Mohon tunggu...
Sahrul Adi Haryoko
Sahrul Adi Haryoko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Rekomendasi Warung Makan Penawar Perut Para Santri dan Mahasiswa IAIN Ponorogo Saat Keroncongan

10 Juni 2024   17:13 Diperbarui: 10 Juni 2024   20:34 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto pribadi diambil 05/06/2023

Warung Lalapan Mbak Asih Yang digandrungi Oleh Kalangan Santri dan Mahasiswa

Bagi para santri dan mahasiswa yang sering kali memiliki penyakit kanker alias kantong kering, warung makan lalapan murah ini merupakan berkah tersendiri bagi mereka. Dengan harga yang ramah di kantong, mereka bisa mendapatkan makanan yang cukup untuk mengisi perut yang keroncongan. Hal itu sangat membantu mereka untuk tetap fokus pada belajar atau kegiatan tanpa perlu khawatir akan masalah keuangan.

  •  “Alhamdulillah mas, sejak adanya warung makan Mbak Asih yang murah meriah ini, kami sebagai santri sangat tertolong dalam mencari makanan, karena letaknya yang dekat dengan pondok Al-Hasan dan harganya juga terjangkau” Ujar Miftah selaku santri Pondok Pesantren Al-Hasan Ponorogo. (05/06/2024)

    Tidak hanya itu, warung ini juga menjadi tempat berkumpul dan bersosialisasi bagi para pelanggannya. Di sini, mereka bisa saling berbagi cerita, tawa, dan kebahagiaan sambil menikmati hidangan sederhana namun memuaskan. “Saya sering kesini mas dengan teman-teman setelah kuliah, selain harganya yang ramah dikantong, warung makan Mbak Asih ini juga nyaman untuk tempat santai atau nongkrong bareng teman-teman” Ujar Aziz selaku mahasiswa IAIN Ponorogo. (05/06/2024)

    Tantangan dan Kesempatan

    Meskipun memiliki konsep yang sederhana, warung makan lalapan murah ini tidak luput dari tantangan. Kenaikan harga bahan baku dan biaya operasional dapat menjadi hambatan bagi pemilik warung untuk tetap menjaga harga makanan tetap murah. “Dulu Pernah ada mas, orang yang suka ngutang gitu. Tapi ya saya ikhlasin aja gitu, itung-itung sedekah biar berkah usaha warung saya ini.” Ujar Mbak Asih Selaku Pemilik warung makan. Namun, dengan kreativitas dan dedikasi yang tinggi problem semacam itu dapat diatasi oleh beliau sampai sekarang ini.


    Salah satu potensi yang bisa dimanfaatkan adalah penggunaan teknologi dalam memasarkan dagangan warung tersebut. Dengan memanfaatkan media sosial dan platform daring lainnya, warung ini dapat menjangkau lebih banyak pelanggan potensial, baik itu dari kalangan mahasiswa, santri, maupun masyarakat umum yang mencari makanan murah dan lezat.

    Dukungan dari Masyarakat Terhadap Warung Makan Mbak Asih

    Warung makan lalapan murah ini juga mendapatkan dukungan yang besar dari masyarakat sekitar. Banyak orang yang sadar akan pentingnya memberikan akses makanan yang murah dan bergizi bagi mereka yang kurang mampu. Dengan membeli makanan di warung ini, mereka tidak hanya mendapatkan makanan yang enak, tetapi juga turut berkontribusi dalam mendukung usaha kecil yang berdampak positif bagi masyarakat. “Ya kalo ada sodara apa teman jauh yang lagi silaturahim di rumah kita, pas kita beliin nasi lalapan ayam Mbak Asih, biar orang-orang dari jauh juga tau kalo ada warung makan yang workit untuk harga Rp. 5.000. sudah dapat nasi lalapan ayam.” Ujar Mahmudi, selaku tetangga sekitar warung makan Mbak Asih.

    Kesimpulan

    Warung makan Mbak Asih telah menjadi penawar perut bagi banyak orang, terutama para santri dan mahasiswa di saat keroncongan. Dengan konsep sederhana namun berkualitas, warung ini tidak hanya memberikan solusi untuk masalah kanker alias kantong kering, tetapi juga menjadi tempat berkumpul dan bersosialisasi bagi para pelanggannya. Di tengah tantangan ekonomi yang ada, dukungan dari masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga keberlangsungan warung ini. Semoga keberadaan warung lalapan murah ini terus menjadi berkah bagi banyak orang di sekitarnya.

    Reporter: Sahrul Adi Haryoko

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Foodie Selengkapnya
    Lihat Foodie Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun