Geng ini pun digambarkan sebagai grup Mading yang notabene mengeksplor kreatifitas positif anak-anak remaja. Bukan semata-mata untuk kampanye hedonis. Malahan kegiatan ekskul ini yang banyak disorot, dan bukankah di kehidupan nyata anak-anak ekskul di SMA memang keren? Anti mainstream kan?
Gaya Pacaran Cupu namun sukses membuat 'BAPER'
Gaya pacaran Rangga dan Cinta bisa dibilang malu-malu kucing, kurang agresif dan cupu dibandingkan film-film zaman sekarang yang lebih berani mempertontonkan konflik berat dengan hamil di luar nikah, hubungan terlarang dan sebagainya.Â
Rangga dan Cinta malah berkencan ke toko buku, berbicara mengenai puisi dan setelah 14 tahun berlalu pun, keduanya malah sibuk membicarakan tempat-tempat indah di Yogyakarta dan berwisata kuliner di sana.Â
Namun saat adegan berciuman di bandara, langsung mampu membuat penonton histeris. Terlihat indah memang karena sedikit, berbeda kalau terlalu banyak jatuhnya malah jijik. Ini yang membuat penonton dimabuk AADC dan ingin kembali mengulang adegan demi adegan.
Cinta dan sahabat-sahabatnya memang sangatlah dekat, namun tetap terlihat hidup dan memang ada persahaban semacam itu di dunia nyata. maksudnya, sepanjang hidupmu pasti kamu mempunya teman yang agak lemot (Milly), perfeksionis (Maura) dan tomboy cuek ala (Karmen). Baik cowok maupun cewek.Â
Uniknya lagi karakter mereka tidak dibuat terlalu berlebihan, walau dihiasi pemain-pemain rupawan, sutradara tak memaksakan fashion hingga karakter yang berlebihan. Persahabatan mereka terlihat mengalir begitu saja di layar tanpa ada yang berlebihan. Hasilnya, semua penonton kembali bernostalgia dan ingin menghubungi teman-teman lama mereka karena kangen.
Jujur dan orisinal
Adegan saat cinta mencium Rangga pasca menghabiskan waktu seharian bersamanya tentu saja apa yang juga ingin dilakukan seribu perempuan di luar sana saat kembali bertemu mantan pacar yang masih mereka cintai. Adegan ini sangat jujur menurut saya dan asli membuat banyak orang teringat mantan pacar SMA nya.Â
Film ini tidak membangun karakter Cinta yang palsu dan gengsi, malah memunculkan sisi humanis seorang perempuan yang kadang salah memang namun situasi selalu bisa menghanyutkan perasaan mereka. Apalagi jika mantan pacar selalu mempunyai alasan logis meninggalkan mereka, dalam hal ini Rangga juga memiliki alasan yang membuat Cinta memaafkannya.