Well, jadi film ini menjadi salah satu yang membuat saya tersenyum lebar ketika keluar dari bioskop. Beberapa adegannya sangat memorable dan mampu mengambil hati saya untuk tidak mungkin tidak membuat reviewnya sendiri. Crazy Rich Asians diadaptasi dari novel best-seller karya Kevin Kwan di 2013 silam.Â
Film ini kemudian diangkat ke layar lebar oleh sutradara Jon M Chu, film maker America keturunan Asia yang berhasil dengan sejumlah film Hollywood seperti G.I:Joe Retaliation, Step Up 2 hingga film biopik Justin Bieber: Never Say Never.Â
Dirilis di Amerika Serikat mid Agustus lalu, film yang dibintangi oleh artis kawakan Michelle Leoh, Constance Wu, Awkwafina dan Henry Golding serta sejumlah artis Asia lainnya ini menjadi film pertama yang dipasarkan di Amerika Serikat dan diproduksi oleh studio besar Hollywood dengan keseluruhan bintang pemerannya adalah orang Asia.
Mengambil genre komedi romantis, Film CrazY Rich Asians sebenarnya tidak menawarkan tema cerita yang baru. Film ini menceritakan tentang kisah percintaan dua sejoli, yakni Rachel Chu dengan Nick Young. Keduanya telah menjalani kisah asmara selama setahun di negeri paman Sam. Rachel berprofesi sebagai Profesor ekonomi dan mengajar di sebuah universitas di Amerika Serikat.Â
Sementara Nick berkuliah di sana. Keduanya terlihat seperti pasangan biasa pada umumnya. Hanya saja di awal, Rachel terlihat lebih 'hebat' dari kekasihnya. Walaupun kebiasaan dan penampilan Nick yang normal-normal saja, tak menggoyahkan rasa cinta Rachel untuknya. Strata sosial Rachel bisa dibilang di atas Nick.
Hubungan yang sudah dianggap serius oleh Nick, akhirnya membuatnya mengajak Rachel untuk bertemu dengan keluarganya di Singapura.walau awalnya berat hati, Rachel memenuhi dengan pertimbangan dirinya yang juga ingin plesir ke tempat kelahiran ayah dan ibunya itu. Di sinilah Rachel harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa kekasihnya adalah anak konglomerat, orang terkaya di Singapura.Â
Rachel yang berpendidikan tentu saja tidak langsung merasa rendah diri, dia tetap percaya diri bertemu keluarga Nick. Sayang, tidak semua keluarga Nick menyukainya. Dan yang membuat semakin buruk, Eleanor Young lah yang membenci latar belakang Rachel yang dinilai tidak pantas bersanding dengan puteranya. Di sinilah konflik muncul yang sempat membuat Rachel meninggalkan Nick karena alasan harta dan kelas sosial. Klasik bukan? Tetapi tunggu dulu, walau mengangkat kisah klasik, film ini tidak terkesan garing.Â
Adegan-adegannya sangat menarik, alur cerita yang sangat rapi serta dibumbui komedi hangat khas Asia rasa Hollywood yang membuat film ini lebih menarik. Masih kurang? Berikut beberapa hal yang membuat film Crazy Rich Asian mampu menggelitik perasaan para penontonnya.
![Nick memperkenalkan Rachel kepada Ibunya, Eleanor (independent.ie)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/30/crazy2read-only-jpg-5bb0edd4ab12ae0cca631b34.jpg?t=o&v=770)
- Kehidupan Orang Terkaya Asia
Banyak sekali film yang mengangkat tema orang kaya dan miskin ke layar lebar. Tapi kehidupan orang terkaya yang paling menakjubkan sekaligus membuat 'gereget' adalah keluarga Nick Young di film ini. Scene pertama saja dibuka dengan Eleanor Young yang membeli sebuah hotel di London untuk menginap, bukan kamarnya yang disewa, tetapi Hotelnya yang dibeli!!! Rachel yang lahir dan besar di Amerika Serikat sampai terheran melihat makmurnya Singapura dengan komunitas orang-orang kaya yang mengelilingi kehidupan sosial Nick.Â
Lalu pada acara makan malam keluarga Nick dimana Rachel ingin diperkenalkan, Rachel takjub karena makan malam yang dimaksud adalah sebuah jamuan besar dengan ratusan undangan. Ditambah teman kuliahnya Peik Lin Goh yang terlihat biasa di kampus, ternyata seorang yang kaya raya di negeri Singa. Adegan-adegan ini sekaligus mempertontonkan bagaimana orang kaya Asia menikmati uangnya dengan pesta, perhiasan, lusinan pembantu rumah tangga hingga arisan.
- Singlish dan Melayu
Film ini memang menggunakan Bahasa Inggris secara keseluruhan, namun dengan pemeran-pemeran Asia dan latar belakang kota Singapura, maka aksennya sangat kental dengan Singaporean-English (Singlish). Imbuhan --lah akan banyak dijumpai di film ini. Ditambah Bahasa Melayu dalam beberapa adegannya. Untuk film yang dipasarkan worldwide tentu suatu hal yang baru dan unik. Sedikit menarik menyaksikan film Hollywood dengan aksen Singlish nya.
- Profesor vs Konglomerat, kriteria ajaib calon mantu Asia
Sebenarnya jika dipertimbangkan, bukankah Rachel dan Nick adalah pasangan ideal? Nick yang ahli waris harta keluarganya yang sangat melimpah meminang gadis cerdas dan cantic memiliki gelar professor, bukankah akan menjadi pernikahan impian banyak orang? Jawabannya Ya, bagi mereka kaum moderat. Sayang ini adalah keluarga Asia yang sangat kental dengan adat istiadat dan warisan nenek moyang.Â
Tak cukup pintar dan bergelar professor, Ibu Nick menginginkan perempuan yang sekaligus menganut prinsip-prinsip dasar perempuan, menjaga rumah, mengurus suami dan berpendidikan tinggi sekaligus berasal dari keluarga konglomerat dan harus asli orang ASIA. Kriteria yang sangat sulit bukan?
- Masih sangat 'Timur'
Kaya raya dan harta yang melimpah tak membuat keluarga Nick ini menjadi modern dan meninggalkan kebiasaan nenek moyangnya. Sebaliknya, Eleanor malah mengajari anak-anaknya adat-istiadat dan kebiasaan luluhur mereka dulu. Film ini juga sekaligus menunjukkan bahwa keluarga Asia yang cenderung ingin menjodohkan anaknya ke perempuan yang dianggap lebih baik.Â
Masih percaya pula hal-hal tabu yang sebaiknya tidak bisa dilakukan antara dua orang berpacaran, seperti Nick dan Rachel yang sudah tidur bersama. Lalu, kunjungan kekasih anak sendiri ke rumah yang dianggap sudah menjalani hubungan serius yang akan berlanjut ke pernikahan. Hal-hal kecil seperti ini  tampaknya memang sengaja diperkenalkan ke dunia luar.
- Loyalitas persahabatan orang Asia
![Rachel dan sahabatnya (cnn.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/30/https-2f-2fdynaimage-cdn-cnn-com-2fcnn-2fx-208-y-0-w-890-h-1187-c-crop-2fhttps-3a-2f-2fstamp-static-cnn-io-2f5b743bde4db3d70020c01c0d-2fcra1-5bb0f12c43322f58ae0b2b95.jpg?t=o&v=770)
- Awkwafina yang mencuri perhatian
Dari sekian banyaknya karakter yang menjadi bintang utama di film ini, justru Awkwafina lah yang paling mencuri perhatian. Tingkah polahnya yang lucu serta penampilan yang tak kalah unik membuat dialognya sepanjang film mampu membuat penonton terbahak-bahak.Â
Di sela-sela drama percintaan yang menguji hubungan Nick dan Rachel dengan segala air mata, penonton masih bisa menikmati variasi sehingga tidak membosankan. Awkwafina ini memang bukan debut lagi di perfilman Hollywood, sebelumnya Dia telah mengambil peranan di Neighbours 2Â dan Ocean's eight yang keduanya mengandung unsur komedi. Maka tak heran jokes yang ditampilkannya di film ini terasa sangat lucu dan menggelikan.
Itulah beberapa hal yang membiat film ini terasa begitu menarik. Hingga tak heran situs ImDb memberikan skor 7.5/10 dan 93% suka di situs review film Rotten Tomatoes. Dengan biaya produksi USD 30 juta, Crazy Rich Asian sudah mengumpulkan lebih dari USD 165 juta hingga saat ini bila menilik Boxofficemojo.Â
Hasil yang cukup sepadan mengingat bagusnya film ini. Akhir kata, Crazy Rich Asians definitely one of my all time favorite movie!!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI