Kondisi yang menjadi latar belakang?
Keterampilan membaca dan menganalisis teks eksposisi merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam konteks pendidikan. Teks eksposisi merupakan jenis teks yang berfokus pada penyampaian informasi faktual, penjelasan, dan argumen yang didasarkan pada fakta dan bukti. Menganalisis teks eksposisi memungkinkan peserta didik untuk memahami dan mengevaluasi konten informasi yang disajikan, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis.
Namun, dalam praktiknya, banyak peserta didik mengalami kesulitan dalam menganalisis teks eksposisi. Beberapa masalah yang sering terjadi antara lain:
Kesulitan Memahami Struktur dan Organisasi Teks: Teks eksposisi umumnya memiliki struktur dan organisasi yang khas, seperti pengenalan, pengembangan argumen, dan kesimpulan. Peserta didik seringkali mengalami kesulitan dalam mengenali dan memahami struktur ini. Mereka mungkin kesulitan mengidentifikasi argumen utama, sub-argumen, atau menghubungkan ide-ide yang saling terkait.
Ketidakmampuan Menemukan Informasi Penting: Peserta didik seringkali kesulitan dalam menemukan informasi penting dalam teks eksposisi. Mereka mungkin tidak mampu mengidentifikasi gagasan pokok, fakta, bukti, atau argumen yang disajikan dalam teks. Hal ini dapat menghambat pemahaman mereka terhadap isi teks dan kemampuan mereka untuk mengevaluasi validitas informasi yang disajikan.
Keterbatasan dalam Menganalisis Argumen dan Pendapat: Analisis argumen dan pendapat merupakan aspek penting dalam menganalisis teks eksposisi. Peserta didik seringkali mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi argumen yang disajikan, mengevaluasi kekuatan dan kelemahan argumen, atau merumuskan pendapat mereka sendiri berdasarkan informasi yang disajikan.
Kurangnya Keterampilan Berpikir Kritis: Menganalisis teks eksposisi membutuhkan keterampilan berpikir kritis, termasuk kemampuan untuk mempertanyakan informasi, mengevaluasi keandalan sumber, mengidentifikasi bias, dan membuat kesimpulan berdasarkan bukti yang ada. Peserta didik seringkali belum memiliki keterampilan ini secara memadai, sehingga menghambat kemampuan mereka dalam menganalisis teks eksposisi secara efektif.
Pentingnya keterampilan menganalisis teks eksposisi dalam konteks pendidikan menekankan perlunya mengatasi masalah ini. Penting bagi pendidik untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang dapat membantu peserta didik meningkatkan kemampuan mereka dalam menganalisis teks eksposisi.
Selain masalah umum di atas dapat disandingkan dengan masalah khusus yang dialami tempat saya mengajar, adapun masah tersebut diantaranya:
- Peserta didik tidak semangat, kurang tertarik apa yang diajarkan.
- Peserta didik tidak mengetahui sampai dimana kemampuan nya dalam memahami dan menyelesaikan sebuah materi pembelajaran.
- Guru belum optimal menggunakan media pembelajaran yang menarik sesuai karakteristik peserta didik, misalnya bahan ajar yang digunakan, tampilan slide materi yang kurang menarik dan video pembelajaran yang monotone. Hal ini terjadi karena keterbatasan pengetahuan mengenai media pembelajaran yang dimiliki guru itu sendiri karena keterbatasan waktu dan lain hal sebagainya dalam pengembangan diri.
- Penerapan model pembelajaran yang dipilih guru belum menunjukkan adanya inovasi.
Dengan permasalahan yang telah disampaikan di atas dapat menyebabkan hasil belajar yang belum seluruhnya optimal dan kurangnya pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru.
Mengapa praktik ini penting dibagikan?Â
Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena dari pengalaman selama ini masih banyak rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya alami, sehingga praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi dan inspirasi bahkan solusi bagi rekan guru lain hingga dapat membuahkan hasil yang lebih baik dari yang telah ada sebelumnya.
Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini?Â
Adapun peran dan tanggung jawab sebagai berikut:
- Sebagai seorang guru, membuat rancangan pembelajaran berupa perangkat pembelajaran (RPP, Bahan ajar, salindia sebagai media, LKPD dan instrumen evaluasi)
- Mengajar sesuai dengan perangkat pembelajaran yang sudah dibuat atau disusun sesuai metode yang digunakan juga dengan memanfaatkan teknologi yang dapat menunjang pembelajaran.
- Membimbing peserta didik dalam proses pembelajaran sampai mereka memahami pembelajaran sesuai materi yang dipelajari
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?Â
Berikut saya sampaikan beberapa tantangan dalam mencapai tujuan yang diinginkan:
- Akan ada kendala dalam lapangan meskipun sudah merancang persiapan sebaik mungkin, baik secara teknis maupun dari luar. Situasi dan kondisi saat pelaksanaan kegiatan juga akan mempengaruhinya. Misalnya pada saat pelaksanaan bersamaan dengan kegiatan classmeeting yang dimana peserta didik mewakili kelas. Untuk itu kesiapan diri dalam menghadapi kendala sangat berpengaruh dengan hasil yang telah diinginkan sebelumnya.
- Mempersiapkan alat dan bahan pendukung pelaksanaan kegiatan seperti
- Memastikan chromebook memiliki battery yang cukup dimana untuk digunakan peserta didik untuk mengakses bahan ajar, web materi pendukung, dan yang lainnya dalam kegiatan belajar.
- Memastikan alat-alat seperti perekam yang bisa merekam dengan durasi selama kegiatan, gimbal tidak error dan suara masuk dengan jelas melalui microphone wireless.
- Mendesain salindia yang menarik) untuk media penyampaian materi dan menggunakan pointer guna memudahkan proses penggunaan salindia.
- Menyiapkan dan memastikan speaker yang terhubung dengan lebtop berjalan baik agar suara terdengar dengan baik
- Ruangan yang tidak tercover genset saat arus PLN terputus.
Siapa saja yang terlibat?Â
- Peserta didik kelas VIIIC sebagai obyek utama dalam proses pembelajaran
- Saya sebagai fasilitator.
- Kepala sekolah sebagai observator sekaligus vasilitator perijinan kegiatan.
- Rekan sejawat yang membantu proses perekaman sebagai kameramen
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?
Berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara dengan kepala sekolah, pakar, teman sejawat untuk mencari solusi alternatif yang tepat didapati langkah sebagai berikut:
- Membagi kelas dengan tujuan pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal dan kegiatan clasmeeting juga bisa berjalan dengan baik atau dapat diikuti oleh kelas tersebut.
- Memastikan alat berkerja dengan baik dan bahan-bahan telah siap diakses oleh peserta didik
- Mengisi daya battery chromebook hingga penuh sehari sebelum jadwal pelaksanaan kegiatan.
- Memindahkan file di perangkat perekam guna meluaskan kapasitas memory dan menguji koneksi gimbal dan microphone wireless serta daya diisi hingga penuh.
- Menggunakan design grafis canva yang menyediakan template menarik dengan mudah digunakan dan di akses
- Uji coba dalam menghubungkan speaker dan lebtop sehari sebelum kegiatan.
- Membuat tindakan antisipasi berupa membuka tirai jendela dan menggunakan perangkat gawai sebagai pranalar jaringan internet sementara.
Strategi apa yang digunakan?Â
- Menggunakan pendekatan Cooperatif Learning dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) bermetode observasi, tanya jawab, diskusi dan presentasi.
- Menggunakan media canva sebagai salindia, video yang sesuai materi diambil dari youtube.
- Membuat RPP sesuai materi dan terdapat KD dan tujuan pembelajaran serta langkah-langkah pembelajaran sesuai model yang dipilih.
- Menyusun bahan ajar yang diambil dari buku pelajaran Bahasa Indonesia dan website edukasi.
- Membuat LKPD yang disusun berdasarkan KD dan tujuan pembelajaran serta mencantumkan petunjuk pengerjaan LKPD
- Membuat kisi-kisi penilaian
- Instrumen penilaian meliputi sikap, pengetahuan dan ketrampilan
- Rubrik penilaian disesuaikan dengan evaluasi dan LKPD yang sudah disusun
Bagaimana prosesnya?
- Membuat perangkat pembelajaran kegiatan (RPP, Bahan Ajar, LKPD, media pembelajaran, Instrumen dan rubrik penilaian)
- Mempersiapkan alat bantu dalam proses pengambilan video kegiatan (microphone wireless, hanphone android dan lain-lain)
- Pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran seperti labtop, chromebook, proyektor
- Melakukan kegiatan dengan menggunakan sintak-sintak yang ada dalam model pembelajaran yang dipilih dengan materi struktur teks eksposisi seperti;
Kegiatan Pendahuluan- Peserta didik menjawab salan dan berdoa yang dipimpin ketua kelas.
- Peserta didik diperiksa kehadirannya oleh guru
- Peserta didik diberikan motivasi supaya tetap semangat dalam belajar.
- Peserta didik bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai bentuk kecintaan terhadap tanah air Indonesia.
- Mengaitkan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik pada kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat.
- Peserta didik menerima motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari struktur teks eksposisi
- Peserta didik mendapatkan penjelasan aktivitas yang akan di lakukan dan cara pengerjaannya.
Kegiatan Inti - Orientasi peserta didik pada masalah
- Peserta didik melihat video Youtube https://youtu.be/GHy12U7SS2A
- terkait materi struktur teks eksposisi
- Peserta didik dan guru saling bertanya jawab seputar video yang ditayangkan.
- Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
- Kelas dibagikan menjadi berkelompok terdiri dari 5 sampai 6 peserta didik ditiap kelompok
- Ketua kelas diminta untuk membagikan LKPD pada masing-masing kelompok.
- Peserta didik mulai melakukan kegiatan diskusi dengan cara mencari data untuk menyelesaikan masalah.
- Peserta didik diyakini telah memahami apa yang telah disampaikan.
- Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok.
- Peserta didik melakukan penyelidikan dengan meminta untuk mencari tambahan materi setelah guru terlebih dahulu memberikan contoh website pembelajaran menggunakan chromebook masing masing peserta didik. Contoh website: https://www.ruangguru.com/blog/struktur-teks-eksposisi-beserta-contohnya
- Guru memantau jalannya diskusi dengan mengunjungi masing masing kelompok.
- Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
- Masing-masing kelompok melakukan presentasi dengan memaparkan hasil diskusi dalam penyelesaian masalah yang telah diberikan
- Guru memimbing jalannya presentasi dengan memberikan penguatan dan reward kepada masing-masing kelompok.
- Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
- Masing-masing kelompok menyimak dan menanggapi dengan menuliskan kesimpulan hasil masukan dari kelompok lain.
- Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan bersama kelompok
Kegiatan Penutup- Guru melakukan penilaian.
- Guru melakukan refleksi proses pembelajaran yang telah dilakukan
- Peserta didik diingatkan untuk mempelajari dan akan di bahas pada pertemuan berikutnya.
- Peserta didik diberi motivasi agar tetap semangat belajar di rumah.
- Menutup kegiatan belajar mengajar dengan berdoa sebagai tanda syukur.
Siapa saja yang terlibat?
Adapun yang ikut terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut:
- Kepala Sekolah. Adapun bentuk keterlibatan dalam kegiatan ini berupa memberikan suport yang besar dan seluas-luasnya seperti izin pelaksanaan dari awal hingga terakhir.
- Guru senior. Adapun bentuk keterlibatan dalam kegiatan ini berupa sebagai usaha pelengkap dari bimbingan yang didapat hingga terpenuhinya kepercayaan diri saya dalam melaksanakan kegiatan.
- Wali kelas. Adapun bentuk keterlibatan dalam kegiatan ini berupa suport system sebesar-besarnya dalam koordinasi dengan peserta didik yang akan dijadikan objek pelaksanaan kegiatan
- Teman sejawat. Adapun bentuk keterlibatan dalam kegiatan ini berupa kerelaan besar meluangkan waktu untuk membantu merekam kegiatan hingga selesai.
- Peserta didik. Adapun bentuk keterlibatan dalam kegiatan ini berupa kesediaan untuk dilibatkan dari awal hingga akhir kegiatan
- Istri. Adapun bentuk keterlibatan dalam kegiatan ini berupa membantu kesiapan baik tenaga maupun dalam bertukar pikiran.
Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini? Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut:
- Alat
- Gawai sebagai alat perekam
- Gimbal sebagai penstabilan proses rekaman
- Chromebook yang digunakan tiap peserta didik
- Lebtob untuk menampilkan salindia
- LCD proyektor untuk menampilkan salindia materi
- Microphone wireless agar suara rekaman jelas
- Speaker untuk membantu menguatkan suara dalam pemutaran video materi
- Pointer untuk memudahkan proses penyampaian salindia
- Internet agar chromebook dapat dipergunakan
- Bahan
- Buku siswa dan buku guru Bahasa Indonesia kelas VIII
- Bahan ajar yang berisi materi yang akan diajarkan
- Video materi dari youtube
- LKPD
- Refleksi kegiatan
- Perangkat lunak Filmora 11 pro sebagai aplikasi editing video kegiatan
- Materi
- Pelaksanaan kegiatan ini membuat saya menyiapkan
- Makan berkarbohidrat dan makanan ringan
- Minuman berperasa maupun air mineral
- Kertas A4
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?
- Penggunaan model pembelajaran PBL dengan media berbasis ICT ini sangat membantu pemahaman peserta didik tentang materi struktur teks eksposisi dibuktikan dengan hasil evaluasi dalam penilaian proses pembelajaran peserta didik.
- Kegiatan tetap terlaksana dihari penjadwalan meskipun mundur dari jam yang ditentukan berkat bimbingan dan persiapan matang.
- Antusias peserta didik dalam menerima pelajaran lebih tinggi.
- Kesempatan dan pengalaman peserta didik menggunakan perangkat IT dalam proses belajar berkembang dan menyenangkan.
Apakah hasilnya efektif? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa?
Hasil pembelajaran efektif, karena :
- Peserta didik mampu menentukan struktur teks eksposisi dari teks yang telah disajikan.
- Setiap sintak dalam model PBL membantu peserta didik tahap demi tahap memahami struktur teks eksposisi
- Hasil penilaian evaluasi menunjukkan di atas KKM
- Hasil survei refleksi dari peserta didik yang memilih pilihan jawaban "Saya senang sekali dan sangat paham" sebanyak 75% dan selebihnya menjawab "Saya senang dan paham"
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?
- Peserta didik. Antusiasme tinggi dalam belajar menggunakan perangkat IT dimana saat pelaksanaan peserta didik dalam suasana bebas belajar karena classmeeting, namun tetap ingin berpartisipasi
- Kepala sekolah. Mendukung penuh dimulai memberi izin. Mengharapkan apa yang telah saya lakukan  sebagai motivasi dan berbagi ilmu dengan teman-teman guru lain yang belum mendapatkan kesempatan, serta mencari pengganti dalam mengajar di kelas yang saya ajar
- Rekan sejawat. Mau dengan sukarela jika dilibatkan dalam kegiatan serta mendoakan saya agar semua kegiatan berjalan lancar.
Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
- Perangkat pembelajaran yang lengkap dan baik mendukung kegiatan
- Dukungan rekan guru dalam proses pelaksanaan kegiatan
- Ruangan yang nyaman dan peralatan IT yang baik untuk menunjang kelancaran dalam kegiatan
- Peserta didik yang berkomitmen mengikuti dari awal hingga akhir kegiatan dengan terus bersemangat dan aktif dalam pembelajaran
- Memperhatikan arahan, masukan yang diberikan oleh yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?
- Guru harus dengan kemampuan terbaiknya dalam mempersiapkan segala keperluan sebelum mengajar.
- Guru mampu menguasai manajemen kelas dengan baik saat persiapan telah sepenuhnya dipersiapkan.
- Guru mampu menciptakan suasana yang menyenangkan saat di kelas
- Guru mampu menganalisis lebih kompleks dalam menentukan treatment yang akan implementasikan saat proses belajar, termasuk dalam menentukan model pembelajaran sesuai dengan materi yang menjadi kebutuhan peserta didik
- Guru mampu memanfaatkan media pembelajaran yang menarik minat belajar peserta didik
- Memberikan apresiasi kepada peserta didik sekecil apapun hal yang telah menjadi usahanya.
- Melakukan refleksi di setiap pembelajaran yang dilakukan
Demikian sedikit langkah kecil dalam rangka mengatasi kurangnya keterampilan peserta didik dalam menganalisis teks eksposisi, diperlukan upaya yang komprehensif dari pendidik dan sistem pendidikan. Penting bagi pendidik untuk merancang strategi pembelajaran yang memperkuat pemahaman struktur dan organisasi teks eksposisi, serta melatih peserta didik dalam menemukan informasi penting dan menganalisis argumen secara kritis. Selain itu, perlu pula memfasilitasi diskusi dan interaksi yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, bertukar pendapat, dan merumuskan argumen mereka sendiri berdasarkan informasi yang disajikan dalam teks. Dengan adanya perhatian dan upaya yang tepat, diharapkan peserta didik dapat mengembangkan keterampilan menganalisis teks eksposisi yang lebih baik, yang pada gilirannya akan memberikan manfaat jangka panjang bagi pemahaman mereka terhadap informasi, perkembangan berpikir kritis, dan kemampuan komunikasi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H