Sayang Jonatan kembali bertemu Jorgensen untuk kedua kalinya di perempat final BCA Indonesia Open SSP dan seklaigus menghentikan langkahnya. Walau hampir menang, Jonatan tak mampu membendung serangan-serangan dan intimidasi Jorgensen yang memang jauh lebih berpengalaman di turnamen. Jonatan kalah walau sempat unggul di babak pertama 21-14, 19-21 dan 14-21. Sebelumnya Jonatan juga kalah di event yang sama tahun 2015 melalui straight game 13-21, 15-21. Poinnya adalah ada perkembangan signifikan dari pola permainan Jonatan yang cukup menyulitkan Jorgensen.
Menghadapi Chen Long, Jonatan masih kalah dalam dua kali record. Berhadapan dengan peringkat dua dunia tersebut, pertama kali terjadi tahun lalu di Sudirman Cup, Jo tak bisa berbuat banyak kalah 10-21 dan 15-21. Pertemuan keduanya terjadi di Malaysia Open tahun ini dan lagi-lagi Jonatan menunjukkan kemajuan pesat karena mampu memaksa Chen Long bermain rubber game. Jonatan mendoninasi babak pertama 21-8, sayang harus kalah di dua game berikut 19-21 dan 14-21.
Sejumlah nama besar yang pernah dikalahkan Jonatan adalah Chou Tien Chen (Peringkat 7 dunia) dua kali. Hu Yun juga kalah 3 kali dari Jonatan, Ng Ka Long Angus menyerah 2 kali dari Jonatan.
3. Anthony Sinisuka Ginting
Ginting juga pernah menghadapi rekan senegara Chen Long, sekaligus sang Super Dan di Taipei tahun lalu. Saat itu Lin Dan masih terlalu tangguh untuk atlet muda kita ini. Ginting kalah 7-21 dan di babak awal sempat mengejar 20-22. Cukup penasaran dan menantikan pertemuan keduanya di turnamen selanjutnya.
Berhadapan dengan Jan O Jorgensen, Ginting juga belum pernah memiliki record menang melalui dua pertemuan. Keduanya terjadi tahun ini, pertama kali saat perebutan Piala Thomas ginting kalah 17-21 dan 12-21. Kedua kalinya adalah BCA Indonesia Open SSP, Ginting sebenarnya memiliki kans menang melihat pola pertandingan saat itu. Sayang dewi fortuna belum ada di pihak Ginting hingga kalah dramatis 20-22 dan 23-25. Perkembangan yang sangat progresif bukan?
Ginting memiliki track record 2-0 atas Chou Tien Chen, Sho Sasaki, Kidambi Srikanth, Kento Momota,Jeon Hyeok Jin, hingga Tian Houwei dan Wei Nan pernah takluk oleh Ginting.
Melihat pencapaian ketiganya yang kian hari semakin progresif, maka tak heran harapan besar berada pada satria muda ini. Setelah sekian lama Indonesia haus akan gelar di Kejuaraan Dunia bulutangkis tunggal putra, maka bukan tidak mungkin ini menjadi momentum yang tepat optimisme akan kemenangan dibawakan ketiga satria muda ini. Di usia yang masih muda, ketiganya tentu memiliki masa depan karir yang cerah bila didukung skill dan perkembangan permainan di lapangan. Mari menunggu dan Semoga saja ketiganya menjadi ahli waris kesuksesan bulutangkis Indonesia di mata dunia!
Salam Bulutangkis.
Peringkat atlet lengkap lihat di: bwf