Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Mari Kenalan dengan 3 Satria Muda PBSI!

22 Juni 2016   14:06 Diperbarui: 22 Juni 2016   17:17 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketiga satria muda masa depan bulutangkis Tunggal Putera INA (Photo:Badmintonindonesia.org))

Persaingan atlet-atlet bulutangkis dunia untuk mencapai puncak pemeringkatan yang secara regular dirilis oleh BWF, memang semakin lama kian sengit saja. Terbukti, semakin lama Dominasi Tiongkok yang selama ini menjadi gudang medali dengan atlet-atlet mumpuni yang selalu menempati posisi puncak di tiap kategori perlahan harus rela berbagi dengan negara lain. Kini, peta kekuatan bulutangkis dunia semakin merata dari banyak negara. Munculnya pemain-pemain muda berbakat dari beberapa negara secara perlahan menjadi gerakan revolusioner baru dalam peta kekuatan bulutangkis.

Beberapa nama pemain muda yang tampil mengejutkan misalnya Ratchanok Intanon dari Thailand yang berhasil menjadi juara dunia di usia 18 tahun setelah mengalahkan puteri Tiongkok, Li Xuerui. Setahun berikutnya, Li Xuerui yang menjadi tunggal puteri peringkat pertama dunia kembali harus merelakan medali Kejuaraan Dunia atas  Carolina Marin, tunggal Spanyol yang seakan melanjutkan kejutan Intanon atas Puteri Tiongkok. Kini keduanya menjadi pemain top di tunggal puteri yang akan bersaing di Olimpiade mendatang. Dan masih banyak lagi atlet muda dari negara lain yang mencuri perhatian.

Jika di tunggal puteri, Indonesia memang harus bersabar menunggu munculnya bibit juara baru. Namun, akhir-akhir ini Indonesia mulai memiliki harapan baru dari atlet muda di tunggal putra. Tak hanya satu, tiga satria muda yang sekarang bernaung di Pelatnas muali menggeliat dan perlahan memberi kejutan-kejutan di debut mereka pada Superseries. Ketiganya adalah Anthony Ginting, Jonatan Christie dan Ihsan Maulana Mustofa. Hadirnya ketiga pemain muda ini memang cukup mampu memberi harapan kembalinya kejayaan tunggal putra tanah air di kejuaraan dunia. Pasalnya setelah Taufik Hidayat, tak ada lagi tunggal putra yang mampu mengembalikan masa keemasan tersebut.

Melihat ketiga pemain muda ini, optimisme itupun muncul kembali. Menilik rangking atlet yang baru dirilis BWF 16/6/2016, ketiganyapun tak jauh berbeda. Ihsan Maulana yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia di semifinal BCA Indonesia Open Superseries Premier beberapa minggu lalu menempati peringkat 20. Jonatan Christie menyusul di peringkat 21 dan Anthony Ginting yang juga lolos ke semifinal Xiamennair Australia Open Superseries bertengger di peringkat 23. Sementara di top 5 berturut-turut adalah Lee Chong Wei, Chen Long, Lin Dan, Axelsen dan Jorgensen.

Berbicara mengenai kelima pemain terbaik tunggal putra dunia saat ini, hampir semuanya telah pernah berhadapan dengan ketiga satria muda Indonesia. Walau bukan menjadi tolak ukur, namun pemain muda Indonesia ini beberapa kali tampil mengejutkan dengan mengalahkan unggulan-unggulan tersebut di atas. Hasil seperti ini memang tidak semerta menjamin pemain muda ini sukses atau menang mudah di tiap turnamen, namun setidaknya mampu meningkatkan skepercayaan diri dan muali belajar teknik permainan para Juara untuk selanjutnya menjadi juara di masa depan. Lalu, bagaimana performa ketiganya menghadapi para pemain top dunia?

1. Ihsan Maulana

ihsan-maulana-mustofa-pebulu-tangkis-576a34766d7e61d306d8ea7d.jpg
ihsan-maulana-mustofa-pebulu-tangkis-576a34766d7e61d306d8ea7d.jpg
 Saat ini Ihsan memuncaki kedua partnernya untuk rangking versi BWF yakni di peringkat keduapuluh. Lolosnya Ihsan ke semifinal BCA Indonesia OPEN SSP dua minggu lalu mampu memberikan poin signifikan. Di semifinal, Ihsan yang menjadi satu-satunya wakil tuan rumah memang harus menantang tunggal putra nomor satu dunia, Lee Chong Wei. Pertemuan pertama ini sempat membuat Ihsan kagokawalny a hingga menyerah 9-21 di babak pertama. Namun perlahan Ihsan mulai bangkit dan memberikan perlawanan sengit atas Raja Super Series tunggal Malaysia tersebut. Walau akhirnya kalah dengan skor 18-21, Ihsan mampu mengimbangi permaianan Lee. Tak heran LCW sempat memujinya usai pertandingan.

Lin Dan juga sudah pernah tiga kali bertemu dengan Ihsan. Namun untuk saat ini, kemenangan belum berpihak kepada pemain muda kita ini. Walau kalah, Lin Dan tak pernah mampu menang mudah dari Ihsan. Dua kali Super, Dan menang melalui pertandingan alot rubber game. Bertemu tahun lalu di Yonex Hong Kong Open 2015, Ihsan kalah 17-21, 21-15 dan 14-21 dari Super Dan. Lalu di Kejuaraan Asia, Lin Dan kembali harus dibuat 'berkeringat' meraih kemenangan 21-9, 14-21 dan 21-19. Ihsan hampir saja menang kali itu. Satu lagi pertemuan keduanya terjadi di Singapore Open 2016, di mana Lin Dan kembali menang 21-16 dan 21-19. Total head to head nya menjadi 3-0 untuk Lin Dan.

Menghadapi tunggal Denmark, Jan O Jorgensen juga Ihsan pernah saat di Malaysia Open tahun ini. Ihsan kalah dari tunggal peringkat 5 dunia itu dalam dua game 12-21 dan 17-21. Nama-nama tunggal putra top lain yang  pernah dikalahkan Ihsan adalah Son Wan Ho (ranking 9), Kidambi Srikanth, Rajiv Ouseph yang peringkatnya masih di atas pemain muda ini.

2. Jonatan Christie

Jonatan Christie/ Badmintonindonesia.org
Jonatan Christie/ Badmintonindonesia.org
Atlet kelahiran 1997 ini bisa dibilang paling populer di antara ketiganya. Awal karirnya disebut-sebut akan menjadi pengganti Taufik Hidayat. Bukan tidak mungkin ini terjadi melihat perkembangannya di tiap turnamen. Kemenangannya atas Lin Dan di BCA Indonesia Open SSP tahun ini seakan menjadi harapan baru dari satria muda untuk kembali unjuk gigi. Menang meyakinkan melalui straight game 21-12 dan 21-12 atas unggulan kedua tersebut mengantarkan Jonatan ke perempat final sekaligus menyamakan kedudukan head to head dengan sang legenda hidup bulutangkis tersebut. Sebelumnya Jonatan tak mampu berbuat banyak saat pertama kali berjumpa dengan Lin Dan di Singapore Open 2016 kalah 13-21 dan 7-21.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun