Demi sebuah acara 5 tahunan, persaudaraan sampai retak
Padahal jika kertas sudah diremas, maka sulit kembali licin
Pilkada pun hanya terfokus satu daerah yaitu di ibukota
Tapi rame dan gaduhnya bisa seantero nusantara
Prediksi bagaikan setan yang bergentayangan
Pengamat berkomat-kamit dengan segala perkiraan
Jangankan sekedar ukuran untuk survey pilkada
Prediksi cuaca saja sering keliru dengan fakta
Sindir menyindir ibarat sarapan pagi , siang dan malam
Hujat menghujat penuh menghiasi dinding komen media
Perasaan alias baper dibawa juga ke ranah pertemanan
Apalagi jika ranahnya menyerempet hukum, kelar dah
Banyak rakyat yang mendadak jadi pakar
Tapi para pakar malah akhirnya jadi simpatisan
Yang netral dianggap bermain abu-abu
Yang mendukung habis dipojokan
Rasanya sudah sumpek dengan polusi politik
Segala hal serba benar walau dengan cara licik
Setan bahagia dengan kemeriahan caci maki
Malaikat sedih dengan minimnya kebaikan hati
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H