[caption caption="ARAD FORT - BAHRAIN Sisa peninggalan Portugis"][/caption]Revolusi Industri yang memberikan pengaruh terhadap perekonomian, khususnya di kawasan Eropa telah mendorong Negara-negara Barat untuk melakukan penjelajahan samudera. Penjelajahan ini bertujuan untuk mencari daerah yang akan dijadikan jajahan.
Di daerah-daerah yang telah berhasil dikuasai, para penjelajah melakukan eksploitasi besar besaran terhadap sumber daya alam dan memasarkan hasil industri dari negaranya.Â
Pada awal kedatangannya, para penjelajah yang menemukan daerah baru dan mendarat di suatu tempat, memperkenalkan dirinya sebagai pedagang. Mereka melakukan interaksi perdagangan dengan penduduk pribumi, bahkan di antara mereka ada pula yang mendirikan pemukiman (koloni).
[caption caption="Benteng Arad- mycollection"]
Dalam sistem politik, pendudukan, dan penguasaan suatu daerah oleh Negara lain disebut penjajahan atau istilah populernya disebut kolonialisme.
[caption caption="my collection"]
Negara-negara tersebut mengirimkan para penjelajahnya untuk mengarungi samudera dan mencari jalan menuju ke Dunia Timur yang terkenal itu. Selengkapnya Tentang Penjajahan Portugis di Bahrain:
[caption caption="photo Di dalam Benteng menghadap ke mall"]
[caption caption="Reflika pasar tradisional zaman Portugis"]
Hal ini diyakini bahwa benteng ini digunakan oleh Oman selama pendudukan singkat mereka di Bahrain pada tahun 1800
[caption caption="Ruang bawah tanah"]
Ekspansi Portugis ke Samudera Hindia pada awal abad ke-16 diikuti pelayaran Vasco da Gama eksplorasi di mana Portugis berjuang melawan kekuasaan Ottoman di Teluk Persia, kapal Portugis pertama kali memasuki Teluk tahun 1485, penjajah Portugis yang pertama kali mengunjungi Bahrain adalah Duarte Barbosa. Saat itu Bahrain di kuasai oleh Ottoman Empire salah satu pemimpinya adalah pangeran Al-hasa.
Sebuah gabungan pasukan Portugis-Hormuz yang dipimpin oleh António Correia menaklukkan Bahrain tahun 1521,dalam peperangan tersebut pasukan Bahrain di pimpin oleh pangeran Al-hasa kalah.Â
Kekuasan portugis di Bahrain hampir 80 tahun berakhir pada tahun 1602, portugis di pukul mundur oleh pemimpin dari Persia yaitu Shah Abbas I dari kekaisaran safawi.
[caption caption="mycollection"]
Di daerah saya sendiri di Banten tempat bersejarah di hancurkan dan di bangun mall sementara di Bahrain mall tetap di bangun dan cagar budaya bersejarah tetap di jaga dan di lestarikan oleh kerajaan, strategi pendidikan yang baik ketika anak bosan bermain di mall bisa di ajak main ke museum untuk mempelajari sejarah bangsa.Â
[caption caption="mycollection"]
[caption caption="Tempat pertunjukan Budaya"]
[caption caption="mycollection"]
 [caption caption="mycollection"]
[caption caption="mycollection"]
[caption caption="mycollection"]
[caption caption="mycollection"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H