Tetapi, ketua juga mengalami dinamika dalam perjalanan waktu. Banyak para ketua kalau sudah terindikasi bermasalah sering mendapat penyakit dadakan. Mendadak dekat kepada penguasa, membela habis-habisan yang sedang berkuasa; pahadal dahulunya di luar kuasa. Mendadak sowan pada suatu organisasi atau lembaga tertentu, yang kalau bahasa mereka pakai adalah konsolidasi dan silaturahmi. Ya, pasti ada gula dalam onde-onde. Atau mendadak sakit, seperti pemain bola yang suka diving dengan tujuan mengulur waktu atau mencari kesalahan lain
Betapa beruntungnya mereka yang menjadi ketua. Selain mendapatkan banyak keuntungan finansial, dalam berbagai urusan lain mereka seolah memiliki "super imun" yang membuatnya kebal terhadap kritik atau kesalahan. Barangkali, inilah yang disebut sebagai privilege seorang ketua, sesuai istilah populer saat ini. Apa pun itu, posisi ketua selalu istimewa. Mereka duduk di depan, datang disambut dengan hangat, makanan dihidangkan dengan penuh hormat, bahkan terkadang diantar dengan supir pribadi. Di mana pun kita berada, siapa pun kita, sosok ketua pasti ada. Waktu terus berjalan, dan siapa yang tahu? Mungkin suatu hari, saya, Anda, saudara, adinda, atau bahkan Anda yang sedang membaca ini, akan menempati posisi tersebut. Maka, rasanya tidak berlebihan jika "negeri 1001 ketua" ini suatu saat benar-benar terwujud, seperti gambaran dalam film-film fiksi ilmiah produksi Marvel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H