Permainan yang saya lakukan merupakan wujud dari apa yang biasanya saya lihat sehari-hari yaitu melihat ibu saya memasak. Permainan masak-masakan saya dulu biasanya saya lakukan bersama anak-anak tetangga saya. Permainan tersebut bisa diwujudkan dengan bermain peran; jual beli (berdagang) atau berperan sebagai seorang ibu rumah tangga yang harus memenuhi gizi keluarganya.
Namun sayangnya dulu saat saya bermain masak-masakan dengan pelepah pisang malah mendatangkan protes dari ibu saya. Tidak masalah, yang terpenting jangan ditiru ya gais.
Lanjut...
Alam merupakan sarana bermain anak yang mampu meningkatkan daya eksplorasi anak. Berani kotor membiarkan anak bereksplorasi di alam identik membuat anak kotor karena jenis permainan dan alat yang dipergunakan dapat mengakibatkan tubuh, pakaian dan tempat bermainnya kotor dan berantakan.
Manfaat utama bermain kotor-kotoran adalah memberi kesempatan pada anak untuk bereksplorasi. Berbagai hal bisa anak lakukan meski dengan sarana terbatas. Anak akan coba merasakan, menciumi aroma atau baunya dan meraba benda-benda yang dianggap asing. Eksplorasi yang cukup akan membuat daya nalar anak kian terasah.
Selain memberikan kesempatan pada anak untuk bereksplorasi, manfaat lain yang didapat anak saat bermain kotor-kotoran adalah sebagai berikut:
- Menanamkan nilai: bermain yang melibatkan alam, orangtua bisa menanamkan nilai yang dianggap penting; menjaga kebersihan lingkungan, tidak membunuh hewan, merawat tanaman dll.
- Berekspresi lebih bebas: saat berada di alam terbuka, anak bisa bebas berekspresi. Anak bisa berteriak, berlari atau melompat, dll.
- Memberikan kepuasan
- Lebih percaya diri: anak yang dilarang untuk bermain kotor-kotoran akan berbeda dengan anak yang terbiasa bermain kotor-kotoran. Anak yang terbiasa akan merasa have fun dan enjoy tanpa merasa jijik. Sebalinya dengan anak yang dilarang akan merasa jijik dan tidak berani untuk kotor.
- Melatih motorik halus: misalnya dengan membuat berbagai macam beentuk dari pasir atau adonan tepung.
- Mengasah kepekaan: dengan bermain pasir dan tepung misalnya, anak dapat membedakan tekstur antara tepung dan pasir tersebut.
- Mengasah kreativitas: bagaimana tidak, seperti yang saya lakukan yang semula pelepah pisang wujudnya demikian dapat disulap menjadi berbagai macam bentuk untuk keperluan bermain masak-masakan.
- Rileks: bermain kotor-kotoran pastinya menyenangkan bagi anak. Anak akan merasa lebih rileks melakukannya.
Perkembanga kreativitas melalui eksplorasi juga melibatkan tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Ketiga aspek tersebut tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan dan beriringan.
Saat anak melakukan kreativitas melalui eksplorasi, mula-mula anak melibatkan aspek kognitifnya yaitu mengenal dan mengingat-ngingat kembali apa yang didengar dan dilihatnya.Â
Karena sering mendengar dan melihat timbula rasa tertarik untuk terus melihat dan mendengarkan, hal ini berkaitan dengan aspek afektif. Kemudian anak menirukan apa yang telah didengar dan dilihatnya, hal ini merupakan wujud dari aspek psikomotor.
Jadi, jangan salahkan anak ketika anak suka dalam bermain kotor-kotoran, anak tidak memberikan noda dan juga tidak menambah beban cucian bunda; bibi; dan kakak kok. Hanya saja anak suka melakukannya, dan bukankah itu bagus untuk perkembangan anak dalam melatih kreativitasnya? Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H