Kontributor : Anastasya Salim, Mhd Said Agil Alfikri, Raeesahzayba Fitria, Samuel Tong
(Mahasiswa S1 Food Business Technology, Universitas Prasetiya Mulya)
Saat ini industri pangan merupakan sektor utama dalam ekonomi global yang akan terus berkembang dan berinovasi seiring dengan bertambahnya permintaan dari konsumen yang beragam. Salah satu agen yang dapat meningkatkan keberagaman pada produk pangan adalah penggunaan enzim pada proses pembuatan produk pangan ataupun minuman. Â Enzim laktase merupakan salah satu enzim yang banyak dikenal oleh masyarakat karena perannya dalam produk pangan yang berkaitan dengan intoleransi laktosa.Â
Apa itu laktase dan apa sih perannya?
Laktase merupakan enzim yang digunakan dalam proses pemecahan laktosa atau gila yang sering ditemukan pada susu dan olahan turunannya. Laktase memecah gula laktosa menjadi dua gula yang lebih sederhana yaitu glukosa dan galaktosa sehingga dapat dengan mudah diserap oleh tubuh. Enzim laktase ini diproduksi oleh usus halus. Namun, seiring bertambahnya usia, kondisi medis tertentu, ataupun karena adanya genetik, kemampuan laktase ataupun tingkat laktase untuk dapat memecah laktosa pada tubuh dapat menurun sehingga menyebabkan terjadinya intoleransi pada laktosa.Â
Laktase sangat penting untuk sistem pencernaan tubuh, Â karena laktase dapat mensintesis laktosa yang ada dalam berbagai produk susu. Ketidakhadiran laktase dalam tubuh dapat mengakibatkan adanya gejala intoleransi laktosa seperti perut kembung, diare, dan sakit perut. Namun, semakin bertambahnya usia aktivitas enzim laktase akan semakin berkurang. Sedangkan, pada masa bayi saat sedang mengkonsumsi susu Oleh karena itu, aktivitas enzim ini sangat diperlukan untuk menunjang kehidupan sang bayi.
Intoleran laktosa adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak dapat mencerna atau menyerap laktosa secara genetik di usus galaktosidase. Sehingga ketika seseorang memiliki intoleran pada laktosa dan mengkonsumsi produk yang memiliki kandungan laktosa maka akan mengakibatkan seseorang menjadi diare atau adanya gangguan pada pencernaan. Intoleran laktosa ini lebih sering diderita  oleh anak-anak dan juga remaja. Penyebab dari terjadinya intoleran laktosa adalah ketika tubuh kekurangan atau tidak memiliki enzim laktase tidak dapat dihidrolisis diserap usus halus. Intoleran laktosa dibagi menjadi 2, yaitu intoleran primer dan sekunder. Intoleran laktosa primer biasanya bersifat permanen atau bawaan dan umumnya terjadi pada orang dewasa. Sedangkan, intoleran sekunder disebabkan oleh faktor-faktor eksternal seperti gastroenteritis atau infeksi usus, yang mengganggu produksi enzim laktase. Pada anak-anak intoleransi laktosa sekunder disebabkan oleh infeksi Rotavirus. Intoleran sekunder bersifat sementara yang artinya dapat pulih setelah beberapa minggu.
Intoleransi laktosa adalah kondisi yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk mencerna laktosa, gula alami yang terdapat dalam produk susu. Bagi individu yang mengalaminya, mengelola intoleransi laktosa dapat menjadi tantangan. Untuk mengatasi gejala yang muncul, langkah pertama adalah menghindari produk susu yang mengandung laktosa. Alternatif susu nabati atau produk susu rendah laktosa bisa menjadi pilihan. Suplemen laktase juga dapat membantu dalam pencernaan laktosa. Penting untuk memantau reaksi tubuh dan, jika diperlukan, berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter untuk perencanaan diet yang sesuai. Dengan manajemen yang tepat, banyak individu dengan intoleransi laktosa dapat menjalani gaya hidup sehat tanpa terganggu oleh gejala yang tidak diinginkan.
Laktase adalah enzim yang banyak digunakan oleh industri pangan untuk memproduksi produk berbahan dasar susu. Salah satunya adalah dalam pembuatan susu LF (Lactose Free) yang dapat dikonsumsi oleh penderita intoleransi laktosa. Untuk membuat susu LF, lactase akan ditambahkan dalam jumlah besar dalam susu yang di sterilisasi sebelum di inkubasi. Pada proses itu, akan terjadi hidrolisis laktosa yang akan berubah menjadi glukosa dan galaktosa. Selain itu, laktase juga berfungsi pada pembuatan produk fermentasi seperti yogurt. Laktase dapat membantu mengurangi kadar laktosa dalam produk sehingga lebih mudah dicerna.
Dalam industri pangan, enzim laktase memainkan peran penting dalam menciptakan produk susu yang lebih mudah dicerna oleh individu yang menderita intoleransi laktosa. Laktase berperan dalam memecah laktosa menjadi gula-gula yang lebih sederhana, glukosa dan galaktosa, sehingga menghindari timbulnya gejala intoleransi seperti perut kembung dan diare. Selain itu, enzim ini digunakan dalam pembuatan produk susu bebas laktosa (LF) dan produk fermentasi seperti yogurt, di mana laktase membantu mengurangi kadar laktosa, membuat produk tersebut lebih ramah bagi konsumen yang sensitif terhadap laktosa. Dengan manfaatnya yang beragam dalam industri pangan, laktase menjadi komponen kunci dalam menciptakan produk makanan yang lebih beragam dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Referensi :
Dominici, S., Marescotti, F., Sanmartin, C., Macaluso, M., Taglieri, I., Venturi, F., Zinnai, A., & Facioni, M. S. (2022). Lactose: Characteristics, Food and Drug-Related Applications, and Its Possible Substitutions in Meeting the Needs of People with Lactose Intolerance. Foods (Basel, Switzerland), 11(10), 1486. https://doi.org/10.3390/foods11101486
Febyan, F., Wijaya, S. H., Ho, S., & Hudyono, J. (2016). Berbagai Pemeriksaan Penunjang Terkini untuk Diagnosis Intoleransi Laktosa. Jurnal Kedokteran Meditek.
Saputra, G. A. (2019). Intoleransi Laktosa: Variasi Pemeriksaan Penunjang dan Tatalaksana. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 6(2), 121-125.
Sitepu, G. A., Putri, E. R. R., & Inayah, I. (2020, September). Isolasi Enzim Laktase untuk Mengurangi Kadar Laktosa Susu bagi Penderita Intoleransi Laktosa. In Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar (Vol. 11, No. 1, pp. 720-724).
Souza, C. J., Garcia-Rojas, E. E., & Favaro-Trindade, C. S. (2018). Lactase (-galactosidase) immobilization by complex formation: Impact of biopolymers on enzyme activity. Food Hydrocolloids, 83, 88-96.
Wicaksono, Y., Fanani, M. Z., & Jumiono, A. (2022). Potensi Pengembangan Produk Susu Bebas Laktosa Bagi Penderita Lactose Intolerance. Jurnal Ilmiah Pangan Halal, 4(1), 16-24.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H