Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Via Vallen vs Jerinx SID dan Fenomena Musisi Instan, Siapa yang Salah?

13 November 2018   15:05 Diperbarui: 13 November 2018   16:31 1442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena Youtube dan Instagram yang melahirkan banyak orang terkenal melalui lagu cover-an lebih pantas mendapatkannya. Sejalan dengan itu, sedikit mendapat popularitas tak peduli alasan kenapa bisa videonya viral, maka seseorang akan menyebut dirinya musisi. Walaupun tak mempunyai album atau bahkan single original satupun.

2. Membuat Musisi Malas Berkarya
Saat musisi hanya mengejar popularitas, maka akan selalu memanfaatkan momen untuk mencuri perhatian. Contohnya, saat ada lagu yang lagi populer, lalu si penyanyi menyanyikan ulang versinya, itu artinya kreativitasnya sebagai musisi seakan mati. 

Namun tidak berlaku bagi musisi yang menyanyikan lagu yang dulu tidak populer kemudian di-remake menjadi populer, itu artinya si musisi yang mengaransemen ulang sukses menyampaikan esensi lagu. Bukan numpang tenar.

3. Pelanggaran Hak Cipta yang Terbuka Lebar
Nah, ini yang sangat salah. Digitalisasi memang membuka pintu yang sangat lebar untuk pelanggaran hak cipta dan hak intelektual sebuah karya. Di antaranya jika musisi yang mengaransemen ulang lagu mengatasnamakan diri sendiri sebagai si pencipta lagu atau mengkomersilkan lagu yang dicover tanpa ijin dari si pencipta lagu. 

Hal-hal semacam ini yang potensial terjadi di era yang sangat bebas seperti sekarang. Solusinya, perlu dibuat regulasi yang tepat demi mengawal terjadinya kecurangan akan hak cipta.

Lalu bagaimana dengan kasus Via? Apakah dia salah?

Sebenarnya melihat konfirmasi dari Via, tidak ada yang salah. Selain video itu dibuat tahun 2015 silam dan bahkan bukan diposting oleh tim official Via Vallen, tak ada pelanggaran hak cipta dalam lagu tersebut. 

Jika berbicara esensi lagu yang hilang karena di-koplo-in ini tergantung selera para penikmat musik. Nah semoga saja kasus ini segera selesai dan keduanya kembali bisa mengeluarkan karya-karya baru yang mampu memperkaya industri musik tanah air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun