Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Film "Dark Phoenix" Mendapat Kritik Pedas?

19 Juni 2019   20:02 Diperbarui: 19 Juni 2019   20:07 2658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
magneto dan quicksilver (businessinsider.sg)

Lalu film Dark Phoenix dan Avengers:Endgame merupakan dua film penutup dari seri masing-masing. Nahas untuk Dark Phoenix, Endgame duluan rilis dan meninggalkan kesan yang sangat kuat di hati penggemar komik. I mean, what can beat that kind of ending?

  • Superhero yang overpower versus Villain yang terlalu biasa

source:nme.com
source:nme.com

Oke, jadi di film terakhir ini, semua pahlawan X-Men yang tersisa bersatu melawan alien ras D'Bari yang dipimpin Vuk. Alien ini memang kuat dan anti peluru sangat susah mati. 

Daya tahan yang luar biasa dan mampu menyerap tubuh dari mangsanya, hingga menyerupai mereka. Terdengar tidak asing bukan? Nah, lagi-lagi alien ini mengingatkan kita pada ras Skrull di film Captain Marvel. Dan tak ada eksposure yang dalam dari villain ini, hanya sebatas alien yang jahat dan ingin menguasai bumi. 

Dan dengan kekuatan yang variatif dari X:Men, rasanya tak sulit menghadapi mereka. Bahkan saat Vuk berhasil menyerap sebagian kekuatan Phoenix dari diri Jean Gray, masih saja tak ada perlawanan sengit saat melawan Jean Gray. Jadi kekuatan dahsyat Jean Gray tak tersalurkan secara maksimal di film ini.  Sehingga sulit menemukan adegan pertarungan yang setidaknya menjadi trade mark dari film penutup ini.

  • Kematian Mystique dan drama yang gagal

Mystique (digitalspy.com)
Mystique (digitalspy.com)

Well, Mystique memang tak memiliki banyak waktu di film terakhir ini. Sebagai salah satu original member dari X-Men, kematian Mystique sudah seharusnya menjadi hal yang besar dan dikenang atau katakanlah bisa dimanfaatkan sutradara untuk menularkan kesedihan kepada penonton. 

Sayangnya, hambar!. Kematian yang terasa terlalu dipaksakan dan terburu-buru, membuat penonton tak sadar akan ketidakhadiran Mystique di film ini. Film malah lebih fokus pada Charles Xavier dan masa lalu Jean, jadi slot drama kematian Mystique terabaikan.

  • Tidak ada Disclosure yang jelas anggota X-Men yang lain

magneto dan quicksilver (businessinsider.sg)
magneto dan quicksilver (businessinsider.sg)

Sebagai film penutup saga X-Men, film Dark Phoenix memang diharapkan mampu merangkum semua misteri yang terjadi di X-men selama ini. Katakan saja, adegan singkat yang mengungkapkan bahwa Qucksilver adalah anak dari Magneto seperti pernah diungkapkan di Apocalypse (2016), ini tentu saja momen paling ditunggu penggemar. 

Sayang, hingga film ini berakhir, tak ada satupun sisi anggota X-Men lain yang terkuak. Durasi yang terlalu singkat, atau plot cerita yang terlalu bertele-tele membuat film ini gagal menciptakan momen yang akan susah dilupakan penggemar. Daripada menyebut sebagai film akhir seri X-Men, film Dark Phoenix lebih cocok sebagai spin-off atau sekuel solo dari Jean Gray, karena anggota X-Men lain di film ini bisa dikatakan kurang terlibat.

  • Plot cerita yang ambigu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun