Karena saat SMP itu sangat jarang ada siswa yang menggunakan kacamata dan keluarga saya pun khusus ibu dan bapa tidak menggunakan kacamata, sehingga membuat saya memutuskan untuk menyembunyikan kerabunan selama bertahun-tahun.
Saya mulai menggunakan kacamata sejak kelas 1 SMK. Semua ini terjadi karena awalnya saya mengalami sakit mata dan mengharuskan saya untuk diperiksa dan saya masih ingat saat itu saya sudah minus tiga lantaran tidak pernah diperiksa dan tidak menggunakan kacamata.
Lantas, kemudian kejadian ini membuat saya berpikir dan mau menggunakan kacamata dengan selalu meninggat peringatan dokter bahwa kalau dibiarkan nantinya akan semakin parah. Hal Ini pula membuat orang tua saya khawatir dan memutuskan untuk segera medatangi optik yang jaraknya tak jauh dari rumah sakit tempat mata saya diperiksa dan langsung memutuskan untuk jalan kaki saja.
Lalu, bagaimana kah kehidupan saya setelah menggunakan kacamata? Seperti yang sudah saya duga sebelumnya, pasti akan banyak muncul pertanyaan dan rasa penasaran di benak teman-teman.
Untuk sebagian besar orang yang baru pertamakali menggunakan kacamata atau yang sudah menggunakan kacamata pasti mengalami pertanyaan atau perlakuan teman-teman yang akan saya jelaskan di bawah ini.
*1. Sering dihujani berbagai pertanyaan semacam ini*
Bersiaplah untuk menjawab berbagai pertanyaan dari temamu. Ini yang pernah saya alami dari sekian banyak teman pasti ada yang bertanya, "Kenapa sekarang pake kacamata?". "Emang min berapa?", "Boleh pinjem kacamatanya?", "Kalau dilepas kacamatanya kelihatan jadi beda ya?'". "Kalau ga pake kacamata, kelihatan ga ini berapa?" ujar teman saya sambil mengetas pertanyaan dengan hitungan menggunakan jarik yang sangat klasik sekali rasanya.
Bagi sebagian besar orang yang menggunakan kacamata saya pastikan pasti pernah mengakami kejadian yang serupa, dimana akan ada teman yang mengajukan beberapa pertanyaan yang membuat mereka penasaran.
2. Tidak bisa minum atau makan yang menimbulkan embun di kacamata
Punya teman atau lihat orang berkacamata makan mie atau minum kopi panas dengan kacamata diletakkan di kepala atau dilepas sama sekali? Jelas, itu karena merupakan refleks penyelamatan menghindari embun yang akan menutupi kacamata dan jarak pandang akan menganggu kenikmatan sekali.
Bagimana nggak dilepas, kalau sekali aja kita niup-niup makanan atau minuman panas, atau uapnya mengenai wajah---dan kacamata---kita, kacamata pun bakal langsung berembun dalam hitungan detik.
Hal ini sering saya rasakan juga bagaimana tidak enaknya menjadi orang berkacamata mau makan saja terkadang ribet sama embun,hahaha.
3. Malah sering dianggap jadi 'sombong'
Sebagai orang berkacamata saya juga terkadang ingin sesekali mencoba untuk melepas kacamata sejenak. Namun, sialnya, ketika saya tidak sedang menggunakan kacamata atau sedang menggunakan kendaraan malah dianggap sombong oleh beberapa teman yang tidak sengaja saya sapa balik, karena alasanya saya tidak melihat atau kurang melihat dengan jelas, bukan malah saya jadi sombong.