Ditulis oleh Joko Anwar, disutradarai oleh Kimo Stamboel dan diadaptasi dari film berjudul sama tahun 1981 yang waktu itu dibintangi oleh ratu horror, Suzanna. Penasaran dong?Â
Sejak trailer-nya rilis di Youtube lengkap dengan aktris-aktrisnya yang diisi oleh Hannah Al Rashid, Salvita Decorte, Imelda Therinne, Putri Ayudya, hingga si cantik Adhisty Zara, penggemar film ini mulai penasaran siapa yang akan menjadi si Ratu Ilmu Hitam.
Dan surprise, sepertinya tebakan banyak orang hamper semuanya salah. Jadi siapa sebenarnya yang memerankan ratunya?
Mengangkat cerita tentang tiga laki-laki yang kembali reuni ke panti asuhan tempat ketiganya dulu dibesarkan. Ketiganya membawa serta keluarga masing-masing.Â
Kedatangan mereka kali ini atas undangan penjaga panti sekaligus untuk menjenguk pemilik panti, Pak Bandi yang tengah sakit keras.Â
Hanya satu malam menginap di panti asuhan tersebut berbagai kejadian aneh bergantian meneror mereka. Kejanggalan-kejanggalan dan berbagai kejadian mistis yang makin lama semakin mengancam nyawa mereka semua. Hingga suatu rahasia busuk di masa lampau menjadi terbongkar di malam berdarah dan mengerikan.
Balas dendam menjadi inti dari film ini, seperti biasa ide ceritanya sangat umum. Akan tetapi, plot twist yang ditampilkan akan membuat penonton tak menyangka siapa yang menjadi biang kerok di balik kejadian-kejadian misterius di film ini.Â
Tak hanya plot twist yang susah diprediksi, Film Ratu Ilmu Hitam sukses membuat penonton berteriak histeris dengan scene-scene yang membuat ngilu sekaligus menegangkan. Sama seperti film PTJ, film ini juga dipenuhi dengan scene-scene berdarah yang membuat film kian intens.
Baik PTJ Â dan Ratu Ilmu Hitam sama-sama mengambil genre thriller-horror yang siap mengobrak-abrik adrenalin penontonnya. Berdiri dengan cerita masing-masing, nuansa yang diciptakan kedua film berbeda pula.Â
Perempuan Tanah Jahanam membangun aura mistis melalui inti cerita yang kuat yang sangat santai tanpa embel-embel sosok hantu atau jin. Namun pulang dari bioskop akan meninggalkan kesan 'tak enak' apalagi bila paham betul dengan cerita yang disampaikan.Â