Mohon tunggu...
Sahrul AbdulSulaeman
Sahrul AbdulSulaeman Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitektur Perancang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sahrul Abdul Sulaeman bekerja sebagai seorang Arsitektur hobi menulis dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dampak Positif Politik Etis terhadap Masyarakat Bangsa serta Masyarakat Indonesia

11 November 2022   11:41 Diperbarui: 11 November 2022   11:48 4447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dok. pribadi/sahrul

pengertian politik etis

Politik etis adalah salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Politik etis ini disebut juga sebagai politik balas budi. Politik etis atau politik balas budi adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Hindia Belanda.

Kebijakan politik etis ini diterapkan pada tahun 1901. Kebijakan ini adalah gagasan dari Van Deventer. Pemerintah Belanda memiliki keharusan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat.

1. Menciptakan kesehjataan bagi seluruh masyrakat
Pengaruh politik etis bagi Indonesia adalah memberikan banyak kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dari Trilogi Van Deventer dimana rakyat Indonesia berhak mengikuti berbagai hal, misalnya saluran irigasi yang pernah dibangun oleh Belanda.
Setidaknya masyarakat Indonesia saat itu bisa sangat menikmati pengaruh positif politik etis. Pemerintah Belanda telah berhasil membangun berbagai saluran irigasi pada tahun 1885. Salah satu yang paling terkenal adalah bangunan irigasi di Demak dan Berantas yang memiliki luas 90.000 bau. Kemudian pada tahun 1902 meningkat menjadi 173.000 bau. Hal inilah yang secara tidak langsung juga akan menjadi dampak dari politik etis di bidang ekonomi.


2.peningkatkan fasiltas di segala sektor secara merata
Sebagai bentuk timbal balik yang dilakukan oleh pemerintah Belanda, mereka melakukan berbagai perbaikan lain selain yang berkaitan dengan sektor pertanian. Pemerintah Belanda kemudian mulai menyisir sektor kependudukan dan pendidikan. Terobosan ini tentu merupakan hal yang sangat mulia. Akan banyak masyarakat Indonesia yang dapat menerima dan merasakan manfaat tersebut agar menjadi masyarakat yang cerdas dan maju.
Namun, kebijakan etis ini kerap menuai pro dan kontra. Meski begitu, kita harus tetap mengapresiasi keputusan Pemerintah Belanda karena mampu membantu bangsa Indonesia untuk berkembang dan terus maju.

3.berkonstibusi besar dalam kemajuan sumber daya manusia
Tidak dapat disangkal bahwa kehadiran politik etis membantu meningkatkan sumber daya manusia bangsa Indonesia. Padahal, ini adalah salah satu jasa pemerintah Belanda, meski lebih banyak memberikan hal negatif. Namun, kita tetap tidak dapat memungkiri bahwa Belanda telah membantu bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berpikir.
Belanda serius dalam meningkatkan sumber daya manusia masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pembangunan sekolah. Padahal sekolah akan tetap dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan siapa dan dari kalangan mana saja yang harus belajar atau masuk kelas.
Beberapa sekolah yang pernah dibangun oleh Belanda antara lain:
HIS atau Hollandsch Indlandsche School yang berada di tingkat SD AMS atau lgemeene Middlebare School yang merupakan tingkat SMA Kweek School atau Sekolah Guru untuk Masyarakat Adat (laki-laki) Technical Hoges School atau Sekolah Tinggi Teknik di Bandung. Kemudian pada tahun 1902, Sekolah Pertanian yang sekarang dikenal sebagai IPB didirikan. 

4. Menciptakan kesadaran tersendiri bagi masyrakat guna mendapatkan hak dan melaksan kewajibanya sebagaiseorang warga negara.
Pengaruh politik etis dapat menyadarkan masyarakat Indonesia untuk mulai berusaha mendapatkan hak-haknya. Sebagaimana dijelaskan bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai menjadi masyarakat yang berpikir sehingga muncul ide untuk mendapatkan kembali hak-haknya dari Belanda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun