Mohon tunggu...
Sahrul Anam
Sahrul Anam Mohon Tunggu... Guru - Konten kreator di channel YouTube "Ruang Ngaji Online."

Hanya Sekadar Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Etika Nongkrong ala Imam Ghazali, Jadikan Waktu Santai Bernilai Ibadah

11 September 2024   10:00 Diperbarui: 11 September 2024   10:12 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa bilang nongkrong di pinggir jalan cuma buang waktu? Ternyata, ada cara untuk membuat nongkrong kamu bernilai pahala, lho! Imam Al-Ghazali, seorang ulama besar, memberikan panduan yang bisa bikin aktivitas sederhana ini menjadi ladang amal. Yuk, kita lihat bagaimana caranya! Berikut penjelasan Al-Ghzaliyang dikutip dari kitab Adabu Ad-Dunya:

Adabu Ad-Dunya
Adabu Ad-Dunya
"Etika duduk di pinggir jalan: Menundukkan pandangan, membantu yang teraniaya, menolong orang yang dalam kesusahan, membantu yang lemah, memberi petunjuk kepada yang tersesat, menjawab salam, memberikan kepada yang meminta, tidak banyak menoleh ke sana ke mari, mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dengan cara lembut dan bijak. Jika tidak bisa dengan cara tersebut, maka dengan cara tegas dan keras. Tidak mendengarkan penyebar fitnah kecuali ada bukti, tidak memata-matai, dan tidak berprasangka kepada orang lain kecuali dengan prasangka baik."

1. Jaga Pandangan, Bukan Cuci Mata

Menjaga pandangan dari hal-hal yang tidak seharusnya dilihat adalah langkah pertama. Jangan sampai mata kita keliling "cuci mata" atau memandang sembarangan. Fokuskan pandangan pada hal-hal yang baik, agar hati tetap bersih dan pikiran tetap jernih.

2. Jadilah Penolong untuk yang Teraniaya

Di jalan, mungkin saja kita menyaksikan seseorang diperlakukan tidak adil. Bantulah mereka! Tidak harus dengan konfrontasi fisik, cukup dengan cara bijaksana seperti mencoba menenangkan situasi atau mencari bantuan. Pahala besar menanti bagi mereka yang berani membela keadilan!

3. Tanggaplah pada Orang yang Kesusahan

Pernah melihat seseorang yang kebingungan mencari alamat atau baru saja terjatuh dari kendaraan? Inilah saat yang tepat untuk menolong! Menjadi tangan pertama yang membantu orang lain dalam kesusahan bisa menjadi salah satu bentuk amal yang sangat dianjurkan.

4. Tunjukkan Kepedulian pada yang Lemah

Anak-anak, orang tua, penyandang disabilitas, atau perempuan yang membutuhkan bantuan di jalan, semuanya layak mendapatkan perhatian kita. Membantu mereka menyeberang atau sekadar memberi arahan bisa jadi amal kebaikan yang sederhana namun bermakna besar.

5. Jadi Pemandu untuk yang Tersesat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun