Mohon tunggu...
SaH Roeny
SaH Roeny Mohon Tunggu... -

Sahruni,,,itulah nama lengkapku. Sudah mnjadi hal yang biasa ketika orang-orang mendengarnya terlihat agak heran...:)!!!!!!!?????\r\nIts ok, no problem....yg psti saat ini sy bsyukur dgn semua ini.\r\nTdk ada hal yang bisa dibanggakan, yang ada hanya berbagai kelebihan akan kekurangan dan kekurangan akan kelebihan. :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Menuju Pemilukada...

17 Juni 2010   08:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:29 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki dasawarsa kedua pasca reformasi, negeri ini mengalami berbagai macam perubahan. Salah satu hal yang menjadi perubahan besar yaitu adanya sistem otonomi daerah, dimana daerah diberi kewenangan untuk mengatur sendiri segala macam aturan yang akan diberlakukan di daerah masing-masing. Sistem demokrasi adalah contoh perubahan besar yang terjadi di negeri ini, termasuk didalamnya pemilihan kepala daerah. Sistem pemilihan langsung oleh rakyat untuk memilih pemimpinnya masing-masing menjadi salah satu dampak perubahan besar itu. Rakyat menjadi lebih bebas menentukan pilihan masing-masing, begitu juga jalan menjadi terbuka lebar untuk dipilih.

Bulan ini, beberapa daerah tingkat II (kabupaten/kota) akan menggelar ajang tersebut. Ratusan bahkan ribuan baliho, poster, pamflet tersebar di seluruh wilayah yang akan menggelar pesta demokrasi tersebut. Tentunya ini menjadi hajat besar bagi para pengusaha dibidang percetakan. :D    Perang slogan dan visi misi menjadi materi yang dominan mengisi berbagai media promosi tersebut. Setiap calon mempublikasikan keunggulan masing-masing. Kondisi menjadi semakin memanas menjelang hari kampanye terbuka. Begitu juga dengan yang terjadi di lokasi tempat tinggal saya. Banyaknya calon yang akan bertarung membuat ajang pemilukada sangat hangat menjadi bahan perbincangan masyarakat.

Berbagai bentuk dukungan [kepentingan] dari elemen-elemen masyarakat [tim sukses] terhadap calon-calon tertentu semakin menghangatkan suasana. Mereka berlomba-lomba untuk meraih simpati [suara], segala macam cara [pengorbanan] dilakukan yang tentunya mengharap balasan kelak ketika calon yang didukungnya akan terpilih. Sedangkan dikalangan masyarakat, pembicaraan mengenai pilkada menjadi trend topic. Banyak sisi yang menjadi bahan pembicaraan, mulai dari visi misi calon, latar belakang calon, pribadi calon, hubungan [keluarga] masing-masing calon, dan hal-hal lainnya. Satu hal yang menarik dari pemilukada yang akan terjadi di daerah saya ini, berdasarkan dari keterlibatan saya dalam bincang-bincang lepas masyarakat menjelang pilkada, Yaitu diantara beberapa calon sebagian besar masih memiliki hubungan darah [keluarga] dan akan saling bertarung nantinya. Begitu juga dengan para pendukungnya.

Namun dari sekian banyak fenomena yang terjadi di masyarakat [pendukung], ada beberapa hal yang menurut saya tidak sepantasnya dilakukan. Sebenarnya ini saya simpulkan berdasarkan dari sumber bincang-bincang lepas seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Hal-hal yang saya maksud disini yaitu adanya saling benci yang terjadi diantara para pendukung (mis: pendukung A membenci orang-orang yang tidak mendukung calon A, dan begitu juga sebaliknya), saling menghujat calon antar sesama pendukung (semoga sesama calon tidak saling menghujat), Ancam mengancam [teror] dari tim pendukung kepada masyarakat, dan yang paling kurang berkenan yaitu ajang pilkada ini juga dijadikan sebagai taruhan untuk berjudi. Lucu memang negeri ini (kayak judul film saja). Hal yang saya paparkan ini memang tidak memiliki bukti otentik, akan tetapi saya sendiri mengamini hal tersebut memang terjadi karena tidak mungkinlah hal tersebut muncul jadi bahan pembicaraan kalau pada kenyataannya memang tidak terjadi.

Mungkin hal-hal tersebut diatas sebagai efek dari fanatisme berlebihan terhadap calon tertentu yang disalurkan dalam hal yang menurut saya negatif dan tidak sewajarnya dilakukan. Hanya menjadi catatan buruk sekaligus contoh yang tak pantas buat generasi muda sebagai generasi penerus. Semestinya kita saling menghormati kebebasan untuk berdemokrasi, tidak ada saling menghujat, teror meneror dan perjudian. Khusus mengenai perjudian, marak juga kita saksikan di media Tv mengenai penyakit masyarakat yang satu ini dengan objek taruhan pertandingan piala dunia, mungkin saja hal tersebut juga terjadi di daerah tempat tinggal saya ini. Ditambah taruhan pemilukada yang saya paparkan sebelumnya, maka tambah ramailah perjudian di kalangan masyarakat. :)  Kembali mengenai fenomena masyarakat menjelang pilkada, berbagai fenomena menjadi semakin ramai, karena waktu semakin dekat, dimana saat saya menulis tulisan ini adalah H-7 menuju pemilukada.

Terlepas dari semua itu, saya pribadi mengharap pemilukada yang akan datang ini baik di daerah saya sendiri maupun daerah lain bisa berlangsung dengan damai. Semoga tidak terjadi kerusuhan sosial seperti beberapa daerah yang telah melakukan pemilukada. Dengan mengurangi hal-hal negatif yang bisa menjadi pemicu gesekan-gesekan hal tersebut bisa tercapai. Mari kita bersama-sama menyukseskan pemilukada yang aman dan damai. Dan juga semoga menghasilkan pemimpin yang kita harapkan bersama, membangun daerah semata-mata untuk kesejahteraan rakyat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun