Pada sebuah meja kayu sederhana,
Wanita itu menuang kopi untuk lelaki dihadapannya,
Lalu mengalirlah cinta dan terus menyelinap jauh ke rongga jiwa
Dan lelaki itu menatapnya mesra, menjulur tangan mengusap kelopak mata si Wanita
: bak gugusan gemintang; engkau demikian cemerlang,
Demikian telah beratus purnama
lelaki itu mengusap kelopak mata si Wanita, menikmati sinaran cinta
membelai kepala dibahunya, ia berbisik: aku pergi
Wanita itu diam saja, memejamkan mata, hatinya: untuk kembali
Demikian telah beratus purnama
15 september 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H