Mohon tunggu...
Sahrul Imam
Sahrul Imam Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Aktif Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Garut

Hobi Traveling, Ngopi, Menulis dan Memotret

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Heroik Pahlawan Donor Darah di Masa Pandemi

10 November 2021   16:40 Diperbarui: 10 November 2021   17:06 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain bertanya kabar saya pun bertanya padanya mengenai kesediaan dan waktu luangnya untuk melakukan wawancara, alhasil kami sepakat untuk bertemu pada Sabtu siang (23/10/2021).

Di saat masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan donor darah, bagi warga Nyalindung terutama Asep Nanu, kegiatan donor darah ini baginya sudah seperti rutinitas yang tidak boleh untuk dilewatkan tanpa perlu diminta terlebih dahulu.

"Untuk saya sendiri donor darah itu sudah jadi rutinitas yang tidak boleh dilewatkan, karena jika sudah waktunya untuk donor tanpa perlu diminta pun saya akan tetap melakukan donor," jelasnya saat ditemui di masjid Nasir jalan Ciledug No 137, dirinya terlihat duduk santai di kursi ruang tunggu yang dipenuhi banyak buku.

Kondisi pandemi tidak menyurutkan semangat dan menghilangkan niat baik bagi puluhan relawan donor darah dari kampung Nyalindung. Bahkan antusias mereka saya lihat ketika puluhan relawan menyerbu kegiatan donor darah yang diadakan di Desa Ngamplang. Selain itu, kesadaran yang sudah tertanam dalam diri para relawan membuat mereka merasa sedih ketika ia hendak melakukan donor, tetapi tidak lolos pemeriksaan kesehatan sesuia dengan syarat yang telah ditentukan.

"Bahkan lantaran saking antusiasnya relawan di Nyalindung itu sering bertanya kepada saya, kapan ada jadwal donor lagi pak?, ada juga dari mereka yang merasa sedih ketika tidak bisa berdonor misalkan ketika Hbnya sedang tinggi. Mereka itu sedih karena merasa tidak bisa menolong orang," ungkapnya sambil tersenyum dengan raut muka tampak bangga pada para relawan.

Kegiatan Donor Darah di Desa Ngamplang, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Foto: Sahrul Imam.

Acapkali sebagai seorang relawan, kebahagian baginya itu tatkala ada orang yang sedang membutuhkan serta menghubunginya secara langsung dan hal itu adalah bagian dari kesenangannya untuk melakukan donor darah.

"Yang paling membuat saya senang ketika donor darah itu ketika ada orang yang membutuhkan darah langsung request ke saya," ujar pria dengan pakaian kemeja berwarna hitam rapih dengan tangan kanan memegang botol air mineral yang sesekali ia minum ketika saya hendak melontarkan pertanyaan lainnya.

Kerapkali berhadapan dengan jarum suntik yang bersiap menyedot darahnya kapan saja demi pasien yang sedang membutuhkan. Membuat Asep Nanu, memiliki ragam cerita dan kisah heroik bak pahlawan yang dapat menumbuhkan harapan bagi keluarga pasien untuk dapat sedikit bernapas lega.

"Pengalaman menarik yang paling saya ingat itu ketika ada orang yang menghubungi saya langsung jam 2 malam dan kebetulan darah yang dibutuhkan itu golongan darah O sama dengan saya," ucap Asep sambil mengingat kejadian malam itu yang tidak akan pernah ia lupakan.

Lebih jauh dirinya menceritakan sebagai seorang relawan kemanusiaan tentunya ketika ada yang sedang membutuhkan harus selalu siap apapun kondidinya. Tak heran jika ia harus siap melakukan donor darah tengah malam dan kejadian itu masih ia ingat betul setiap peristiwanya sampai sekarang, bahkan menurutnya juga dari puluhan dirinya melakukan donor darah, kejadian tengah malam itu yang paling berkesan baginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun