Mohon tunggu...
Said Iqbal Al Hanif
Said Iqbal Al Hanif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

56 MPB (50) SA'ID IQBAL AL HANIF

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Perilaku Narapidana Melalui Program Pembinaan Kepribadian dan Kemandirian

18 Mei 2023   09:39 Diperbarui: 18 Mei 2023   09:39 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDEKATAN MANAJEMEN PERILAKU NARAPIDANA MELALUI PROGRAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN DAN KEMANDIRIAN

Pemasyarakatan hadir sebagai wadah bagi orang-orang untuk bisa memperbaiki diri hidup, kehidupan, maupun penghidupannya. Pemasyarakatan mempunyai tujuan untuk membentuk warga binaan Pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya menyadari menyadari kesalahannya, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindakan pidana sehingga masyarakat dapat menerima mereka kembali setelah menjalani hukumannya. salah satu solusi yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan adalah dengan menjawab dengan sebuah hasil berupa merumuskan program pembinaan kemandirian dan kepribadian.

Tujuan diadakannya Pemasyarakatan adalah berupa hadirnya pembinaan terhadap warga binaan atau narapidana yaitu reintegrasi sosial, antara lain meningkatkan taraf hidup mereka agar kemudian layak setelah lepas dari penjara. Pembinaan yang diberikan nantinya akan mampu untuk memenuhi modal keahlian mereka sebagai keterampilan terhadap bekal bagi mereka ketika telah menyelesaikan masa hukuman.

Adapun pembinaan yang diberikan kepada narapidana Iyalah pembinaan yang meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, nilai intelektual, Sikap perilaku, profesional, serta kesehatan jasmani dan rohani Bagi narapidana. Berkaitan dengan sebuah pembinaan kepribadian sendiri tidak sekedar menyebut dirinya sebagai pembinaan beragama. tetapi untuk menjadikan manusia menjadi pribadi yang taat untuk menjalankan sebuah ketentuan ketentuan.

Eksistensi yang dihasilkan dari pembinaan kepribadian adalah munculnya sebuah faktor perbaikan perilaku yang timbul dari dirinya sendiri yang menjadikan narapidana menjadi narapidana yang tidak hanya sehat secara jasmani, Tetapi juga rohani gimana narapidana tersebut dapat memperbaiki dirinya serta memperbaharui dirinya lewat tindakan dan tingkah lakunya sehingga memiliki kepribadian yang sehat, akhlak yang terpuji, dan tentu bertanggung jawab atas setiap apa yang dilakukannya dalam kehidupannya.

Pembinaan yang dilakukan pada lembaga pemasyarakatan amatlah penting untuk dapat diikuti oleh narapidana penting karena berkaitan erat dengan perubahan watak dan perilaku narapidana itu sendiri. Pembinaan pembinaan yang diberikan baik kemandirian maupun kepribadian nantinya akan banyak berpengaruh terhadap perubahan dari karakter diri seorang narapidana. baik selama menjalani hukumannya dan tentu setelah mereka bebas dan kembali kepada masyarakat.

Hasil dari pembinaan tersebut kemudian menjadi sebuah jawaban terkait dari sebuah pertanyaan. Apakah pembinaan tersebut sudah sesuai dan telah menjadi goals tersendiri?

Memberikan sebuah pembinaan kepada narapidana merupakan sebuah pekerjaan yang bisa dibilang cukup sulit mengingat mempengaruhi atau mengubah perilaku dan mental seseorang itu sulit dilakukan. Karena setiap manusia memiliki pedoman pedoman ataupun cara-cara tertentu untuk bisa mengubah pada diri masing-masing seseorang oleh karenanya untuk mewujudkan pola pembinaan kepribadian maupun kemandirian pada narapidana untuk berdaya guna dan unggul serta berhasil diperlukannya sebuah manajemen pembinaan lewat pendekatan perilaku terhadap narapidana, serta pendekatan ilmu perilaku itu sendiri sehingga pembinaan yang diberikan dapat terarah dan terstruktur tentang tata laksana pembinaan narapidana. Untuk menjawab manajemen pembinaan yang terarah dan terstruktur tersebut diperlukannya dalam sebuah organisasi pembinaan yang terorganisir serta terstruktur.

Pendekatan hubungan manusia atau human relation approach 

Menurut penelitian hawthorne, hubungan manusia merupakan istilah umum yang sering dipakai untuk menggambarkan cara interaksi antara manajer dengan anggotanya. Asumsinya jika manajer berkelakuan yang baik mempunyai komunikasi yang baik tentu anggota pun akan ikut serta memiliki gaya kepemimpinan yang sama dengan seorang manajer nya. sebaliknya jika antara manajer dengan anggotanya memiliki hubungan yang buruk tentu bawahan pun akan menciptakan alasan yang sama untuk melakukan sesuai dengan apa yang dilakukan manajer nya.

Agar bisa tercipta efisiensi kerja yang baik antara manajer dengan bawahan maka manajer perlu memahami alasan-alasan dari seorang pekerja dari karyawannya dengan alasan-alasan tertentu. Selain itu, Manajer juga perlu untuk bisa memahami faktor-faktor baik sosial ataupun psikologis yang dapat untuk memotivasi bawahannya. Dalam memanajemen pendekatan terhadap seorang anggota atau pekerjanya. Dalam hal ini adalah narapidana, kalapas sebaai seorang pemimpin perlu dapat mendengar aspirasi aspirasi yang dibutuhkan narapidana. Pendekatan perilaku yang baik maka akan menentukan hasil pembinaan yang baik. Konsep nilai saling dihargai dan saling dihormati akan menumbuhkan rasa nilai kepercayaan dan kekeluargaan dalam sebuah lingkungan

Jika alasan-alasan dari seorang bawahan telah dipahami oleh seorang manajer tentu hubungan emosional rasa senasib sepenanggungan akan jauh lebih meningkat serta akan meningkatkan produktivitas. Selain itu guna seorang manajer adalah untuk memotivasi mereka supaya dapat meningkatkan hasil produk produktivitas. Seperti halnya dalam sebuah Lembaga Pemasyarakatan, salah satu program pembinaan yang ada pada lapas kotabumi adalah adanya konveksi pakaian, mulai dari pembuatan pakaian itu sendiri, baik jaket, kaos, hoodie, hingga pembuatan jas dapat dilakukan dan dibuat oleh narapidana disana.  Dalam sehari pun jika mendapat orderan pembuatan kaos, narapidana dapat menyelesaikan hingga ratusan produknya untuk dapat dipasarkan sesuai kebutuhan konsumen. Hal tersebut tak terlepas dari pengaruh seorang pimpinan yang mampu memotivasi dan mampu menyediakan sarana prasarana bagi narapidana untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. dilihat dari hal tersebut maka konsep manajemen human relations ini jika dikaitkan dengan narapidana maka narapidana tentu akan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap sebuah produktivitas. Adanya dorongan atau sesama makhluk sosial saling memotivasi atas kebutuhan sosialnya Serta adanya pengawasan dari manajer telah mengubah konsep narapidana untuk bisa menyadarkan dirinya untuk bisa dimotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan yanag dibutuhkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun