Lalu film Dark Phoenix dan Avengers:Endgame merupakan dua film penutup dari seri masing-masing. Nahas untuk Dark Phoenix, Endgame duluan rilis dan meninggalkan kesan yang sangat kuat di hati penggemar komik. I mean, what can beat that kind of ending?
- Superhero yang overpower versus Villain yang terlalu biasa
Oke, jadi di film terakhir ini, semua pahlawan X-Men yang tersisa bersatu melawan alien ras D'Bari yang dipimpin Vuk. Alien ini memang kuat dan anti peluru sangat susah mati.Â
Daya tahan yang luar biasa dan mampu menyerap tubuh dari mangsanya, hingga menyerupai mereka. Terdengar tidak asing bukan? Nah, lagi-lagi alien ini mengingatkan kita pada ras Skrull di film Captain Marvel. Dan tak ada eksposure yang dalam dari villain ini, hanya sebatas alien yang jahat dan ingin menguasai bumi.Â
Dan dengan kekuatan yang variatif dari X:Men, rasanya tak sulit menghadapi mereka. Bahkan saat Vuk berhasil menyerap sebagian kekuatan Phoenix dari diri Jean Gray, masih saja tak ada perlawanan sengit saat melawan Jean Gray. Jadi kekuatan dahsyat Jean Gray tak tersalurkan secara maksimal di film ini. Â Sehingga sulit menemukan adegan pertarungan yang setidaknya menjadi trade mark dari film penutup ini.
- Kematian Mystique dan drama yang gagal
Well, Mystique memang tak memiliki banyak waktu di film terakhir ini. Sebagai salah satu original member dari X-Men, kematian Mystique sudah seharusnya menjadi hal yang besar dan dikenang atau katakanlah bisa dimanfaatkan sutradara untuk menularkan kesedihan kepada penonton.Â
Sayangnya, hambar!. Kematian yang terasa terlalu dipaksakan dan terburu-buru, membuat penonton tak sadar akan ketidakhadiran Mystique di film ini. Film malah lebih fokus pada Charles Xavier dan masa lalu Jean, jadi slot drama kematian Mystique terabaikan.
- Tidak ada Disclosure yang jelas anggota X-Men yang lain
Sebagai film penutup saga X-Men, film Dark Phoenix memang diharapkan mampu merangkum semua misteri yang terjadi di X-men selama ini. Katakan saja, adegan singkat yang mengungkapkan bahwa Qucksilver adalah anak dari Magneto seperti pernah diungkapkan di Apocalypse (2016), ini tentu saja momen paling ditunggu penggemar.Â
Sayang, hingga film ini berakhir, tak ada satupun sisi anggota X-Men lain yang terkuak. Durasi yang terlalu singkat, atau plot cerita yang terlalu bertele-tele membuat film ini gagal menciptakan momen yang akan susah dilupakan penggemar. Daripada menyebut sebagai film akhir seri X-Men, film Dark Phoenix lebih cocok sebagai spin-off atau sekuel solo dari Jean Gray, karena anggota X-Men lain di film ini bisa dikatakan kurang terlibat.
- Plot cerita yang ambigu