Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dia Tak Seromantis Mantan… Stop it Now!

28 November 2015   12:33 Diperbarui: 28 November 2015   15:18 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi/informationng.com"][/caption]Bagi mereka yang sukses dalam hubungan asmara dengan hanya menjalani satu kali berpacaran, memang patut berbangga diri. Ketika cinta pertama menjadi pacar pertama dilanjutkan menjadi suami/istri pula, alangkah indahnya dunia percintaan mereka. Jika suami atau istri yang sekarang adalah orang pertama yang mengenalkan rasa cinta kepada anda, berarti anda adalah satu dari sedikit orang yang bisa dibilang the most successful couple in love history.

Bagaimana tidak? Anda dan Pasangan sama-sama beruntung menikmati madu cinta untuk pertama kalinya. Tidak ada orang lain dalam kehidupan percintaan anda, yang tentu saja perlakuan cinta begitu utuh dengan pasangan, sama-sama belajar dan mengenali hal-hal baru bersama. Intinya hidup jauh lebih indah dan rasa galau seperti banyak dialami anak muda sekarang hanya kemungkinan kecil anda alami.

Kisah percintaan seperti ini memang menjadi idaman bagi banyak orang yang memadu asmara, sayang hanya sedikit yang mampu mewujudkannya. Bisa dibilang ini sudah merupakan satu dongeng yang langka terjadi di tengah kehidupan anak muda di era ‘galau’ ini.

Kenyataannya pola pergaulan anak muda sekarang lebih dekat dengan labilitas yang membuat mereka begitu mudah dalam mengakhiri hubungan dan memulai hubungan baru lagi. Ada sejuta alasan mengapa orang muda berpacaran. Beberapa diantaranya adalah demi status agar terhindar dari Jomblo yang mengarah pada tuduhan tidak laku, lalu alasan lainnya adalah karena tidak ingin terlalu larut dalam kesedihan akibat diputus kekasih terdahulu, gengsi jika mantan kekasih duluan berpacaran dan seabrek alasan lainnya. Maka tak sulit bagi mereka untuk melompat dari satu hubungan ke hubungan yang baru atau malah banyak anak muda yang menjalani dua hubungan pacaran sekaligus.

Untuk mereka-mereka ini, hubungan pacaran bukan lagi sesuatu yang sakral. Ada juga semacam kebanggaan tersendiri jika bisa memiliki banyak kekasih di waktu yang bersamaan dan tak sedikit yang besar kepala apabila telah memiliki banyak mantan kekasih artinya telah berpengalaman dalam dunia percintaan.

Berbeda dengan mereka yang baru sekali berpacaran, terkesan lebih tulus dan akan mencoba mencari permasalahan hubungannya dengan merundingkan berdua. Mereka ini biasanya akan lebih menerima kekurangan dari pasangannya. Sementara mereka yang sudah berkali-kali menjalin hubungan akan lebih banyak memikirkan solusi dari permasalahannya sendirian dan mulai membuka referensi percintaannya sebelumnya. Lalu tindakan selanjutnya yang tidak bisa dicegah adalah membandingkan kekasih dengan mantan-mantan terdahulu.

Di titik ini, pada umumnya kebaikan mantan akan muncul semua ke permukaan dan menenggelamkan kebaikan pacar yang sekarang. Tiba-tiba hanya keburukan dari pacar yang akan terlintas di pikiran. Semua hal yang dilakukan pacar pun tiba-tiba akan salah dan bisa ditebak akhirnya akan terjadi pertengkaran hebat yang akan merusak hubungan. Masuknya nama mantan yang kemudian dibawa-bawa dalam hubungan yang sekarang tentu saja menyakitkan bagi pasangan, sehingga kata PUTUS menjadi akhir dari hubungan.

Salah siapa?

Siapa yang suka dibanding-bandingkan? Jika hewan bisa berbicara, rasanya kutu, kecoa atau ‘cacing’ akan protes bila tahu dirinya dianggap menjijikkan berbeda dengan kucing yang dibilang manis. Apalagi dengan manusia? Seorang anak saja tak mau dibanding-bandingkan dengan kakak atau adiknya sekalipun. Terlebih dalam hubungan pacaran, mana ada laki-laki yang mau dibanding-bandingkan dengan mantan pacar? Tetapi tidak bisa dipungkiri, mereka yang sudah menjalani lebih dari satu hubungan pasti akan susah menghilangkan sifat ini.

Terlebih di moment-moment saat si pacar sedang menyebalkan atau tidak sesuai dengan keinginan hati. Contohnya mantan anda bisa jadi adalah seorang yang sangat bagus memorinya sehingga hampir mengingat semua tanggal penting anda berdua. Seperti one Month Anniversary, tanggal pertama kali kencan dan sebagainya. Sementara pacar anda sekarang lebih cuek dan bahkan tak mengingat hari jadi satu tahun bersama dengan anda. Sudah pasti anda langsung menyimpulkan bahwa Mantan jauh lebih baik daripada si pacar.

Padahal yang memutuskan anda untuk berpacaran dengan yang sekarang adalah anda sendiri dan anda tidak menyadari bahwa karakter setiap orang berbeda-beda. Di titik ini, anda baru saja telah menjadi manusia serakah yang bahkan tak menghargai sifat dari orang lain yang sudah anda pilih menjadi kekasih. Apa lagi yang telah anda lakukan?

[caption caption="Quote by http://16quotes.com/"]

[/caption]
  • Pacar bukan Boneka Barbie-mu!

Anda mungkin akan bilang bahwa anda tidak menginginkan kesempurnaan, tapi Be gentle at least like my ex boyfriend! Nah ini yang salah, mengapa harus membawa mantan anda dalam hubungan. Tak perduli seberapa besarnya cinta pacar anda saat ini, dia pasti akan segera mengambil langkah mundur dari hubungan kalian. Pacar anda bukan berarti menjadi boneka Barbie yang bisa anda rias sesuka hati. Saat dihadapkan di situasi ini, si pacar akan merasa tidak dihargai dan kehilangan percaya diri di hadapan anda.

  • Membandingkannya, anda sedang membuka kebohongan anda!

Apa alasan anda memutuskan pacaran untuk dia yang sekarang? Yes, Cinta! Nah, saat anda masih membawa-bawa mantan ke hubungan, dipastikan anda belum bisa melupakan sang mantan, dia masih tersimpan jauh di lubuk hati anda. Tanpa sengaja, anda baru saja mendeklarasikan kebohongan selama ini saat memilih untuk menjalin hubungan baru. Padahal pacar anda sekarang begitu mencintai dan mengharap hubungan ini melangkah lebih jauh. See? Anda baru saja melukai hati seseorang…!

  • Dia berbalik meminta anda seperti mantannya?

Ini salah satu bahaya yang muncul akibat tindakan bodoh anda. Dia mulai berpikir yang sama untuk meminta anda seperti kekasihnya yang dulu. Bagaimana perasaan anda saat diminta menjadi orang lain? Mantannya pula! Nah karma berlaku di sini, apakah anda lalu akan bersedia melakukannya. Jika ya, berarti hubungan anda sudah di masa paling kritis yang hanya status saja.

  • Anda bisa saja menciptakan ‘monster’ akibat keegoisan

Karena besarnya cinta pacar yang sekarang, maka Ia pun menjadi dendam dengan mantan anda yang kesannya selalu menjadi pemenang di mata anda. Diapun mulai mencari tahu semua tentang mantan anda dan bisa jadi akn mencari masalah dengannya. Hal terburuknya, bisa-bisa dendam dan menggelapkan mata pacar untuk menghilangkan nyawa mantanmu. Ngeri seperti horror!

  • Pacar atau Mantan berakhir dengan Jomblo

Anda mungkin tidak pernah tahu jika saat ini sedang dipertemukan dengan orang baik yang mencintai anda dengan cara yang berbeda, tidak sama dengan mantan. Tetapi karena keegoisan dan sikap perfeksionis anda yang muncul tiba-tiba, Ia mulai jenuh dan merasa tidak diperlakukan dengan baik. Ia pun memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan anda. Apa yang anda dapatkan? Hanya cerita fiksi bersama pangeran sempurna seperti di mimpi anda karena anda baru saja menambah koleksi mantan sekaligus kisah kegagalan anda dalam percintaan.

Mengingat kembali mantan memang bukan berarti kita ingin hubungan kembali bersama dia. Namun mungkin ada sesuatu atau dua hal yang membuat anda susah move on darinya. Bisa saja ada permasalahan yang belum clear dan perlu disampaikan kepadanya. Maka yang perlu anda lakukan adalah melakukan pertemuan dengannya disertai pacar tentunya. Jika tidak memungkinkan maka akan lebih afdol jika memendamnya sendiri menjadi rahasia yang tentu saja harus diusahakan dilupakan secepatnya. Karena tidak semua hal perlu diutarakan kepada kekasih, apalagi mereka yang sudah mngikat hubungan suami istri.

Membandingkan pacar dengan mantan hanya membuat sikap egois anda menguasai diri sendiri, maka ini tidak baik. Sebaiknya anda mensyukuri hubungan saat ini dan mulai mempertanggungjawabkan pilihan anda. Renungkan jika hubungan ini baik atau tidak. Jika merasa anda belum siap untuk melepas kenangan bersama mantan dan hubungan ini hanya untuk status saja, sebaiknya akhiri sebelum membuat orang lain luka dan sakit lebih dalam.

People say ‘I Love You’ in the sama words, But they show love in different way!

Dia tidak sebaik mantan?

Dia tdak seromantis mantan?

Anda perlu koreksi diri terlebih dahulu…

Salam Malam Minggu…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun