Karya. Raden Saett
Pada setiap malam
Yang ia nikmati gulita
Serta gemerlap bintangnya;
Pernahkah ia menundukkan kepala?
Melemaskan persendian di kakinya?
Meletakkan segala yang dipikulnya?
Setidaknya;
Sampai hujan datang memeluknya
Melarutkan diri
Menjelma titik-titik embun
Dikemudian hari
Pada setiap sepi
Yang dirasakan
Pernahkah ia merenungi?
Caci yang dilontarkan
Ke seluruh bagian dirinya
Tak pernah mati
Akan menjelma pilihan
Yang harus ia tentukan
Tentang runtuh;
Atau tumbuh
Mulutnya mulai kehilangan nada
Yang selama ini ia nyanyikan
Tangannya tak lagi mampu
Membedakan rasa permukaan
Kakinya terengah-engah
Melanjutkan langkah
Hatinya meminta sebentar saja
Berhenti pada peristirahatan
Sekedar memulihkan
Kemudian
Agar lari kembali menjadi pilihan
Menjangkau tujuan; atau
Membiarkan keadaan
Pekalongan, 28 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H