Debut duel akting Reza rahadian dan Bunga Citra Lestari dalam film Habibie Ainun di tahun 2012 lalu sukses mengantarkan film tersebut menjadi film kedua yang paling banyak ditonton sepanjang dunia perfilman tanah air hingga sekarang. Ditonton lebih dari 4,5 juta pasang mata, film arahan Faozan Rizal tersebut hanya kalah oleh Film tentang kisah perjuangan anak-anak Belitung yakni Laskar pelangiyang masih menjadi film terlaris dengan jumlah penonton 4,6 juta (source: Filmindonesia.or.id) . Romansa yang berhasil dihadirkan oleh Reza dan BCL dalam film yang diangkat dari autobiografi mantan presiden, BJ Habibie tersebut sangat emosional dan masih mudah diingat hingga sekarang. Chemistry keduanya sangat kuat dalam penokohan Habibie dan Ainun, hingga tak berlebihan jika menyebut keduanya merupakan salah satu pasangan paling solid di layar film.
Empat tahun berlalu, pasangan peran ini kembali dihadirkan dalam layar bioskop. Jika di film sebelumnya lebih menitikkan pada cinta sejati dan asmara, maka kali ini mereka bertemu dalam tema yang lebih ringan dan kocak dalam film My Stupid Bos.Tak perlu berpikir dua kali dalam merogoh kocek untuk membeli karcis ke bioskop khusus untuk film ini. Kualitas akting Reza cukup menjadi alasan kuat, ditambah BCL sebagai pasangan aktingnya maka ekspektasi penonton sudah pasti film ini berkualitas dan menjanjikan kesan yang tak akan mudah dilupakan (in a good way) layaknya dalam film Habibie Ainun.
Mengambil latar di negeri Jiran, Malaysia film ini dibuka dengan Diana (BCL) seorang istri dari Dika, konsultan perusahaan Migas yang baru tiga bulan menetap di Malaysia. Kehidupan keduanya bahagia dan harmonis dikelilingi tetangga-tetangga yang ramah, adaptasi Diana bisa dibilang sukses di lingkungan barunya. Namun walau menikmati, Diana tidak betah dan akhirnya memutuskan untuk mencari pekerjaan demi menyibukkan diri. Walau awalnya tak setuju, Dika akhirnya merekomendasikan kantor temannya kepada istrinya
. Di sinilah awal pertemuan Diana dengan seorang pengusaha pelit yang sangat aneh dan otoriter. Pria separuh baya yang rambutnya nyaris habis dengan perut buncit tersebut ternyata adalah teman Dika yang kemudian menjadi bos Diana. Yah, dari tiga orang kandidat yang diwawancara hari itu hanya Diana yang mampu mengerti pria tersebut. Pasalnya kedua kandidat sebelumnya berakhir dengan menyedihkan akibat mendapat hinaan dari si boss yang mengolok-olok kandidat yang dianggapnya tak kompeten.Â
Walau awalnya heran dan penasaran dengan kandidat yang marah-marah setelah keluar dari ruangan si boss, akhirnya Diana paham setelah berhadapan langsung dengannya. Pria aneh tersebut memang langsung sukses membuat Diana jengkel dengan gayanya yang sok, tak mendengarkan orang lain dan tak mau kalah. Hari itu pula Diana harus memanggilnya bossman (Reza Rahadian).
Sebagai kepala Administrasi, Diana harus mengurus semua arsip dan keuangan di kantor tersebut. Bekerjasama dengan empat orang karyawan lainnya yang tak kalah aneh dari bossman, Diana benar-benar harus ekstra sabar dalam bekerja. Belum lagi di zaman komputer seperti sekarang, si Bossman masih menerapkan gaya zaman dulu dimana semua administrasi harus ditulis tangan di buku, alias tidak diketik. Jadi jelas pekerjaan Diana kian berat saja. Sehari bekerja di kantor tersebut, Diana langsung tahu bahwa tidak ada satupun karyawan yang menyukai si bossman. Jangankan suka, karyawannya bahkan tak mengerti gaya berbicara si bossman.
Memiliki karyawan warga Malaysia, si Bossman memang konsisten menggunakan bahasa Indonesia bahkan sesekali bahasa Jawa setiap berbicara dengan karyawannya. Jelas saja, tak ada yang mengerti. Belakangan Diana menjadi penyambung lidah Bossman kepada karyawan. Di hari yang sama pula Diana tahu bahwa karyawan si Bossman sebagian besar adalah karyawan illegal yang selalu siap siaga bersembunyi tatkala ada razia polisi. Saat ditanya perihal itu, si Bossman memiliki alasan tersendiri yakni bayaran atau gaji yang murah karyawan illegal, sehingga dirinya tidak rugi! Pelit.
Tak hanya di situ, si Bossman ternyata menumpuk utang dimana-mana, tak mau membayar utang karena takut kehilangan uangnya. Bahkan mengganti akomodasi kantornya seperti pendingin ruangan yang sudah rusak tak digantinya, demi penghematan sehingga karyawannya terpaksa membawa kipas angin sendiri ke kantor. Berbagai saran telah diberikan Diana kepada si Bossman, namun tak satupun yang diterima. Peraturan di kantornya hanya satu, bahwa si Bossman tidak pernah salah! Hubungan Diana dengan atasannya ini memang menjadi yang paling dekat dibanding karyawan lainnya, namun seintens itu pula tingkat stress Diana setiap bertemu dengan Bossman. Setiap hari makan hati dan diolok-olok bossman, membuat Diana melampiaskan keluh kesahnya kepada Dika. Sayangnya, bukan mendapatkan pembelaan dari suami yang juga teman akrab Bossman, Diana malah diminta untuk memakluminya.
Sementara hari demi hari, Diana merasa telah terjebak dalam pekerjaan aneh yang secara perlahan membuatnya kehilangan akal sehat. Namun, Dia tentu saja tak bisa langsung keluar sendiri sebab terikat kontrak pekerjaan. Maka yang dilakukan Diana adalah menyemangati diri untuk bangkit kembali dan mencoba mengadu mental dengan si Bossman. Jadi Diana, mulai mengambil kendali untuk berbalik mengerjai bossman. Didukung oleh karyawan lainnya, Diana sukses membuat tidur si bossman tidak nyenyak dengan meneleponnya di malam hari, lalu memaksa si bossman untuk menghadapi para penagih hutangnya dan masih banyak lagi. Melihat Bossman yang puntang panting menyisakan kebahagiaan tersendiri bagi Diana, namun tak lama si Bossman mulai mencium gerak gerik Diana.Â
Hingga puncaknya, Diana memutuskan untuk meninggalkan kantor ketika si bossman menuduhnya korupsi uang kantor. Di sinilah konflik serius antara keduanya muncul, Diana bersikeras untuk tidak kembali lagi ke kantor tersebut dan bahkan ingin membawa si bossman ke polisi. Lucunya si Bossman tetap menganggapnya biasa dan seperti tidak terjadi apa-apa, dia malah mendekati Dika dan beberapa kali mendatangi rumah sahabatnya tersebut untuk membujuk Diana kembali bekerja. Namun apakah Diana akan kembali bekerja dengan bossnya yang super aneh dan gila tersebut? Lalu akankah si bossman tersebut berubah?
                                    Trailer My Stupid Boss
Lintas Usia BCL dan Reza Rahadian
Menyaksikan penampilan Reza Rahadian di film ini memang akan kontan membuat kita terkagum-kagum. Memang bukan untuk pertama kalinya totalitas aktor ini dalam memerankan karakter yang berbeda-beda dan ikonik. Kita semua masih ingat bagaimana fisik hingga cara berbicara dan berjalannya yang nyaris sama dengan BJ Habibie di film Habibie dan Ainun. Di Film ini Rezapun sukses memerankan pria tua lengkap dengan kepala botak dihiasi beberapa helai rambut dan disempurnakan dengan pria buncit khas om-om. Gaya bicara yang ceplas-ceplos, bossy dan semaunya akan sukses membuat penonton tertawa sepanjang film. Berbicara mengenai totalitas di layar lebar, memang Reza lah rajanya. Rasanya tidak ada karakter yang tak dapat diperankannya.
Berbanding terbalik dengan Reza yang harus memerankan tokoh yang lebih tua dari usianya, BCL juga cukup menarik perhatian dengan tampilannya. Kasual dan natural, BCL tampil bak gadis usia 20 tahunan yang masih segar dan manis. Di usianya yang sudah tigapuluhan, aktris yang juga penyanyi ini cukup memukau dan sangat muda dalam memerankan Diana. She's totally ageless!
Pesan Moral
Film ini secara total memang tak melibatkan kisah asmara atau romantisme, namun puretentang hubungan seorang karyawan dengan atasannya yang memiliki karakter unik dan anti mainstream. Namun, segila apapun si Bossman, tetap saja ada sikapnya yang positif dan patut ditiru. Si Bossman termasuk orang yang sangat optimistik dan memiliki motto Impossible We Do, Miracle We Try, suatu quote film yang menarik. Motto ini pula yang membuat Diana berusaha untuk menaklukkan si Bossman walau harus beradu mental dengan kerasnya hati si bossman. Pilihannya hanya dua, Menang dengan mengubah bossnya agar lebih waras atau kalah dengan menjadi gila seperti bossnya. Lalu, siapa yang akan menang dalam ujian mental ini? Jawabannya ada di bioskop dan bersiaplah untuk tertawa sepanjang film. selamat menonton!
Best Scene :
- Adegan si Bossman menabrak mobil di jalan raya, dan pura-pura mati ketika yang punya mobil turun dan membentaknya untuk keluar.
- Adegan si Bossman mengajak staffnya makan siang karena hari Ultahnya, namun tak jadi karena tak memiliki Uang. It's epic!
Sumber Video: Channel YouTube LIPSTIKTV
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H