Sementara itu, Via Vallen berhasil memodernisasi etnik dan dangdut sekaligus. Keunikan Via sebagai penyanyi terpopuler saat ini berhasil menaikkan bahasa tradisional, bahasa Jawa melalui lagu-lagunya. Bahasa tanah kelahiranya ini kini disuarakan juga oleh para penggemarnya. Hingga anak-anak di daerah di luar jawa bisa mengetahui sepatah dua patah kata bahasa Jawa melalui lagu-lagu Via.Â
Tak hanya bermain aman di genre pop, Via juga memix nuansa hip-hop yang jarang terdengar di musik dangdut. Tak heran, mengingat musisi yang mempengaruhinya adalah Agnezmo, Beyonce hingga Evanessence. Dan hasilnya? Luar biasa, Via menjadi warna baru dalam industri hiburan tanah air saat ini.
Rivalitas memang muncul hanya karena ketidaknyamanan yang dirasakan penggemar karena kemunculan penyanyi-pemyanyi baru yang dinilai berpotensi besar meraup kesuksesan lebih besar dari idola. Jadi bukanlah suatu masalah yang serius. Di lain sisi, rivalitas ini akan menaikkan standar kualitas karya yang dikeluarkan keduanya di masa mendatang.Â
Baik Via maupun Ayu akan lebih memperdulikan kualitas daripada kuantitas karena akan selalu dibandingkan.
Sisi positifnya, kita para pendengar akan lebih sehat disuguhi musik dangdut yang berkualitas tanpa selipan goyangan-goyangan erotis. Maka kehadiran kedua penyanyi ini tentunya suatu warna baru yang patut ditunggu dan karyanya diapresiasi pula. Karena semakin banyak musisi berkualitas yang muncul, maka semakin variatif pula musik yang bisa kita nikmati.
Selamat berkarya Ayu dan Via dan membuat dangdut naik kelas lagi di blantika musik tanah air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H