[caption caption="Ilustrasi http://cos.h-cdn.co/"][/caption]Penghujung tahun seperti bulan desember lalu memang banyak dimanfaatkan menjadi moment special orang-orang. Musim libur yang lumayan panjang, dimana tak begitu sulit mengumpulkan sanak family menjadikan moment ini dipilih oleh banyak pasangan untuk meresmikan hubungan asmaranya dalam ikatan pernikahan. Maka bukan hal yang baru lagi bila kita akan menerima banyak undangan pernikahan di bulan ini. Tak sedikit pula orang yang mengidentikkan musim hujan di bulan ini sekaligus sebagai ‘musim kawin’.
Bagaimana tidak, kita bisa menerima undangan lebih dari satu dalam sebulan. Itu baru dari orang terdekat yang kita kenali, belum terhitung sejumlah pasangan di luar sana yang merayakan pesta yang sama. Dengan banyaknya jumlah undangan yang kita terima setiap tahun memang secara implisit menguak fakta bahwa semakin banyak pula orang terdekat yang akhirnya harus meninggalkan kita demi cintanya.
Terkhusus bagi mereka yang merupakan sahabat terdekat, tempat curhat dan tidur bersama. Rasa kehilangan akan semakin besar saja apabila harus mendapatkan undangan pernikahan dari mereka terlebih dahulu. Belum lagi bila mendapatkan undangan pesta pernikahan dari mereka yang pernah mengisi hati alias Mantan kekasih. Selama apapun hubungan telah berakhir, rasa cemburu dan tidak mau melepaskannya akan tetap ada. Rasa cemburu dan merasa teracuhkan inilah yang kadang membuat banyak orang kehilangan kepercayaan diri dan menjadi pesimistik.
Seyogyanya kita turut berbahagia dengan sahabat atau mantan kekasih yang telah menemukan jodohnya. Namun tak sedikit orang yang justru bersedih dan menjadikannya beban diri sendiri. Banyak tindakan konyol yang dilakukan beberapa orang yang salah menanggapi undangan pernikahan ini. Kecemburuan, merasa ditinggalkan dan putus asa menjadi beberapa hal konyol yang ujung-ujungnya merugikan diri sendiri. Berikut ini beberapa hal konyol yang justru berakibat buruk bagi diri sendiri
- Mendesak Pacar Cepat Melamar
Bagi mereka yang sedang menjalani hubungan pacaran dan diperhadapkan dengan banyaknya sahabat yang sudah naik pelaminan memang menjadi gereget tersendiri. Terlebih mereka yang pacaran telah bertahun-tahun dan bahkan jauh lebih dahulu daripada sahabat-sahabat yang sudah menikah, ini tentu menjadi beban yang tidak dapat disepelekan. Dalam situasi ini, banyak orang yang memilih untuk mendesak pacar untuk segera menikah. Kegalauan ini lazimnya datang dari perempuan yang takut ‘menua’ dan mudah terpancing oleh sahabat-sahabat yang mungkin menyarankannya segera menyusul. Sayangnya, saran tersebut tak semudah kenyataan. Ada banyak hal yang dipikirkan sebelum menikah. Ini pula yang membuat banyak pria tak semudah itu melamar perempuan. Dan si perempuan tentu saja harus mengharagai pendapat pasangannya, demikian pula sebaliknya jika terjadi di pihak laki-laki. Nah, jika tetap mendesak dan memaksakan diri, bisa-bisa bukan pelaminan yang menanti. Tetapi kata putus dari kekasih. Mau?
- Meratapi Nasib
ini mungkin akan terjadi pada banyak joblowan dan jomblowati di luar sana. Teman-teman terdekat sudah pada menikah, nah aku? jomblo!! Kemudian anda terus memikirkan pernikahan-pernikahan teman yang membayangi pikiran. Otomatis produktivitas akan menurun drastic diikuti krisis kepercayaan diri yang semakin mengancam. Jika sudah demikian, maka tak sedikit orang yang menjadi rendah diri di hadapan orang banyak. Lebih buruknya lagi, banyak mereka yang akhirnya pesimistik tentang pernikahan hingga akhirnya tak berani mengimpikannya. Padahal yang seharusnya dilakukan adalah membuka diri kepada hal-hal dan orang-orang yang positif.
- Mendadak Agresif kepada Lawan Jenis
Tipe seperti ini mungkin mereka-mereka yang sudah kebelet akibat malu tidak menikah jua. Akhirnya mereka mencoba mengubah diri menjadi lebih agresif dan sangat terbuka kepada lawan jenis. Di tahap ini, obsesi telah mengendalikan diri yang bisa-bisa berakibat buruk jika menemukan lawan jenis yang salah. Bisa-bisa anda dimanfaatkan dan kemudian ditinggalkan tiba-tiba. Rugi kan?
- Terjebak Scammer di Media Sosial
”Ada Pramugari cantik umur 25 tahun mencari suami dewasa, perjaka atau duda yang penting baik..Berminat silahkan kirim SMS ke 081 xxxxxx” Iklan sejenis ini tentu bukan hal yang baru dan pertama kali kita temui di internet dan jejaring sosial. Klise? Ya.. penipuan jenis ini memang sangat klasik dan sudah rahasia umum, tetapi jangan salah masih banyak orang yang tertipu di zaman sekarang dengan iklan-iklan semacam ini. Jika ditilik lebih jauh, iming-iming cepat menikah bisa jadi satu alasan kuat mengapa masih ada saja orang yang tertipu dengan iklan ini. Anda jangan sampai jadi korban ya…!
- Malu dan Tidak Menghadiri Undangan
Tiba-tiba anda memutar otak untuk mencari alasan agar tidak mendatangi pesta. Padahal sebenarnya anda hanya malu bertemu dengan orang-orang terdekat yang mengharapkan kedatangan anda di sana. Dengan mengundang anda berarti teman tersebut ingin berbagi kebahagiaan bersama anda. Maka sudah sepantasnya datang untuk berbagi selamat dan mengirimkan doa untuknya. Tidak perlu malu, toh anda sudah mampu menebak pertanyaan yang akan dilontarkan kepada anda. Yang perlu dilakukan adalah menyiapkan jawaban yang tepat untuk mereka.
Perihal jodoh memang gampang-gampang susah. Tak ada jaminan apapun tentang siapa dan kapan dia datang. Lamanya berpacaran tak bisa dijamin akan berakhir dengan pernikahan, sebaliknya hubungan seumur jagung pun bukan berarti tidak akan berujung dengan pernikahan. Apa ayng perlu dilakukan adalah mensyukuri apa yang dimiliki saat ini dan berdoa kepada Yang Di Atas agar segera menunjukkan jodoh yang sebenarnya. Dan satu lagi, apa yang membuat anda ingin menikah adalah karena memang anda dan pasangan benar-benar siap secara mental dan spiritual serta materi bukan karena mantan anda sudah menikah atau karena teman-teman anda sudah naik pelaminan. Menikahlah karena anda telah menemukan orang yang tepat dan Orang tersebut juga menginginkan anda menjadi pengantinnya! Jika belum bertemu, maka berusahalah untuk mencarinya dengan cara yang positif pula. Selamat bertemu The right one, dan selamat malam minggu!
---
Cek artikel lainnya di:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H