilangkan rasa dengki dan iri". Subhanallah..
Kisah ini memberikan hikmah pada kita bahwa separah apapun sikap, tindakan, ataupun kesalahan yang dilakukan oleh teman, saudara, ataupun orang-orang disekitar kita, sudah sepatutnya kita maafkan dengan kelapangan dan ketulusan hati.
Mungkin awalnya akan sangat sulit memaafkan orang-orang yang pernah melukai kita, namun dari kisah ini bisa menjadi muhasabah bagi kita (utamanya saya) untuk dapat lebih memiliki keluasan hati untuk senantiasa memaafkan kesalahan-kesalahan saudara sesama umat manusia.Â
Hal ini karena dengan kita memaafkan kesalahan-kesalahan saudara-saudara kita berarti kita juga ikut mentauladani salah satu sifat Allah dalam Asmaul Husnah yaitu Al-Afuww (Yang Maha Pemaaf), Allah saja yang Maha Kaya mau memaafkan kita meskipun kita sering datang dalam keadaan berlumuran dosa, lantas bagaimana dengan kita sebagai umat manusia yang penuh kesalahan dan dosa tidak kah mau memaafkan kesalahan-kesalahan saudara-saudara kita?
Wallahu A'lam Bishawab (Hanya Allah Yang Mengetahui Kebenaran)
Oleh : Saifana Iluj' Dhia .H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H