Seolah-olah tiada lagi ruang untuk bercermin atau berkaca
Bencilah sewajarnya agar mata hati tidak tertutup sepenuhnya
Malah semakin heran jika benci menjadi wujud dendam semata
Janganlah campur adukan segala ungkapan fiksi seolah fakta
Dan terpenting.......Â
buatlah kritik itu menjadi renyah dan nikmat seperti keripik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!